Sebuah Rangkaian Kata

Akhir kisah

~ Akhir kisah yang tak pernah berakhir ~

Ku akhiri kisah ini walau tak sebenar benarnya berakhir,ku akhiri kalimat kalimat yang bisa saja menorehkan luka bagi para pembaca yang mungkin  bisa saja merasakan betapa hancurnya sang peri kecil saat kehilangan embun paginya yang begitu berharga.

Ia akan tetap tersenyum,akan selalu bahagia,namun tak akan pernah sama seperti masa yang lalu. tahun-tahun berlalu sudah,di lewati dengan rasa hampa dan rasa takut,tanpa kebahagiaan,tanpa senyum pun tawa itu lagi.

Kini ia kembali bangkit,dengan bantuan sang penopang yang ditunggunya telah kembali. Sang penjaga dan sang pemberi kebahagiaan yang akan terus mendekapnya erat saat air mata jatuh ke pipi merah merona itu.

Meskipun ia lelah,meskipun ia rapuh,meskipun ia letih,meskipun kaki tak sanggup lagi berpijak,meskipun sayap-sayapnya tlah patah dan hancur.

Peri kecil,memang gadis yang lemah. Sangat lemah dan rapuh yang jika ia terjatuh maka ia pun hancur bagai kaca yang teramat sangat rapuh.

Ia kembali,dengan tawa baru dengan senyuman yang baru,dengan kebahagiaan yang baru yang tak lagi menuai kekecewaan berselimut kebahagiaan semu itu.

Dan tentang Pangeran misterius? Peri kecil dan Pangeran misterius itu hanya berteman,tak ada lagi hubungan yang spesial. Mereka hanya berteman dan tetaplah berteman...

Maaf,jika dulu peri kecil pernah jatuh hati pada sang pangeran misterius itu.. Maaf jika sang peri kecil pernah membutakan mata pada seseorang yang benar tulus,demi seorang pangeran yang misterius.

Mereka tak salah, tak ada yang salah dari setiap tokoh yang ada di dalam setiap sajak yang peri kecil tujukan pada sang pangeran atau pun sang pembenci ombak, tak ada yang salah....

Yang salah di sini adalah perasaan peri kecil yang ragu dan bingung pada siapa hatinya jatuh,ntah pada sang pangeran ntah sang pembenci ombak,yang ku tau dia bingun dengan hal itu.

Kini semua ke raguan dan kebingungan sang peri kecil terjawab sudah,tak akan pernah lagi ia ragu untuk melangkah dan berhenti untuk membuat diri ini merasa hampa dan masih merasakan hancur.

Ia beranjak pergi dan melangkahkan kaki menuju apa yang sudah di inginkan hatinya sejak lama,hatinya yang telah begitu lelah menuai semua kekecewaan yang terus saja membuatnya semakin hancur dan semakin rapuh.

Kekecewaan yang semakin ia berjuang ia akan semakin merasakannya,yang jika ia semakin bertahan ia akan semakin terputuk dan rapuh.

Dan dia memilih untuk pergi,agar sang pangeran tak terus dalam pengharaan pun agar hatinya tak lagi terluka.

Semesta,kali ini ku sampaikan pesan yang mengakhiri dan menutup kisah yang tak pernah berakhir ini,ku biarkan kisah bagai sembilu ini sampai pada penghujung akhir lembar kisah luka sang peri kecil. Biarkan kali ini ku buat kisah bahagia baru yang tak pernah membuat kekecewaan itu kembali.

Biarkan aku mempertahankan apa yang seharusnya ku pertahankan dan yang seharusnya ku perjuangkan,dan aku tak akan pernah melepaskannya lagi.

Tak akan pernah ku biarkan dia pergi lagi seperti tahun silam yang pernah terjadi,

6 bulan ku menghilang,6 bulan ku pergi dan berusaha melupakan semuanya,namun tak satupun kenangan itu menghilang dari ingatanku,dan akupun memilih kembali namun tak benar benar kembali.

Dan sebuah rasa, rasa yang lama itu masih ada dan tak pernah hilang dan ia semakin menjadi saat pertemuan yang waktu itu terjadi.

Embun pagiku yang baru, sumber kebahagiaanku yang baru,dan  senyumanku yang kembali bersamaan dengan kembalinya dia.

Sang penopangku telah kembali,kebahagiaan yang ntah kemana pergi ia kembali bersamaan dengan hadirnya yang terus saja berusaha mengembalikan senyum dan tawaku. Ohh.. semesta,ku harap ia tak menghancurkan kepercayaan pun tak membuatku kecewa. ~Peri Kecil

hyy guys bagaimana hari hari kalian siang ini? Bahagia? Sedih? Atau justru sedang terlukai... semoga kalian kembali menemukan penopang dan penyemangat kalian untuk terus melewati lembah hidup penuh duri ini..

dan salam penuh cinta dari Author

Kamis,14 februari 2019

11.15