Ya sekarang aku berada di Busan, rumah pamanku. Ibuku meninggal saat kepulanganku dengan lesa dari Bali.
!Flashback On!
Ku buka pintu di hadapan ku saat ini. Rumah, yah.. Aku sudah di depan pintu rumah sekarang. Sebenarnya saat aku berada di depan gerbang rumahku, kulihat kain putih yang terikat erat di salah satu besi di pagar ku.
Dengan cepat ku menuju pintu dan....
"Ibuuuuuuuu"
Teriakan ku membuat semua orang yang mengisi rumahku berbalik arah ke arahku.
Dengan jelas ku lihat ayah disana. Mengeluarkan air mata dengan banyaknya.Aku berlari ke arah ayah.
"Ayah.. Itu... Itu siapa ayah?"
Sungguh aku tidak ingin mendengar jawaban ayah. Tidak. Aku tidak mau.
"Ibu"
Satu kata yang membuat semua pertahanan ku runtuh. Sangat sakit membuat hatiku benar benar sakit. Ku rasakan keram di badanku begitu saja. Air mataku tak dapat ku tahan, ku teriak dengan kerasnya.
Aku seharusnya tidak berlibur saat itu, agar aku bisa berada di sisi ibu selama dia masih bisa tersenyum ke arahku.
!flashback off!
2 tahun kemudian.
(Kalian gatau apa aja isi di balik 2 tahun yang sangat cepat? Kalian akan tau setelah membaca next partnya. Happy reading)
🌸🌸🌸
*author POV*
Hamparan ilalang bergerak gerak kecil di sisi rel kereta api jurusan Busan-Seoul. Seorang gadis bermata sipit menatap rumpun ilalang dengan pandangan nanar. Hatinya seketika bergetar ketika mengingat kenangan antara ia dan seseorang yang disayanginya. Seseorang yang selalu membuat dia tegar, kuat dan terus berjuang menjalani hidupnya.
Sebuah kalung berbentuk hati di genggam dengan kuat oleh gadis itu, seolah hanya benda itulah yang bisa memberinya kekuatan. Perlahan kenangan kenangan yang begitu membuatnya sakit tiba tiba bermunculan di benaknya.
!flashback On!
"Kalung? Untuk apa oppa memberikan kalung ini padaku?"
Gadis bernama Somi itu mengamati kalung yang kini ia genggam.
"Bukalah bentuk hati itu jika kau merasa kesepian, maka oppa akan selalu berada di sisimu"
"Siapa bilang aku kesepian? Bukankah oppa akan selalu disisiku?"
Jungkook menatap lembut mata Somi. Mengamati wajah gadis itu seolah-olah itu hari terakhir baginya melihat wajah manis Somi.
"Oppa tak akan selamanya ada di sampingmu Somi-ah. Terkadang, kau harus melewati hidupmu sendiri tanpa oppa"
Somi terhenyak. Ia merasakan perasaan tak nyaman di hatinya saat mendengar ucapan yang baru saja keluar dari bibir Jungkook.
"Mengapa oppa berbicara seperti itu? Bukankah kita akan selalu bersama? Bahkan kita akan pindah di Universitas yang sama di seoul nantinya. Itu artinya kita akan selalu bersama, bukan?"
"Tentu saja, somi-ah. Oppa akan selalu bersama denganmu. Hanya Tuhan yang bisa memisahkan kita!"
Jungkook menatap lurus ke depan, ke arah hamparan ilalang yang terlihat sangat tinggi di depannya. Sementara itu somi malah sibuk memperhatikan wajah Jungkook dari samping. Perasaannya semakin tidak nyaman setelah mendengar beberapa kalimat dari Jungkook yang menurut nya terasa cukup ganjil.
"Kau akan selalu mengingat pesanku, bukan?" tanya Jungkook tiba tiba.
"Maksud Oppa?"
"Kau harus hidup layaknya ilalang, sekali pun tak seindah mawar, tetapi ia bisa bertahan hidup dan tak menyusahkan orang lain. Kau tau maksudku, bukan?"
"Arasseo, Oppa. Aku akan selalu berusaha menjadi wanita yang kuat seperti yang kau pinta. Sekalipun banyak yang menyakitiku, aku tak akan pernah melukai orang lain. Bukankah ilalang pun seperti itu? Tak memiliki duri, ia hidup untuk dirinya sendiri tanpa melukai orang lain yang menyentuhnya"
"Baguslah jika kau mengingatnya, somi-ah. Mulai hari ini kau harus berjanji padaku"
"Berjanji?"
"Ne. Berjanjilah untuk menjadi gadis yang tegar dan tak pernah menyerah untuk meraih mimpimu"
"Ne. Aku berjanji"
Jungkook mengusap rambut panjang somi dengan lembut, berusaha membuat gadis itu merasakan kasih sayang yang besar darinya.
!flashback off!
Kilasan kenangan itu begitu melekat di benak somi. Rasanya seperti baru kemarin ia menggenggam tangan kekasihnya yang terasa begitu hangat, tetapi satu kejadian buruk menimpa kehidupannya seketika. Jungkook yang sangat ia sayangi mengalami sebuah kecelakaan saat ia dan somi menaiki sebuah bus untuk pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari rumah paman somi. Naas, jungkook tak bisa selamat dari kecelakaan itu dan meregang nyawanya tepat di hadapan somi.
"Kau harus tegar, somi-ah. Walaupun tanpa oppa, hiduplah dengan baik dan raih mimpimu..."
Kalimat itu adalah kalimat terakhir yang jungkook ucapkan sebelum menutup matanya.
Kehidupan somi bagaikan terhenti saat kehilangan seseorang yang ia sayangi untuk kedua kalinya. Tetapi, ia pun tau satu hal. Ia masih memiliki seorang Ayah, sosok pekerja keras dan lembut yang begitu menyayangi nya.
Next part ya. Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am from Indonesia (Ong Seongwoo X Somi Claudia aka Jeon Somi)
Storie d'amoreOppa, kau tau? Banyaknya air mata yang telah ku keluarkan kemarin kini berganti dengan beribu senyuman. Maaf aku telah menemukan pengganti mu, Oppa. sekarang aku mencintainya, Ong!