Cobalah rasakan desauan angin yang kian buas menerpa dirimu, rasakanlah ada pesan sang semesta yang ingin dia sampaikan melalui sang angin.
Di hari yang cerah ini,angin telah menyampaikan sebuah kisah akan rasa pilu juga bahagianya sang semesta.
Biru tampak indah bersama sang awan di pagi hari ini,dan juga senyuman di bibir ini terasa hampa dan tak bermakna.
Tawa itu masih terngiang-ngiang dalam benak dan qalbu ini.
Luka ini terasa begitu ingin membunuh jiwaku,dan menciptakan rasa benci yang tak pernah bertepi itu.
Dengarlah kicauan burung yang menyerukan sebuah harapan akan rasa yang telah lenyap entah kemana.
~¤¤¤~
Aku terluka,namun aku masih saja tersenyum bahkan tertawa bahagia, tanpa memikirkan sedalam apa sembilu tajam itu menghujam relung hati.
Aku diam-diam hancur dalam sebuah rangkaian kata yang ku buat sendiri.
Tenggelam akan sebuah asa yang meleburkan setiap mimpi yang ku gantungkan pada sebuah harapan.
Harapan itu telah pupus oleh kejamnya dunia.
Dan aku? Seakan di tampar oleh kenyataan yang membuatku sadar bahwa semuanya seakan telah berakhir.
~¤¤¤~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rangkaian Kata
Poetry[Completed] Ketika hati menceritakan sebuah luka yang ada pada dirinya, dan ketika aku tak lagi punyai harapan untuk terus hidup bahagia. Tawa ini menguap entah hilang kemana,dan senyum pun tak lagi sama. Pelangiku berubah menjadi abu-abu. No copas...