Dia bukan Adikku#2

1.5K 72 2
                                    

"Jadi gue tidur dimana nih?"tanya Rio.
"Loh tidur di kamar gue".
"Kok tidur di kamar loh?kan loh-loh pada cewek semua".
"Ngak apa-apa,buat jaga-jaga aja".
"Ooh,terus gue tidur di mana?".
"Di sofa,kan sofa gue bisa diperlebar dan itu juga bisa dipakai buat tidur".
"Ooh".
"Anjay,sofa loh otomatis juga ya bisa diperlebar".
"Norak loh rio,kan udah gue bilang daritadi".
"Hehe,gue baru tau ada sofa secanggih ini".
"NORAK DASAR".
"Eh udah-udah kalian jangan pada ribut".
"Tidur yuk".
"Yuk".
Mereka semua pun tertidur,kecuali Ria yang tidak bisa tidur karena mendengar suara bising dari kamar depan.
"Vita,gue takut".
"Hmmm,bobo Ri ini udah malam".
"Loh dengar suara bising gak dari kamar depan?".
"Enggak,gue ngak dengar.mungkin itu hanya halusinasi loh aja kali".
"Ngak fa,ini bukan halusinasi".
"Kalau bukan suara halusinasi,loh positif thingking aja kali mungkin itu suara jangkrik".
"Enggak mungkin vit".
"Udah-udah,gue males ribut sama loh.mending gue tidur,bye Ria".
Baru saja Ria mulai memejamkan matanya,tiba-tiba dia mendengar suara...
"Kak Ria bangun,aku laper"suara anak kecil membangunkan Ria dari tidurnya.
"Eh Reni,kamu laper?kamu mau kakak masakin mie?".
"Iya kak".
Ria sama sekali kagak curiga bahwa mahluk yang ada disampingnya ini adalah hantu anak kecil yang berwajah pucat dan kalau berjalan selalu aja pandangannya menunduk.
"Reni?".
"Iya kak?".
"Kok kamu pucat banget wajahnya dan kalau kamu mau jalan kok pandangannya selalu menunduk ke bawah?".
"Aku lagi sakit kak".
"Kamu sakit apa?kamu gak jadi ikut mama kamu ke rumah sakit?".
"Cuma panas aja kok kak,aku tadi pas di tengah jalan tiba-tiba saja badan aku panas jadi mama aku balik lagi kesini cuma buat anterin aku,terus kasih aku obat penurun panas".
"Ooh gitu,nanti kakak kompresin ya kening kamu".
"Iya kak,tapi sekarang aku laper".
"Tenang ya ren,nanti kakak masakin mie buat kamu".
"Iya kak makasih".
"Sama-sama cantik".

Setelah Hantu anak kecil itu makan,Reni pun mengompres keningnya.
"Ya Allah sayang,kamu panas sekali".
"Hehe".
"Kakak kompres dulu ya,biar panas kamu jadi hilang".
"Iya kak".
Reni pun mengompres Reni tanpa menimbulkan rasa kecurigaan sedikit pun.
"Kak".
"Iya?".
"Tolong temenin Reni tidur disini ya".
"Iya sayang,kakak temenin kok".
"Makasih kakak yang cantik".
"Sama-sama juga Reni yang cantik".
Ria pun tertidur dengan pulasnya tanpa dia sadari bahwa kamar yang indah dan mewah sudah berubah menjadi gudang yang sangat menyeramkan,kotor dan penuh debu.

                         💀💀💀
Kesokkan paginya...
"Hoammmmmm".
"Eh Ria pergi kemana?"tanya Rio.
"Tumben banget dia bangun pagi".
"Iya,biasanya dia kayak kebo bangun selalu siang mulu".
"Hmm ya udah deh gue cari Ria dulu ya".
"Hmmm.gue mandi duluan ya Vita,Fafa".
"Hmmm,iya.

Di meja makan...
"Eh Ria loh darimana saja sih daritadi gue cariin?".
"Iya sama,tumben loh bangun lebih pagi dari kita-kita"tambah Rio.
"Gue habis main sama adik loh".
"What?loe bilang,loe habis main sama adik gue?".
"Iya,emangnya kenapa?".
"Kan udah gue bilang kalau adik gue itu pergi sama nyokap bokap gue,gimana sih loe?".
"Itu adik loe lagi nonton tv sambil meluk boneka"tunjuk Ria
"Iya Fa,masa adik segede gitu kagak keliatan".
"Mana sih adek gue?gue ngak liat siapa-siapa di depan tv,lagian tvnya juga mati,mana mungkin sih tvnya nyala.kalau tvnya nyala,otomatis gue liat dong".
"Ih beneran fafaku sayang,dia lagi nonton tv dan masa loe gak liat sih tvnya nyala,mata loe rabun ya fa?"ucap Vita.
"Gue berani bersumpah sama kalian semua,kalau tuh tv mati.kalian ngarang ya?jelas-jelas tvnya mati pakai acara bilang kalau tv gue nyala".
"Terserah loe deh fa".
"Oh ya fa,semalem gue nemenin adik loe".
"Nemenin kemana?".
"Nemenin dia tidur,tadi malam dia badannya panas banget fa".
"A...adik gue sakit?harusnya otomatis dia pulang kesini dong bareng nyokap bokap gue".
"Dia beneran pulang fa,tapi nyokap bokap loe cuma nganterin dan kasih obat penurun panas setelah itu mereka berdua langsung ke rumah sakit lagi".
"M...ana adik gue?".
"Tuh di depan tv,ya Allah fa masa adik sendiri kagak keliatan".u
"Ih beneran sahabatku yang tersayang,gue ngak ngeliat siapa-siapa di sofa".
"Wah,kayaknya di rumah gue ada yang gak beres nih.masa sahabat-sahabat gue bilang kalau ada adik gue di depan TV,padahal di depan tv kagak ada siapa-siapa loh alias kosong sofanya dan temen-temen gue bilang kalau TV gue menyala padahal aslinya tuh TV mati,jadi siapa dong yang nyamar jadi adek gue?masa iya hantu.akhh,frustasi gue.terus sahabat-sahabat gue bilang kalau TV gue itu nyala,what? mana mungkin gue punya TV gaib"ucap gue di dalam hati.
"Fa,kok loe bengong?"tanya Rio.
"A...Anu gue gak apa-apa kok".
"Beneran fa?".
"Iya".
"Jadi semalam loe tidur dimana sama adik fake gue?".
"Hah?adik fake?maksud loe?".
"Hantu yang nyamar jadi adik gue".
1
2
3
4...
"Hahahahaha".
"Loe pada kenapa pada ketawa?".
"Habisnya perkataan loe ada yang lucu"ucap Vita.
"Hantu nyamar jadi adik loe hahaha.itu lelucon yang sangat lucu".
"Terserah loe pada deh".
"Lanjut perkataan yang tadi,loe semalem tidur dimana sama adik fake gue?".
"Di kamarnya Reni".
"Hah?di kamarnya Reni?kamarnya Reni kan yang warna pink pintunya".
"Ih salah ego,kamar Reni yang warna hitam pintunya".
"W...warna Hitam?itu gudang bego".
"Hah gudang?itu kamar adik loe,masa kamar adik sendiri kagak tau".
"Oke,fiks Ria.mau gue buktiin kalau pintu warna hitam bukan kamarnya Reni melainkan itu adalah gudang?".
"Oke siapa takut".

                             💀💀💀
Mereka pun udah sampai di ruang yang mereka maksudkan.
"Ini kamar yang gue tidurin semalam".
"Loe benar-benar yakin kalau itu adalah kamar bukan gudang,dan itu bukan halusinasi?".
"Gue sangat-sangat yakin fa".
"Yakin loe gak bakalan nyesel dan terkejut bahwa kamar yang sempat loe tidurin semalam seketika itu juga akan berubah menjadi gudang?"
"Insya Allah gue yakin fa".
"Oke kita mulai membuka nih pintu dan Rio loe harus menghitung dati satu sampai tiga".
"Oke sip tuan putri".
1
2
3
Ceklekkk....krieeet.....
Bunyi pintu gudang yang sangat memekakkan gendang telinga bagi yang mendengarnya dan seketika itu juga langsung merinding.
"What?gudang?"teriak Ria tak percaya karena dia sangat-sangat yakin bahwa kamar yang dia tiduri semalam berubah menjadi sebuah gudang.
"Kak Ria"panggil hantu anak kecil itu sembari melambaikan tangannya ke arah Ria.
Ria memutar balikan tubuhnya ke belakang dan melihat hantu anak kecil dengan muka yang sangat hancur,dan rambut yang sangat panjang sedang melambaikan tangan ke arahnya sembari memberikan senyuman seringai sebelum akhirnya Ria jatuh pingsan.
        

HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang