Horor

Aku Bukan Martin-Riddle

Saat itu adalah akhir bulan Oktober dan seorang anak muda bernama Sean berada di rumah sakit.dia seharusnya memilih sebuah kostum Halloween dan menikmati waktunya dengan bermain bersama teman-temannya tetapi malah sebaliknya,ia terjebak di rumah sakit dan menunggu amandelnya diangkat.

Orang tuanya berbicara kepada resepsionis dan perawat,mereka menyusuri lorong ke ruang di mana Sean akan dirawat.dinding rumah sakit itu bercat hijau limau dihiasi dengan pita oranye dan hitam, tengkorak putih dan kertas berbentuk kepala labu,hiasan yang wajar dipasang saat menjelang Hari Halloween.

Ketika mereka sampai di kamar rumah sakit,mereka mendengar keributan besar.ada seorang anak berbaring di salah satu tempat tidur dan dia berteriak.
"Saya bukan Martin! Saya bukan Martin!".
Dua perawat lain mencoba untuk menenangkannya,salah satunya menyiapkan jarum suntik besar dan yang lain memegang lengannya untuk memberinya suntikan.mereka menarik tirai di sekitar tempat tidurnya,dia menjerit beberapa lama dan akhirnya berhenti dan ketika perawat membuka tirai lagi.

Anak itu terbaring tak sadarkan diri di tempat tidurnya,sean penasaran dan bertanya perawat apa yang salah dengan anak itu.
"Kaki kirinya akan diamputasi besok pagi"kata perawat itu.
"Anak laki-laki itu sangat miskin, begitu gugup dan ia sedang mencoba untuk meyakinkan kita bahwa dia bukanlah dirinya sendiri.dia pikir jika dia mengatakan dia bukanlah Martin, ia tidak perlu menjalani operasi".
"Apakah Anda yakin bahwa Anda akan mengamputasi orang yang tepat?"Tanya Sean.
"Tentu saja"jawab perawat.
"Martin adalah namanya dan itu ada pada catatan pengobatannya".

Orang tua Sean meninggalkannya sendiri,ia duduk di tepi tempat tidurnya dan membaca buku.perawat lain datang dengan troli untuk membawakan makan malam,tapi ia hanya bisa makan beberapa suap dan  makanan rumah sakit sangat tidak enak.

Dia berbaring di tempat tidur untuk sementara waktu dan menatap langit-langit,dia sangat bosan.beberapa saat kemudian,ia melihat bahwa Martin telah bangun.
"Hei Martin,namaku Sean.aku teman sekamar barumu"ucapnya sembari memperkenalkan diri pada anak yang bernama Martin itu.
"Aku bukan Martin"anak itu mengerang sambil mengusap kepalanya.
Sean mencoba untuk mengawali percakapan dengannya tapi anak itu tampak kesal dan tidak mau bicara. Dia hanya duduk di sana,diam dan merenung.

Pada pukul sepuluh malam,para perawat datang dan mengatakan kepada Sean dan anak laki-laki itu bahwa sudah waktunya untuk pergi tidur,dia mengatakan selamat malam kepada mereka dan mematikan lampu.tepat sebelum lampu padam, Sean melihat anak lain menatapnya dengan pandangan aneh di wajahnya.
Dia segera tertidur,tapi tidurnya dihantui mimpi yang aneh.

Ketika Sean terbangun keesokan harinya,ada dua dokter berdiri disamping tempat tidurnya.
"Mari kita pergi,Martin"kata salah satu dari mereka.
"Sudah waktunya untuk operasimu".
Sean bingung...
"Apa?tapi aku bukan Martin"jawabnya.
"Para perawat sudah memperingatkanku tentangmu," jawab dokter lainnya.
"Mereka memperingatkan kepada kami bahwa kau akan mengatakan seperti itu."
"Kau membuat kesalahan besar,aku bilang,aku bukan Martin".
Salah satu dokter mengulurkan tangan dan memeriksa grafik medis di ujung tempat tidurnya.
"Tentu saja itu namamu dan disini tertulis demikian bahwa namamu itu adalah Martin"jawab dokter itu.
"Itu tidak benar,seseorang pasti telah menukarnya"ucap Sean berteriak.

Ia mulai berontak,tapi para dokter mencegahnya.ketika mereka menempatkan dia di kursi roda dan membawanya pergi,Sean masih berteriak
"Aku bukan Martin!Aku bukan Martin!"
Hal terakhir yang dia lihat ketika mereka mendorongnya keluar pintu adalah senyum mengerikan dari anak misterius itu dan yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika ia melihat wajah anak tersebut,
wajah anak tersebut mirip sekali dengan dirinya.