"Hey wajahmu tampak pucat" kata Nara saat dia dan Edward sudah selesai menonton. "Huh? Tidak biasa saja" kata Edward
"Apa kau takut?" Tebak Nara. Lalu Ed buru buru menggeleng. "Oh baiklah, ayo kita pulang" kata Nara. "Bagaimana jika kita makan malam dulu?" Tanya Ed. Nara hanya mengangguk.
****
Setelah selesai makan, Ed langsung mengantar Nara pulang.
"Terimakasih untuk hari ini" kata Ed. Nara hanya tersenyum. "Aku pulang dulu ya" kata Ed. Nara mengangguk.
"Hati hati" kata Nara lalu Ed langsung melajukan mobilnya. Lalu Nara masuk kedalam rumahnya.
"Well, well. Sepertinya sedang ada yang kasmaran" sindir Louis. "Huh? Aku?" Kata Nara. "Bukan, tetapi adikku yang bernama Naresha" kata Louis. Lalu dia tertawa kecil.
"Aku tidak sedang kasmaran!" Elak Nara. "Ah begitu?" Kata Louis. "Kau menyebalkan!" Kata Nara. "Dimana Niall?" Tanya Nara.
"Oh dia ada dikamarnya" kata Louis. "Sedang apa?" Tanya Nara. "Tidak tau, tidur mungkin" kata Louis, lalu dia kembali menonton televisi.
"Oh begitu. Aku kekamarnya dulu ya" kata Nara, Louis hanya mengangguk. Lalu Nara segera menuju ke kamar Niall.
Knock knock!
"Siapa disana?" Tanya Niall dari dalam. "Nara" kata Nara. "Masuk saja" kata Niall. Lalu Nara masuk kekamar Niall. Tampak Niall sedang tidur membelakangi Nara
"Hey" kata Nara. "Hey" kata Niall. "Kau kenapa? Apa kau sakit?" Tanya Nara. "Entahlah tetapi rasanya disini dingin sekali" kata Niall.
Lalu Nara mendatangi Niall. "Astaga, Niall wajahmu sangat pucat!" Kata Nara panik. "Dingin sekali!" Kata Niall. Lalu Nara memeluk Niall.
"Ni, badanmu panas sekali! Kita kerumah sakit ya?" Kata Nara. "Tidak" kata Niall. "Ni aku takut kau kenapa-napa" kata Nara sangat khawatir.
"Tidak apa Nara. Mungkin aku hanya kelelahan. Aku mau tidur saja" kata Niall. "Kau sudah makan?" Tanya Nara. Niall menggeleng.
"Makan dulu, baru tidur" kata Nara. Niall menggeleng. "Aku tidak lapar" kata Niall. "Ni, kumohon. Jangan membuatku semakin khawatir. Aku takut kau kenapa-napa. Makan sedikit saja, ya?" Kata Nara. Niall mengangguk.
"Baiklah tunggu sebentar ya" kata Nara. Lalu dia berniat untuk membuat sup kesukaan Niall.
"Lou? Niall sakit" kata Nara pada Louis. "Ah? Kau serius?" Tanya Louis. Nara mengangguk. "Badannya sangat panas, tetapi dia tidak ingin dibawa kerumah sakit" kata Nara.
"Baiklah aku kesana dulu ya" kata Louis. Nara mengangguk. Lalu dia mulai membuat sup untuk Niall.
Tanpa membutuhkan waktu lama, 20 menit kemudian Nara sudah selesai membuat sup untuk Niall. Lalu dia langsung menuju kamar Niall.
"Dia sudah tertidur" kata Louis. "Ya ampun, wajahnya semakin pucat" kata Nara. "Tadi dia muntah-muntah" kata Louis. "Jadi bagaimana?" Tanya Nara.
"Dia memilih untuk tidur" kata Louis. "Yaampun, mengapa dia menjadi drop seperti ini ya" kata Nara. "Iya tidak biasanya dia menjadi drop" kata Louis. Lalu mereka keluar dari kamar Niall.
"Kau tahu sendiri kan sifatnya akhir-akhir ini berbeda, aku takut terjadi sesuatu" kata Louis.
"Aku juga berfikir seperti itu. Tapi mudah-mudahan dia tidak apa-apa" kata Nara. Louis mengangguk. Lalu mereka masuk kekamar mereka masing-masing.
***
"Nara, wake up!" Perlahan Nara membuka kelopak matanya, lalu dia melihat jam di nakasnya, masih pukul 3 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fanfiction[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...