Lembaran Kesepuluh: Ursa Minor (I)

2.2K 236 23
                                    

  
*Mohon maaf, ada ralat untuk jabatan Alaska dari buku sebumnya. Saya akan melakukan editing di Identity di lain waktu untum jabatan Ren Alaska dalam kepolisian. Terima kasih.

》》Unfortunate 《《

       Zzzrrtt...

      Satu setruman di lehernya berhasil membuatnya kehilangan kesadaran. Rambut cokelatnya menyatu dengan tanah, kemudian bergoyang setelah angin bertiup pelan. Menerbangkan dedaunan dari pohon maple di atasku. Aku perlahan bangkit, membersihkan seragamku yang mungkin memerlukan pencucian ekstra nantinya.

      "Tunggu. Bukankah ia mengatakan sesuatu tentang sayembara?" pikirku yang kemudian membuat tanganku bergerak kembali.

     Aku segera menarik jaket yang ia pakai dengan tergesa-gesa, memburu waktu sebelum Hans menemukanku di sini. Semua kantung di pakaiannya kugerogoh, mencari kartu As yang dapat membawaku semakin dalam. Tanganku berhenti tepat di saku kiri celana panjangnya, menemukan ponsel putih di dalamnya. Temuan besar.

     "Baiklah, kita akan selidiki ini nanti. Dan maaf, mulai esok kau akan menjadi orang yang baru," lirihku seraya menarik ransel ke depan, mengeluarkan sebuah kotak besi dari laci kecil tersembunyi.

      Jemariku dengan lincah membuka kotak besi, mencari pil transparan yang selama ini jarang kugunakan. Bersamaan dengan itu, aku mengeluarkan sebotol air mineral. Jari-jarinya tiba-tiba sedikit bergerak, membuat senyum licik kembali mengembang. Berbekal obat yang dahulu pernah ibu gunakan, aku bergegas melumpuhkan orang gila itu.

    "Kau sudah sadar? Baguslah," ujarku yang dengan segera menaikkan paksa rahangnya, memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya. Gigi-gigi kuningnya terlihat jelas, sementara pil tersebut sudah bersisian dengan lidahnya. Ia siap untuk meminum obat.

       "Kau tidak akan perlu melakukan seluruh hal gila ini lagi. Sungguh," desisku dingin sembari menuangkan air ke dalam mulutnya, membuat obat itu dengan mudah menuruni kerongkongannya. Perlahan, tubuhnya akan mencerna seluruh efek obat tak tersisa.

      Jari-jarinya kembali berhenti bergerak. Aku dengan segera membersihkan barang bukti, begitupun dengan pakaianku yang segera kusesuaikan nodanya dengan alasanku nanti. Berlagak baru terjatuh ke dalam kubangan air setelah dikejar orang misterius di sini. Sebilah pisau yang ia gunakan dengan segera kuambil, menghilangkan pertanyaan yang mungkin akan timbul setelah ia bangun nanti. Karena, esok saat fajar menyingsing, efek obat akan bekerja sempurna. Ia akan melupakan segala sesuatu tentang dirinya, apa yang telah ia lakukan, dan segala hal buruk yang telah ia perbuat selama ini. Hidupnya akan benar-benar berubah seperti buku yang belum pernah tertulis.

     "Jangan salahkan aku, aku masih lebih baik ketimbang mengakhiri hidupmu sekarang," bisikku seraya berlalu pergi, meninggalkan tubuhnya yang telah kuseret menuju bawah pepohonan. Seolah ia baru saja tertidur pulas.

     Aku melepaskan jaket, membuat kemeja putihku terlihat. Rambutku kembali kuurai, tanganku mengeluarkan silet kecil dari dalam kantung. Dengan menahan perih, aku menggurat luka di pipiku sendiri. Darah segar mengalir, menambah rona di pipiku.

      "Argh," lirihku kecil seraya terus berjalan menahan dingin, akibat hanya kemeja tipis yang melapisi tubuhku kini. Jaketku harus menutupi noda darah yang tak sengaja mengenai rok biru tua kotak-kotak yang kukenakan.

    Suara burung hantu meriuhkan rembulan yang meninggi. Desiran angin menggugurkan dedaunan pohon-pohon rindang yang berdiri kokoh selama puluhan tahun. Darah segar tanpa henti mengaliri wajahku yang putih pucat; menimbulkan kesan akan seseorang yang baru saja bertarung hidup mati. Ini bukan pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini--membuat diriku seolah-olah seperti korban. Menyakiti diri sendiri akan sebanding dengan hal yang kudapatkan; terbebas dari hukuman yang mungkin akan menjeratku. Karena sudah jelas, tadi bukanlah pembelaan diri sama sekali. Tidak ada pembelaan diri dengan meracuni pelaku penyerangan

UnfortunateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang