Pt.28

55 4 0
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan Somi di universitas.
Somi mendapat peringkat umun di universitasnya. Terlihat raut wajah somi sangat bahagia. Dia berniat akan memberitahu seongwoo sebagai orang pertama yang akan mengetahuinya.

Somi duduk di kursi taman universitas. Dia mengambil ponselnya, dan memotret buku laporan belajarnya selama disini. Semuanya mendapat A.
Somi tidak ingin menunggu lama, ia langsung menelfon seongwoo tanpa mengiriminya pesan dulu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif" ucap suara di balik ponsel itu.

Somi mematikan ponselnya dengan sedikit kecewa.

"Kalau kau sibuk, setidaknya beri aku kabar" gumam somi cetus.

Ia kembali menekan ponselnya dan menghubungi kang daniel.

Berdering...
Terhubung...

"Daniel-ssi"

"Emmm. Wae?"

"Aku ingin memperlihatkan mu sesuatu" somi tersenyum.

"Mana? Coba ku lihat"

"Ta-da" somi memperlihatkan buku laporan nya itu pada kang daniel.

"Wah.. Daebak"

"Tentu saja.."
"...ngomong ngomong kau tidak bersama seongwoo yah? Tadi aku menelfonnya tapi ponselnya sepertinya tidak aktif. Belakangan ini juga aku tidak mendapat kabarnya sama sekali. Apa grupmu sibuk ya?" lanjut somi dengan raut wajah sedih.

"Jinjja? Dia tidak memberimu kabar? Wah.. Dia akan ku hukum nanti untukmu, tenang saja kau janga bersedih..." ucap kang Daniel mencoba menenangkan somi.

"Tapi... Kalau soal grupku itu, kami sudah bubar akhir tahun kemarin. Aku sedikit sibuk dengan pemotretan ku. Ntahlah dia sibuk apa" lanjut kang daniel.
"Emmm... Begitu ya"

"Oh.. Kudengar dengar dari jihoon dia bekerja di perusahaan sekarang. Di menggantikan jabatan appanya"

"Ahh jinjjayo?" somi tersenyum bahagia sekarang. Kang Daniel membalas senyum itu.

"Somi-ah" panggil kang daniel lembut.

"Emmm?"

"Apa rencanamu sekarang? Apa kau akan pulang?"

"Tidak. Aku akan bekerja disini. Sebagai guru. Tapi tidak di universitas ini. Aku akan jadi guru di sekolah menengah"

"Berarti nanti kau akan bertemu berondong berondong. Hahaha"

"Ya! Ya!"

"Selamat bersenang senang dengan berondong" kang daniel mengejek somi dan akhirnya mematikan panggilannya.

"Ya! Hah.. Dasar gila"
Somi teriak pada ponselnya.
Ia tidak sadar seseorang tengah berdiri disamping nya.

"Kau sedang apa?" ucap yifan membuat somi sontak kaget.

"Hah.. Kau mengagetkan ku" somi mengelus-elus dadanya pelan.

"Maaf. Tadi kau sedang apa?" tanyanya lagi.

"Oh.. Tadi aku menelfon dengan temanku yang waktu hari itu, dia mengejekku lalu mematikan panggilannya. Sungguh tidak sopan" somi sedikit kesal.

"Hahaha. Biar kau tidak kesal lagi.. Aku akan membelikanmu es krim" ucap yifan dan tersenyum pada somi. Somi ikut tersenyum.

Mahasiswa lainnya yang melihat itu sontak cemburu. Ia melihat siswa pertukaran sangat akrab dengan kepala universitas. Tidak seperti biasanya.

Skip.

1 tahun kemudian..

Kini somi berjalan menuju kelas yang akan ia tempati. Bukan sebagai siswa lagi, dia akan menjadi guru sekarang.
Sulit baginya untuk berbaur dengan cepat bersama siswa bimbingannya.
Ia berjalan masuk ke kelas dan berdiri di depan siswa.

"Wah.. Cantiknya"
"Apa dia guru?"
"Dia masih muda"
"Dia lebih cantik darimu Angel"

Begitulah gumaman para siswa di depannya.

Dimanapun somi berada, dia akan selalu menerima pujian dengan baik, tidak hanya wajah dan tubuhnya yang sempurna tapi juga karena kepintarannya yang membuat dirinya semakin terlihat sempurna.

"Perfect"

Satu kata membuat somi mencari sumber suara itu. Suara yang tidak asing di telinganya.
Saat pandangan nya ke arah pintu iya melihat Taehyung. Yah, kim taehyung.

"Oraenmanieyo, jeon somi" taehyung melambaikan tangannya pada somi lalu tersenyum dengan senyum khas kotaknya itu.
Somi tersenyum melihat itu.
Siswanya bahkan tersenyum melihat dua orang di depannya sedang berbicara, walaupun siswa itu tidak mengerti artinya,-

"Permisi boleh aku masuk?" taehyung bertanya pada siswa yang sedang duduk.

Ada beberapa fangirl disana sontak kaget melihat keberadaan taehyung di sekolah mereka.

"Wah. Taehyung Oppa!" teriak fangirl (siswa) itu.

Taehyung mengisyaratkan siswa itu untuk diam. Ia menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya dan memanyunkan bibirnya.

"Aku akan pinjam guru kalian dulu ya, hanya sebentar" taehyung menarik pergelangan tangan somi keluar dari kelas itu.
Somi dan taehyung berdiri di depan kelas.

"Bagaimana kabarmu?" tanya somi.

"Baik. Bagaimana denganmu? Ah... Pasti kau sangat baik sekarangkan?" taehyung tersenyum.

"Bagaimana bisa kau ada disini?" tanya somi lagi.

"Ah.. Itu.. Aku melihatmu dari jauh, jadi aku mengikutimu. Aku katakan pada satpam itu kalau aku adalah kekasihmu, jadi aku harus menjagamu dan satpam itu mengizinkanku" taehyung lagi lagi tersenyum.

"Lalu.. Mengapa kau bisa berada di sini? Bukannya kau banyak konser di korea?"

"Konsernya ada beberapa minggu lagi. Aku berlibur disini dengan jin hyung dan jungkook"

"Kemana mereka?"

"Di apartemen. Tadinya aku ingin ke mini market samping sekolah ini. Karena aku melihatmu, aku ikuti saja kau"

"Lalu kau tau dari mana aku seorang guru?" tanya somi lagi.

"Hah.. Kau banyak tanya sekarang ya. Lihat itu" taehyung menunjuk papan nama yang ku gunakan di jasku.

"Ah.. Mian" somi tersenyum.

"Cheonmaneyo, jeon somi"

I'am from Indonesia (Ong Seongwoo X Somi Claudia aka Jeon Somi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang