Aku kembali dengan ribuan tanda tanya yang melingkupi pikiranku,bingung dengan apa yang telah kulakukan dan apa yang telah terjadi selama ini.
ingin melangkah namun takut terluka, ingin menyerah namun keadaan seakan memaksa terus berjalan.
Penuh luka,dan tak ada sesiapapun di sini. Aku terjatuh pada jurang ke hampaan yang begitu menakutkan. Penuh dengan duri-duri beracun yang jika ku paksakan melangkah maka aku akan mati.
Aku tersenyum,aku menangis,aku menjerit,aku hancur,aku lelah,aku ingin menyerah, dan semuanya hanya terlihat bahwa aku bahagia dan aku tersenyum.
Dan akhirnya sang penopang itu datang,dia kembali dari kelamnya masa lalu..
Dan aku ingin bangkit dari pedihnya kehancuran di tahun lalu. Wahai penopangku,bantu aku untuk melengangkah meskipun tertatih diri ini penuh luka...
Bantu aku terus melangkahkan kaki yang sudah terasa lumpuh ini, topang aku dengan kesungguhan hati dan sebuah senyuman yang terasa hilang akibat selalu merintih itu.
Wahai relung hatiku yang telah patah atas apa yang telah ku lewatkan,janganlah lagi kau merintih pula mengeluh. Kini dia yang telah ditunggu kembali dengan dekap hangat.
"Hai penopangku,dekaplah aku dengan dekap hangat yang menguatkan pun menenangkan jiwa. Wahai penopangku,bantu aku mengembalikan senyuman yang telah pergi entah kemana,bantu aku berdiri dan melangkah meskipun tertatih dan merintih pedih,jangan lepaskan genggam tanganmu lagi,dan jangan pernah pergi lagi."
don't forget to vote and comment yeah... Hope you enjoy it!!
Kamis,10 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rangkaian Kata
Poetry[Completed] Ketika hati menceritakan sebuah luka yang ada pada dirinya, dan ketika aku tak lagi punyai harapan untuk terus hidup bahagia. Tawa ini menguap entah hilang kemana,dan senyum pun tak lagi sama. Pelangiku berubah menjadi abu-abu. No copas...