Hay biru,apa kabarmu hari ini? Ku harap kamu baik-baik saja dan tidak berubah menjadi abu-abu.
Kamu tau? Hari ini aku bahagia, meskipun hanya sebuah kepalsuan yang telah tercipta.
Kamu benar biru, seperti yang kamu bilang saat itu aku tak akan pernah bisa melupakannya.
Sekeras apapun aku melupakannya? Yang terjadi malah luka itu semakin mengoyak dalam.Namun satu sisi aku tertawa,mentertawakan diri karena tak bisa lepas dari luka ini.
Kamu dengar sendiri kan semesta mengatakan apa padaku?
Katanya,aku adalah alasannya untuk tetap bahagia,namun saat dia tau aku tidak sebahagia yang difikirannya, ia malah berusaha mengembalikan senyum yang telah hilang itu.
Katanya,apa yang telah aku tulis di bawah lembayung senja itu telah sampai padanya.
Dia tak suka melihat aku menangis biru, katanya lebih baik aku marah bahkan menghancurkan semua yang ada didekatku, daripada harus menangis namun diam membisu dengan senyuman pedih itu.
~¤¤¤~
Aku bukanlah terumbu karang yang sangat tegar saat di terjang ombak.
Dan aku bukanlah ombak yang terus saja membenturkan diri ke tebing dekat laut itu,padahal ku tau pasti dia pun tak ingin melukai diri sendiri.
~¤¤¤~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rangkaian Kata
Poésie[Completed] Ketika hati menceritakan sebuah luka yang ada pada dirinya, dan ketika aku tak lagi punyai harapan untuk terus hidup bahagia. Tawa ini menguap entah hilang kemana,dan senyum pun tak lagi sama. Pelangiku berubah menjadi abu-abu. No copas...