Sebuah Rangkaian Kata

Ragu

Hai hati apa kabar😊, dengan luka yang masih tersisa pada dirimu itu?

Yang masih saja berharap agar ada setitik cahaya harapan bahagia di ujung jalan penuh luka itu.

Aku masih saja diam terpaku di tengah sebuah luka,yang semakin lama semakin menusukkan sembilu-sembilu tajam masuk kedalam relung hati.

Jalan yang ku lewati ini benuh dengan luka semesta,semakin ku berjalan hati ini semakin merintih pedih.

Senyumanku? Jangan bertanya ada dimana senyumanku iti semesta,karena ia telah sirna akibat luka yang ku hadapi begitu menyakitkan.

Tanpa ku jawab pun kamu tau,bahwa senyuman yang menghias wajah ini hanyalah sebuah kepalsuan yang kubuat.

Senyuman yang pada dasarnya terlihat begitu tulus itu hanyalah sebuah kepalsuan yang menyembunyikan semua luka itu.

Kamu tau aku telah lelah semesta, bertahan dengan sebuah harapan semu itu sakit kali ini takdir seolah mempermainkanku.

Ia telah membuatku ragu untuk berjalan melewati lembah penuh luka ini semesta,,,

Ada hal yang tak dapat ku jelaskan saat harus terus berjalan melewati semua luka itu.

Rasanya seperti ditikam oleh ribuan pedang yang setiap menusuk dalam rasa sakitnya hingga melumpuhkan asa.

Kamu tau semesta di setiap malam yang sunyi, akan ada aku yang menjeritkan sebuah luka pada lembar-lembar kisah pilu itu.

Sebuah luka yang terasa amat sangat abadi,yang terasa sangat sulit untuk di sembuhkan.

Aku? Telah berada pada titik kehancuran itu sendiri semesta,dan kamu tau bahwa aku tak lagi menorehkan tinta pada lembaran kisah yang biasanya ku sampaikan pada angin.

Sekarang? Aku sendiri yang akan mengatakan luka itu, karna rasanya sudah terasa seperti ingin membunuh jiwaku sendiri, dan tidak ada yang lain daripada itu.

~¤¤¤~

Kamu benar semesta,pada akhirnya aku sendiri yang akan menyuarakan luka-luka itu,yang rasanya begitu menyakitkan meskipun aku telah menyuarakan semuanya sendiri.

Hati ini terasa sangat hampa,dan sulit untuk terluka lagi tapi kenapa saat hanya mengingat luka itu rasanya lebih sakit daripada hanya menceritakan dengan sebuah kata?

Jalan yang kamu tujukan itu membuatku ragu semesta,bukan karena aku tidak ingin bahagia namun karena luka yang aku dapat setelah melewatinya akan terasa menyakitkan dari biasanya, dan itu sangat membuatku se ragu ini.

~¤¤¤~