Pagi yang cerah, secerah hati somi mendapat ucapan selamat pagi dari Seongwoo walau hanya melalui pesan text.
Somi berjalan menuju kelasnya. Ini adalah hari pertama somi mulai aktif belajar. Somi duduk di bangku ke 3 dari jejeran depan ke belakang.
Hari ini adalah kelas dosen Wu. Somi duduk di bangku sambil menunggu dosen datang."Dosen tampan datang" suara teriakan itu sukses membuat somi berbalik dan mencari sumber suara itu. Iya melihat seorang yang tak asing di matanya berdiri di depan pintu.
Somi semakin melekatkan pandangannya pada orang itu. Saat orang itu berbalik memperlihatkan wajahnya, sontak somi kaget dan membuat mulutnya membentuk O, seketika somi menutup mulutnya cepat. Hari kemarin somi tidak melihat orang itu, apa dia tidak masuk?Dosen masuk ke dalam kelas. Dan mempersiapkan beberapa bahan yang akan ia pelajari.
Saat dosen itu mengabsen nama Jeon Somi, semua mata di kelas itu tertuju padanya, sangat aneh. Apa dia baru melihat yeoja secantik somi? Bahkan mahasiswa di universitasnya yang lama tidak terlalu seperti ini, ini sangat berlebihan."Hadir" somi mengangkat tangannya lalu menurunkannya lagi. Dosen itu tersenyum melihat somi dan di balas dengan senyuman somi.
Somi merasa aneh, seperti seseorang melihatnya terus. Somi berbalik ke arah orang itu, dia mendapati Lesa memperhatikan wajahnya. Terlihat Lesa tak parcaya menggelengkan kepalanya. Saat lesa kembali melihat somi, somi tersenyum dan mengedipkan matanya pada lesa.
"Hahh.. Somi" lesa bersuara sangat besar sampai satu ruangan berbalik ke arah lesa.
Somi hanya tersenyum membentuk mata sipit.
Skip.
"Ya! Mengapa kau tidak memberitahu ku, hemm!" lesa memukul mukul bahu somi pelan.
"Aku kehilangan ponselku. Jadi aku beli ponsel baru" somi memperlihatkan ponsel barunya pada lesa.
"Berikan ponsel mu. Aku akan menyimpan nomerku dan menjadikannya panggilan pertama"
Somi tersenyum lalu memberikan ponsel nya pada lesa.
Somi tidak merasa canggung lagi di lingkungan barunya ini. Dia sudah menemukan sisi keduanya. Lesa dan somi berjalan menuju kantin yang berada tak jauh dari kelasnya.
Skip.
Somi duduk di kursi ruang kepala universitas, pintu terbuka dengan perlahan, menampilkan seorang namja membawa sebuah bungkusan makanan, dosen Wu.
"Kau sudah makan siang?" tanya dosen itu.
"E'emmm sudah" somi senyum dengan senyum canggungnya.
"Tidak perlu canggung denganku. Mungkin kita seumuran" ucapnya sukses membuat somi bingung.
"Berapa umurmu?" lanjut dosen itu.
"Emmm.. 21 tahun ini"
"Kalau begitu kita beda 2 tahun. Aku 24. Emmm.. Kalau kau hanya bersama denganku, kau hanya perlu memanggilku Yifan jangan terlalu formal dengan kata dosen, aku sedikit tidak suka dengan julukan itu"
"Tap-tapi.. Kau memang dosen"
"Itu hanya gelarku disini. Diluar lingkungan universitas aku masih seorang pemuda seperti biasanya. Aku seperti ini juga bukan kemauan ku, ini semua karena ayahku" jelasnya.
Somi mengangguk dan tersenyum sebagai tanda kalau dia mengerti.
"Ayo makan. Aku tidak bisa makan sendiri, dan aku tidak suka penolakan" dosen itu tersenyum lalu membuka plastik belanjaannya itu.
Somi ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am from Indonesia (Ong Seongwoo X Somi Claudia aka Jeon Somi)
RomanceOppa, kau tau? Banyaknya air mata yang telah ku keluarkan kemarin kini berganti dengan beribu senyuman. Maaf aku telah menemukan pengganti mu, Oppa. sekarang aku mencintainya, Ong!