Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah. Semua murid diliburkan. Tapi mereka wajib datang pada pukul 7 malam, dan wajib membawa pasangan.
Sudah ada sekitar lima orang lelaki yang meminta Nara menjadi pasangan mereka, tapi Nara menolak karna pasangannya untuk nanti malam adalah Zayn.
Sekarang sudah pukul 5.30 pm, Nara sudah bersiap memakai dress pemberian Zayn, dan sekarang ia sedang di dandani oleh Ele.
"Jangan terlalu menor, ya aku tidak suka" pinta Nara pada Ele. "Tenang saja" kata Ele. Mudah saja, Ele seperti melukis diatas kanvas. Hanya butuh waktu 20 menit, Ele selesai mendadani Nara.
"Perfect" kata Ele. Nara melihat pantulan dirinya di cermin. "Wah ternyata aku cantik, ya" kata Nara. Ele terkekeh. "Emang iya" kata Ele.
"Kau pergi bersama Louis?" Tanya Nara. "Tentu saja" kata Ele. "Tadinya Mr. Carlos mengajakku bersamanya, tapi aku tidak mau. Lagian aku sudah ada Louis" sambung Ele.
"Mr. Carlos? Oh guru matematika tingkat tiga yang tampan itu ya?" Kata Nara. Ele mengangguk. "Dia tidak setampan aku" Ele dan Nara menoleh kearah suara. Itu Louis.
"Iya kau yang paling tampan" kata Ele. "Dimana Zayn? Apa dia sudah selesai?" Tanya Nara. "Sudah, sana temui dia diluar" kata Louis. Nara pun keluar dari kamarnya.
Ia melihat Zayn berdiri dengan gagahnya di depan cermin, lalu ia menghadap ke belakang karna melihat Nara dipantulan cermin tersebut.
"Oh my, are you Nara?" Kata Zayn. "Z, jangan berlebihan, aku malu tau" kata Nara. "Kau terlihat sangat cantik, babe. Aku yakin kau adalah siswi tercantik disana" kata Zayn. Nara memukul lengan Zayn.
"Ayo kita pergi" kata Nara. Pengisi acara harus datang lebih awal. Karna nantinya akan ada pengarahan dari guru. Zayn dan Nara pun berangkat ke sekolah Nara pada pukul 6 sore.
***
Suasana sekolah sudah ramai, banyak siswa siswi berlalu lalang bersama pasangannya. Tak jarang ada yang menyapa Nara dan Zayn.
"Naraa!!" Nara menoleh kesumber suara. Oh itu Clay. Dia bersama... Ashton?
"Yaampun kau terlihat sangat cantik" puji Clay. "Terimakasih, Clay. Kau juga terlihat cantik" kata Nara. "Omong-omong kau bersama Ashton?" Kata Nara.
"Dia--" kata Clay, buru-buru Ashton memotong. "Dia menjadi pacarku sekarang" kata Ashton. "Sungguh?" Kata Nara terkejut. Clay mencubit lengan Ashton kuat, sampai Ashton meringis.
"Aku malu tau" kata Clay. "Kenapa kau tidak cerita padaku?" Kata Nara. "Entahlah kurasa tidak penting" kata Clay.
"Jadi menurutmu aku tidak penting? Oh Tuhan itu menyakitkan" kata Ashton, memegang dadanya seperti orang kesakitan. Nara dan Zayn terkekeh melihatnya.
"Tidak usah berlebihan, kami kesana dulu ya" kata Clay. Nara mengangguk. Clay pun menarik Ashton pergi sesekali memukulinya.
"Mereka sangat lucu, ya?" Kata Nara. "Tidak juga, masih romantisan aku daripada Ashton" kata Zayn. "Yaya terserahmu saja" kata Nara.
Lalu Nara melihat Waliyha bersama Edward, Nara hanya melambaikan tangannya pada mereka. Lalu ia melihat Jordan, bersama Cindy, kapten cheerleader di sekolah.
"Itu the boys yang lain, ayo kesana" tunjuk Nara ke arah the boys. Zayn hanya mengangguk. Mereka menghampiri the boys yang lain bersama pasangan mereka.
"Niall, Hailey?" Nara terkejut saat Niall menggandeng Hailey. "Mengapa kau sangat terkejut?" Kata Niall. "Bagaimana kau mengenal Hailey?" Tanyaku.
"Saat ulang tahunmu, aku meminta ID Line nya" kata Niall. "Yaampun, dasar modus" kata Nara, lalu mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fanfic[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...