burger#2

4K 167 10
                                    

"Pemilik warung itu pasti dihukum mati,karena kriminal banget.mana gua hampir tiap hari beli daging disana setiap hari lagi,apalagi kalau hari libur dan lebih anehnya lagi gua ngak merasa curiga sama daging-daging yang gua makan"ocehku sembari berjalan kaki lebih jauh,rasa penasaran akhirnya berhasil mengalahkan rasa takutku.
"Tapi kok disini ngak ada yang jagain sama sekali ya?"kini mataku masih menatap anggota tubuh yang sudah terpotong.
"Kok loe bisa tahu banyak sih tentang beginian?"lanjutku sembari melihat tumpukan daging dan tanganku memegang hidungku untuk  menghalangi bau anjir di sekelilingku.
"Eh Rima kalau orang tanya tuh dijawab,bukan didiemin"ucapku sembari berteriak,tetapi hanya keheningan yang mencekam.
"Rima?Rima?Rima?loe dimana?loe mah jangan sembunyi,ini ngak lucu tau gak"aku berhenti memanggilnya karena kau merasa dia sudah berpindah tempat.keadaan ini benar-benar sangat hening,hanya tetesan darah yang kudengar.

Kuedarkan pandanganku sekali lagi menuju tirai plastik,namun tiba-tiba saja aku mendengar suara besi yang diayunkan.ku coba melihatnya dengan ujung mataku dan akhirnya aku benar-benar terkejut karena mendapati sebuah kapak bergerak cepat ke leherku.                                    

Hanya sesaat waktu yang kumiliki.untungnya pada detik yang terakhir,aku dapat menghindar.entah apa jadinya jika aku masih terdiam ditempat itu.aku mencoba untuk berlari dari dirinya,namun karena aku tergesa-gesa saat menghindar,tubuhku membentur lantai cukup keras.mataku membesar menatap orang yang mengayunkan kapak itu dan orang itu adalah Rima.
"Rima loe mau ngapain sih,pegang kapak segala?"aku bertanya sembari berteriak.
"Itu sebabnya gua bisa tahu banyak tentang warung itu"Rima tersenyum licik.
Rima mulai mengangkat kapak itu tinggi-tinggi,aku melihat dari sorot matanya yang penuh dengan kebencian dan kebengisan.aku tidak melihat lagi tatapan Rima yang dulu,tatapan Rima berbeda dengan tatapan Rima yang sekarang dan dia tidak mempedulikan aku berteriak sekencang apa pun.

Rasa takut sudah menguasai diriku  sepenuhnya,apalah daya diriku yang hanya bisa kulakukan hanyalah berteriak.setidaknya itu adalah hal yang kulakukan sebelum aku bergabung dengan tumpukan daging manusia yang tadi aku lihat.
"Stoppp....!"aku berteriak sekencang mungkin sebelum akhirnya aku jatuh pingsan.

                     💀💀💀
Seketika mataku sudah terbuka lebar,aku harap yang tadi hanyalah mimpi buruk yang terjadi pada diriku.aku memikirkan bagaimana caranya agar terlepas dari semua ini.keringat mengucur deras memenuhi wajahku.      

tiba-tiba saja aku merasakan tanganku begitu sakit,lalu aku menengok ke arah tanganku yang rupanya sudah terikat oleh sebuah tali tambang.begitu juga dengan kakiku yang sudah terikat tali tambang yang sangat erat.

"Casa,udah gua ikut bos di dalam gudang"ucap seseorang dibalik pintu itu.
Tiba-tiba saja aku merasakan pusing yang sangat hebat,entah bagaimana caranya aku bisa terbaring di gudang ini.entah kenapa aku sperti mengenal suara orang dibalik pintu itu.
"Dia masuk dalam kriteria gua kasih taukan?".
"Iya bos".
"Bagus,tinggal kita eksekusi aja dia".
"Emangnya selalu bagus hasil kerja loh,gua suka nih kalau punya anak buah kaya begini.ini namanya CERDAS".
"Ooh iya dong bos,gua cerdas kalau gua ngak cerdas gua ngak mungkin kan bisa dapetin korban sebanyak ini?".
"betul,apa katamu".
"Ooh iya bos,uangnya mana?".
"Nih,disini juga ada bonusnya di amplop itu".
"Wah,makasih banyak bos".
"Tenang aja,asal kerja loe benar".
"Oke,siap bos".
"Gua cabut duluan ya".
"Oke,jangan lupa loh urusin tuh si Casa".
"Siapa laksanakan bos".

Aku mendengar langkah kaki mulai menjauh,yang keyakinan adalah dia adalah bos besar.
"Udah bangun loe ternyata"sebuah suara menganggetkanku.
"Tolong lepasan tali ini,gua mohon!".
"Hahahaha,lepasin?ngapain dilepasin,menghayal ya loe".
"Lepasin gua bilang!".
"Buat apa?".
"Eh sadar dong,loe udah gila ya?ini maksudnya apa?tolong jelasin,gua gak ngerti apa maksud loe!".
"Gak ada maksud apa-apa kok Casa,tenang aja loe jangan panik kaya begitu".
"Loe cuma perlu diemban ditempat itu saat dan ngak perlu banyak tingkah.nanti loe tinggal menuju kejutan aja kok dari gua".
"Hah?kejutan?maksudnya apa?gua mau dibunuh gitu?".
"Nah,itu pintar.jawaban loe benar,kalau loe mau dibunuh sama gua pakai kapak ini".
"Lepasin tali ini,dasar gila".

Kali ini Rima berjalan mendekatiku dan dia sekarang duduk disampingku sembari mengusap rambutku dengan pelan.ia menatapku sesaat,lalu tersenyum licik dan dia langsung mengambil sesuatu di bawah ranjang tempatku berbaring.barang yang diambil oleh Rima adalah sebuah kapak,sama persis dengan kapak yang muncul di mimpiku tadi.
"Rima Stoppp sekarang.gua teman loh,gua sahabat loh.kemapa loe jadi gila kaya begini?".
"Gua udah dibayar tinggi sama pemilik warung daging,gak mungkin kan gua makan gaji buta dan mengkhianati bos gua cuma gara-gara buat ngelepasin orang kayak loe".
"Pokoknya loe harus hentinya ini sekarang juga".

Bukannya mendengarkan perkataan dariku,dia mengangkat kapak itu dengan kedua tangannya.kini aku mengenalnya sebagai seorang yang benar-benar kriminal bukan sebagai sahabatku lagi.pantulan dari cahaya besi itu membuat sebuah kilatan yang sangat mengerikan,aku sangat getir menatapnya.kini Rima mengayunkan kapaknya sekuat tenaga.
"Rima gua mohon,hentikan tolong jangan melakukan hal ini ya!".
Ketakutan sudah sempurna menyelimuti diriku,hingga pada akhirnya aku hanya bisa pasrah dan berteriak sekuat tenaga.setidaknya itu yang kulakukan sebelum kepalaku terlepas di dalam gudang ini".
"Stoppp......".

Seketika rasa sakit memenuhi seluruh tubuhku,terutama pada bagian leher.darah mengucur deras begitu saja tanpa berhenti yang membuat ranjang tempatku berbaring menjadi berwarna merah,tetapi dia tidak mempermasalahkan hal itu. kurasakan Rima tidak berhenti mengayunkan kapaknya berkali-kali keleherku,rasanya sangat sakit.

Dia akan melakukan ini sampai kepalaku benar-benar terlepas dari tempatnya.lima menit sudah berlalu,kepalaku menggelending begitu saja di dalam ruangan ini.aku sekarang tidak merasakan apapun,pandanganku gelap.aku tidak lagi mendengar suara-suara yang biasa aku dengar waktu aku hidup di dunia,sekarang aku benar-benar sudah tewas









 

HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang