Somi menyisir rambutnya di dalam salah satu kamar milik apartemen Kang Daniel.
Ia terus memerhatikan tubuhnya di balik kaca besar itu. Seperti ada yang ganjil..
Kalung? Yah.. kalung pemberian Seongwoo tak ada di lehernya.
Somi berjalan menuju ruang tengah menyusul Daniel yang asik menonton Tv."Daniel-ah"
"Eng??"
"Apa kau melihat kalung yang selalu kukenakan?"
"Tidak. Aku tidak memperhatikannya sejak tadi. Wae? Apa kau kehilangan?"
"Eng. Itu tidak ada di leherku. Sepertinya aku menghilangkannya"
"Nanti ku belikan kau yang baru. Jangan khawatir"
"Tapi.. itu pemberian seongwoo"
Ting tong...
Suara bel apartemen daniel berbunyi, menandangan seseorang datang.
"Biar aku yang buka"
Daniel berjalan menuju pintu.
Perlahan membuka pintu dan menampilkan wajah seongwoo dengan khawatir.
Tanpa izin dari daniel, seongwoo langsung saja masuk dan menghampiri somi. Somi tak kalah syok melihat itu. Ia sontak berdiri dari tempat ia duduk."Ayo pulang"
Seongwoo memegang pergelangan tangan somi."Aku tidak mau"
"Ini bukan rumahmu"
Bentak seongwoo."Rumahmu juga bukan milikku"
"Kau istriku. Jadi rumah itu milikmu juga"
"Aku sama sekali tidak merasa rumah itu milikku, bahkan aku istrimu sekalipun"
"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, hah?"
Seongwoo semakin mempererat genggamannya membuatnya somi meringis kesakitan."Auwhh.. appo"
Daniel melihat itu tak tinggal diam. Ingin sekali rasanya ia menghampiri seongwoo dan memukul wajahnya.
"Yak! Seongwoo. Lepaskan tanganmu itu. Kau membuatnya terluka"
"Itu bukan urusanmu daniel. Ini masalah keluargaku. Lagi pula kenapa kau harus ikut campur masalahku?"
"Tetap saja kau tidak bisa seenaknya memperlakukan yeoja seperti itu!"
Seongwoo sudah sangat geram. Ia semakin mempererat genggamannya dan menarik somi keluar dari apartemen daniel.
Daniel menarik satu pergelangan somi menahannya untuk keluar."Kau tak bisa seenaknya berbuat kasar padanya"
"Apa hakmu? Dia istriku. Aku bebas melakukan apa saja"
"Somi.. ku harap kau tetap disini untuk beberapa waktu"
Daniel menatap somi lekat. Somi tau daniel sangat tulus mengatakannya. Namun, disatu sisi somi tidak bisa menolak perintah suaminya."Mianhae. Sepertinya aku harus kembali daniel"
Satu kalimat membuat daniel melepaskan genggamannya pada somi dan berjalan menuju kamar. Bukan kamar miliknya melainkan kamar yang akan somi tempati sebelumnya, karena ia tau somi akan masuk ke dalam kamar itu untuk mengambil pakaiannya.
Somi menatap punggung daniel yang mulai menjauh."Ayo pulang"
"Aku harus mengambil pakaianku dulu"
Seongwoo melepas genggamannya pada somi. Memberi izin somi untuk mengambil pakaiannya.
Somi berjalan menuju kamar.
Ia melihat daniel yang duduk di ujung kasur itu dan menundukkan kepalanya. Ia sangat tidak enak pada daniel sekarang. Ia membuat daniel dan seongwoo bertengkar karenanya.
Somi perlahan berjalan meninggalkan kamar itu."Jika dia membuatmu kecewa lagi.. jangan lupa untuk datang padaku"
Daniel mengatakan itu dan menutupi seluruh badannya dengan selimut.
Somi tersenyum lalu meninggalnya daniel disana.Skip.
Kini somi duduk di kasur dengan perasaan bercampur aduk.
Seongwoo berdiri di hadapan somi dengan geramnya."Mengapa kau bisa di apartemen daniel?"
Tak ada jawaban.
"Apa kau tuli?"
Tak ada jawaban.
"Apa kau sudah mencintainya?"
"Tidak sama sekali"
Somi mulai berbicara."Lalu apa yang kau lakukan disana dengannya? Berduaan?"
"Aku hanya butuh ketenangan seongwoo"
"Bersamanya?"
Lagi lagi tak ada jawaban dari somi.
"Harus berapa kali kukatakan untuk kau menjauh darinya? Kau tau aku tak suka kau dekat dengannya kan? Lalu mengapa masih saja terus mendekatinya? Apa kau sudah mulai bermetamorfosis menjadi seorang jalang dengan mendekati namja seenakmu?"
Seongwoo menekan kata Jalang membuat somi sontak meneteskan air mata seketika."Atau.. kau ingin bercerai denganku? Kau ingin bisa dengan daniel tanpa laranganku? Jangan harap somi. Jangan harap!"
Somi semakin terisak.
"Liat aku somi. Liat!"
Seongwoo mendongakkan wajah somi untuk melihat wajahnya. Ia kaget melihat somi yang menangis di hadapannya. Tapi bagaimanapun juga ia tidak bisa menahan amarahnya."Kau benar benar ingin menjadi jalang?"
Somi memejamkan matanya sebentar dan membukanya kembali.
"Cukup seongwoo. Aku lelah dengan semuanya. Aku lelah dengan aturanmu yang harus kuturuti tapi kau tidak bisa menjaga perasaanku. Kau terus menyuruhku untuk menjauhi daniel. Aku dan daniel hanya sekedar teman dekat"
"Teman dekat? Dekat sampai kau bisa menginap di apartemennya berduaan? Apa yang nanti akan kau lak---"
"Aku bukan kau seongwoo. Aku bukan kau yang melakukan sex bebas dengan orang lain. Aku bukan kau yang seenaknya meniduri anak orang. Aku bukan kau yang seenaknya membuat orang kecewa. Aku tau aku berlebihan.. tapi aku juga punya perasaan dan kekhawatiran sama sepertimu memintaku untuk menjauh dari daniel. Aku tau aku tak sesempurnah yeoja yang baru saja bersamamu di ruangan kantor milikmu. Aku tau aku tak bisa membuatmu bahagia seperti dia. Aku tau aku hanya orang asing yang tiba tiba saja masuk ke duniamu. Aku tau aku hanya jalang yang tidak bisa berbuat apa apa untukmu. Aku tau aku hanya seorang jalang yang --- yang tak tau malu terus berharap kasih sayang darimu, walau aku tau kau tak pernah bersungguh sungguh mencintaiku"
Somi berhenti sejenak menghapus air matanya.
"Izinkan aku untuk menjauh darimu. Aku janji tidak akan menampakkan wajahku darimu. Aku janji. Ku mohon"
Seongwoo tersontak mendengar perkataan itu. Ia sama sekali tidak ingin mendengar itu. Ia tidak ingin membuat somi terlepas dari ikatan hubungannya. Walau ia sangat sangat mencintai Taeyeon, tetap saja ia tidak bisa melepaskan somi begitu saja.
Ia memeluk somi dengan lembut. Sampai somi terisak begitu keras.
Ia mengelus rambut somi dengan penuh kasih sayang. Somi sedikit bingung dengan sikap seongwoo yang berubah ubah padanya. Ia tidak tau apa yang ada di dalam pikiran seongwoo sekarang.
Ia berharap seongwoo tidak 'mengiyakan' permohonannya untuk meninggalkan dirinya. Ia hanya mengucapkan saja apa yang ada dalam bibirnya saat itu. Sesungguhnya ia tidak ingin berpisah dengan seongwoo. Ia sudah sangat mencintai seongwoo dengan tulus, walau seongwoo selalu saja membuatnya menangis.Iam back guys.
Jangan lupa vote dan comment ya.
Satu vote dari kalian sangat berarti guys.
Happy reading♡
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am from Indonesia (Ong Seongwoo X Somi Claudia aka Jeon Somi)
RomantikOppa, kau tau? Banyaknya air mata yang telah ku keluarkan kemarin kini berganti dengan beribu senyuman. Maaf aku telah menemukan pengganti mu, Oppa. sekarang aku mencintainya, Ong!