Pt.02

127 13 0
                                    

*Mark POV*

Aku duduk di bangku taman yang dekat dengan sungai. Ini adalah tempat pertama kali aku dan Somi menjalin hubungan. Di sini juga pertama kali aku dan Somi saling mengungkapkan perasaan yang selama ini kami berdua simpan.
Somi adalah temanku sejak SD. Aku mengenalinya karena kedua orang tuaku sangat berteman baik dengan kedua orang tuanya. Aku berhubungan dengan Somi sampai di saat Somi ulang tahun yang ke 17. Lebih tepatnya aku menjalin hubungan dengannya kurang lebih 3 tahun. Kedengarannya agak menggelikan mengungkapkan perasaan di usia yang sangat muda. Harusnya aku memberikannya hadiah yang sangat special untuknya karena aku adalah kekasihnya saat itu, tapi.. Aku malah membuat hadiah yang paling buruk untuknya bahkan sampai ia membenciku juga.

Dia mengetahui hubunganku dengan Yuka yang telah berjalan 5 bulan itu. Aku berselingkuh di belakang nya. Aku mencintai 2 perempuan saat itu, sampai akhirnya  Somi mengakhiri hubungan denganku dan menyuruhku agar tetap mempertahankan Yuka.

"Apa kau menungguku cukup lama?"

Somi datang entah dari mana menyadarkanku dari lamunan yang terlewat jauh.

"Emm.. Tidak juga"

"Baguslah"

Tanpa perintah duduk dariku Somi langsung berduduk disebelah kiriku.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Eng. Itu.. Soal hubungan kita"

"Hubungan? Kau bilang hubungan? Ingat Mark sejak saat itu kita sudah tidak punya hubungan lebih lagi. Ingat kita hanya sebatas teman sekolah sekarang."

Jawabannya sungguh membuat hatiku seakan diiris beribu ribu pisau yang tajam.

"Ma.. Mak.. Maksudku. Aku ingin kita mengulangi semuanya dari awal lagi"

"Maaf Mark. Aku tidak bisa untuk itu. Aku sudah menutup hatiku rapat rapat untukmu. Aku sudah tidak mencintaimu atau menginginkan kasih sayangmu darimu lagi"

"Beri aku kesempatan Somi. Kumohon. Tak akan kuulangi semua kesalahan yang pernah ku buat padamu. Aku janji"

"Sekali lagi maaf Mark"

Somi berlalu pergi dariku. Aku tak ingin tinggal diam. Aku menarik pergelangan tangan miliknya, membuat dia masuk kedalam dekapanku.

"Kumohon somi. Beri aku satu kesempatan"

"Tapi aku sudah tidak lagi mencintaimu Mark"

"Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi padaku"

"Tapi..."

"Aku akan menjagamu. Menyayangi mu dan mencintaimu dengan tulus. Komohon dengar aku. Somi"

Kudengar suara isakan tangis yang keluar dari seorang yang kucintai. Dia ternyata menangis karenaku. Ini kedua kalinya aku melihatnya menangis didepan ku dan karena sebabku.

Aku melepaskan pelukanku berniat untuk melihat keadaan wajah somi sekarang. Namun dia menunduk dariku.

"Kau menangis?"

"Tidak"

"Sungguh?"

"Emm.."

"Lalu mengapa kau menunduk?"

"Karena ingin"

"Aku ingin melihat wajahmu"

"Tidak mau"

Jawaban singkat darinya membuatku bingung. Aku berjongkok layaknya pangeran yang sedang memasangkan cincin untuk ratunya. Aku melihat dia masih mengeluarkan air mata. Wajahnya kini basah dipenuhi air mata yg kubuat untuknya.

"Kalau kau tidak menangis, lalu air itu apa?"

Aku berdiri memegang dagu somi dan segera mengusap air mata miliknya itu.

"Aku tidak menangis. Ini hanya.. Hanya keringat"

Aku sedikit terkekeh karena tingkah nya itu.

"Aku tau kau somi. Aku kenal kau dibanding temanmu si Lesa itu. Jangan berbohong padaku"

"Engg"

"Jadi bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

"Hubungan kita"

"Aku tidak mau. Aku benci padamu"

Somi seketika membalikan badannya dariku.

"Sungguh?"

Aku memeluk tubuhnya dari belakang.

"Mark. Apa yang kau lakukan?"

"Memelukmu"

"Hentikan itu"

"Tidak mau"

"Mark!"

"Apa?"

"Lepaskan"

Aku semakin mempererat pelukanku padanya. Aku tau dia akan merasa sakit karena ulahku ini tapi aku sangat ingin melakukan nya.

"Mark, hentikan. Kau membuat punggung ku sakit"

"Baiklah baiklah"

Melepas kan pelukan ku padanya. Ku balikkan badannya ke arah ku.

"Lalu bagaimana hubungan kita? Kalau kau menolak lagi, aku akan memelukmu lebih keras"

"Hah. Kau mengancam ku?"

"Tidak. Hanya memberimu peringatan saja"

"Itu bukan peringatan. Tapi kau mengancam ku"

"Baiklah iya aku mengancam mu. Lalu bagaimana sekarang? Yes or not?"

"Tidak usah sok berbahasa inggris. Aku tau kau tidak pandai dalam bahasa itu."

"Sudahlah somi jangan memperpanjang cerita. Jadi sekarang bagaimana? Apa aku harus menciummu dulu baru kau mau menjawabnya? Emm?"

"Berhenti, awas kalau kau berani melangkah mendekati ku....."

".....asal kau tidak menyelingkuhi ku lagi" lanjut somi.

"Iya aku janji sayang"

"Berhenti memanggilku sayang"

"Memangnya kenapa? Kau kan kekasihku"

Kulihat somi sedikit tersenyum melihat tingkah ku sekarang. Senyuman yang selalu aku tunggu tunggu sejak lama.

"Somi.... I love youuuuuu"

Aku berteriak sebisa mungkin membuat somi terbelalak tak percaya.

"Hey Mark. Berhenti lah. Kau bisa membuat makhluk tak kasat mata itu terpanggil"

"Hahaha.. Its okay"



Bagaimana kali ini? Belum sampai di Korea aja aku udah ngeshipper SoMark. Belum nanti kalau udah ketemu si marga Ong itu hahaha

I'am from Indonesia (Ong Seongwoo X Somi Claudia aka Jeon Somi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang