Kamu,iya kamu.. kak
Kamu menuliskan apa? Apa kakak tak merasakan hal yang sama saat menuliskan sebuah rangkaian kata itu?
Kilasan itu kak,mimpi buruk yang menghantuiku itu..
Aku takut! Rasanya ingin sekali ku torehkan sebuah luka pada diri ini kembali.
Semakin aku berusaha menghadapinya,diri ini kembali jatuh.
Jatuh akibat kekejaman itu.
Ya,aku masih tersenyum tulus kak. Namun jujur saja hati ini serasa habis di cabik-cabik belati tajam.
Aku hanya tak ingin mereka tau, karena aku tak suka kisahku hanya di hargai belas kasihan.
Tidak!
Aku ingin sekali memberontak pada duniaku ini kak..
Entah mengapa hati ini terus saja menjerit akibat luka yang mengendap disana.
Lukaku ini abadi..
Kehilangan bukanlah bagian dari kisahku.
Dia adalah bahagiaku kak,dia adalah alasan munculnya sebuah senyuman itu.
Hari itu, adalah akhir dari sikap tenangku.
Aku? Bertemankan sang malam kak..
Menjadi diri sendiri saat semuanya terlelap dalam mimpi indahnya. Itu bukanlah hal yang mudah..
Menahan isakan,menjerit tak bersuara. Aku lelah..
~¤¤¤~
Aku telah di penghujung tegarku,aku telah lelah dengan semuanya.
Luka ini bagai benalu yang ingin sekali ku hilangkan, namun bagaimana?
Aku telah di penghujung setelah kebohongan yang aku lakukan, sakit? Jelas..
Hati ini terus saja menjerit, rangkaian itu begitu sulit di artikan.
Namun,sakit untuk dirasakan.
Aku hancur! Akibat apa yang aku lewati.
Aku sudah tak sanggup bertopengkan kebohongan lagi.
Tidak! Dengan apa yang aku rasakan setiap aku mengenakan topeng itu lagi.
Wahai luka, bagaimana cara menyembuhkan dirimu?
~¤¤¤~
See you next chapt ☺😊
Jum'at, 27 April 2018
21:14 Am
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rangkaian Kata
Poetry[Completed] Ketika hati menceritakan sebuah luka yang ada pada dirinya, dan ketika aku tak lagi punyai harapan untuk terus hidup bahagia. Tawa ini menguap entah hilang kemana,dan senyum pun tak lagi sama. Pelangiku berubah menjadi abu-abu. No copas...