"APA? DAD BENAR-BENAR KETERLALUAN! BAHKAN DIA TIDAK PANTAS DISEBUT SEBAGAI SEORANG AYAH!" kata Louis dengan emosi yang meluap-luap saat Nara menyeritakan saat dia diculik.
"Betapa teganya dia! Dia hampir membunuhmu, Nara!" Kata Niall. "Yang terpenting aku sudah disini bersama kalian, kan?" Kata Nara.
"Tetap saja, dia sudah melampaui batas, Nara!" Kata Louis. "Sebenarnya ini salahku, seharusnya aku tidak pergi pagi tadi" kata Nara pelan.
"Tidak Nara" kata Louis. "Uh, guys. Aku dan Harry pulang duluan ya" kata Liam. "Baiklah. Hati-hati" kata Louis. Mereka hanya mengangguk.
Sekarang hanya tersisa Louis, Niall, Nara dan tentu saja Zayn.
"Uh aku juga mau pulang" kata Zayn. Lalu dengan cekatan Niall menarik tangannya. "Ada apa?" Tanya Zayn.
"We need to talk. This is important." Tegas Niall. "Baiklah" kata Zayn, lalu dia kembali duduk di sofa.
"Nara, aku ingin mengatakan sesuatu yang sebelumnya tidak kau ketahui" kata Niall menatap Nara, lalu dia menatap Zayn. Zayn menatapnya tidak yakin. Niall hanya mengangguk.
"Apa itu?" Tanya Nara. Niall terdiam beberapa saat. Lalu dia menghembuskan nafasnya sebelum berbicara hal penting ini.
"Sebelumnya aku mau minta maaf" kata Niall. "Kau tidak ada salah padaku, Ni" kata Nara. "Jangan dipotong dulu" kata Niall. Nara hanya mengangguk.
"Ak-aku" kata Nialk terbata-bata. Dia tidak sanggup untuk mengatakan sebenarnya. Tapi dia harus.
"I love you, Nara" kata Niall. Nara menatapnya bingung. "Yeah? I love you too, Niall. And?" Tanya Nara.
"That's not what I mean. I mean, I love you, more than my sister, you know what I mean, right?" Kata Niall. Nara sangat terkejut mendengar pernyataan Niall.
"Wh-what? Are u kidding me? Niall, you're my brother and I'm your sister, you know it, right? So, why you love me more than your sister?" Tanya Nara tidak mengerti
"I dont understand my feeling, Nara. Sometimes I think it's just for a while. But I guess I was wrong. I know I'm so stupid, Nara. I know you only love me because I'm your brother" kata Niall. Nara sampai meneteskan air mata.
"Kau benar, Ni. Aku mencintaimu, karna kau adalah kakakku, dan itu sama dengan Louis" kata Nara.
"Walaupun kita bukan adik kakak kandung, aku tetap menganggapmu kakak kandung ku, Ni. Maafkan aku" kata Nara.
"Tidak. Kau tidak perlu minta maaf. It's all my fault" kata Niall. "Dont blame yourself, Ni. You have to move on! I know you can" kata Nara.
"Im trying, Nara" kata Niall. Lalu mereka berpelukan. Niall sangat lega sudah menyampaikan semua perasaannya. Kecuali, ada rahasia terbesarnya.
"I know you love Zayn, Nara. And so does Zayn, am i right, Z?" Tanya Niall. Zayn menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.
"I-i don't know. Aku bingung" Kata Zayn. Niall tersenyum. "Jangan membuat adikku patah hati, Zayn" kata Niall. Pipi Nara langsung bersemu merah mendengarnya
"Apa-apaan kau" kata Nara memukul lengan Niall. "Aww it hurts" kata Niall memasang wajah kesakitan. "Kau sangat berlebihan!" Kata Nara. Lalu mereka tertawa.
Tiba-tiba Louis mendekat kearah Niall. Tepatnya ke telinganya. Dia membisikan sesuatu. Lalu Niall menggeleng.
"Belum saatnya" bisik Niall. Louis hanya mengangguk. "Hei kalian bisik-bisik aku tidak diajak!" Kata Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...