Nara mematung di tempat. Dia sangat speechless. Begitu juga yang lainnya. Sampai-sampai Niall dan Louis terganga.
"Y-y-ou say what?" Kata Nara terbata-bata. "Will you be mine for real?" Ulang Zayn. Nara masih speechless lidahnya kelu untuk mengucapkan ya atau tidak.
Tanpa ia sadari kepalanya mengangguk. "Ugh, finally!" Kata Zayn, lalu dia memeluk Nara erat. Nara masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi.
"Wahh sepertinya aku akan puas makan satu nando's" kata Niall. "Tentu, Ni" kata Zayn. "Selamat, ya adikku. Aku tau kau itu jomblo dari lahir kan?" Kata Louis.
"Diam kau!" Kata Nara masih malu-malu. "Zayn, bolehlah kau belikan aku tas merk terbaru" kata Waliyha.
"Atur saja" kata Zayn. Demi apapun Nara tidak pernah menyangka dia akan berpacaran dengan seorang Zayn Malik. Dia pasti bermimpi!
"Hey, Nara. Jangan terlalu memikirkannya, aku tau kau masih tidak percaya, kan?" Kata Harry lalu mereka terkekeh
"Tidakk!!" Kata Nara. "Jangan mengganggunya, curls" kata Zayn. "Ow ow pacar barunya marah" kata Harry lalu mereka tertawa.
"Guys, aku mau mengantar Ele pulang dulu, ya. Ini sudah sore" kata Louis. "Okay, hati-hati" kata mereka. Lalu Louis dan Ele pun segera meninggalkan kamar Niall.
"Zayn, antarkan aku pulang!" Kata Waliyha. "Baiklah, boys, aku mengantar Waliyha pulang ya" kata Zayn.
"Zayn, sekalian saja aku juga pulang, aku ada tugas matematika yang harus ku selesaikan" kata Nara. "Baiklah" kata Zayn.
"Liam, Harry tolong jaga Niall ya" kata Nara menatap Niall yang sudah tertidur, hey dia tertidur?
"Niall, aku pulang ya. Besok kesini lagi, i love you bro" bisik Nara lalu dia mengecup singkat dahi Niall.
"Baiklah, ayo Zayn" kata Nara. Lalu mereka bergegas keluar dari kamar Niall. Dan mereka pun sampai di mobil Zayn dengan selamat.
Lalu mereka mengantar Waliyha pulang. Tak butuh waktu lama, 20 menit kemudian mereka sudah tiba di depan rumah kediaman Malik.
"Ada mom di dalam?" Tanya Zayn. "Sepertinya mom pergi, tadi pagi katanya dia akan pulang malam" kata Waliyha.
"Yasudah, sampaikan salamku untuknya, ya" kata Zayn. "Baiklah. Bye Zayn! Bye Nara!" kata Waliyha. Lalu setelah Waliyha masuk kedalam, keadaan menjadi canggung.
"Kau mau langsung pulang?" Tanya Zayn memecahkan kecanggungan mereka. "Uhm, ya?" Kata Nara.
"Oh, aku akan membawamu ke suatu tempat" kata Zayn, lalu Zayn mengarahkan mobilnya ketempat yang dia maksud.
Setelah sampai, Nara tercengang melihatnya. "London eye?" Katanya. Zayn mengangguk. Sudah 16, hampir 17 tahun Nara hidup, dia hanya dua kali pernah datang ke London eye, itupun diajak Niall.
"Ayo" kata Zayn. Lalu Nara keluar dari mobilnya. Saat menuju kesana Zayn menggandeng tangan Nara yang hampir membuat Nara berhenti bernafas.
Lalu merekapun menaiki London eye setelah menunggu sekitar 5 menit. Tangan Zayn masih menggenggam tangan Nara.
Nara points of view
Ya ampun kalian tau tidak aku ingin mati sekarang! Zayn dari tadi tidak melepaskan pandangannya dariku.
Ahh ya ampun aku menjadi, malu. Ada apa denganku sampai ia menatapku segitu intensnya.
"Kau suka?" Tanyanya. Aku mengangguk. "Aku jarang pergi menaiki London eye hanya dua kali, mungkin" kata Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fanfic[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...