Kangen gak(?)
—
"Ada yg mau gue omongin sama lo." Junghwa tiba-tiba nyamperin Nara sama Yerin yg lagi asik nnton drakor, Nara ngelepas headsetnya.
"Berdua doang," lanjut Junghwa terus dia pergi duluan dan Nara ngekor di belakangnya.
"Ikutin kuy," ucap Woozi
"Kuy."
"Kuy lah yakali gk kuy," sahut Vernon.
"Duduk atau mau gue pangkas tytyd lo!"
Mereka bertiga balik duduk dan nemenin Yerin nonton drakor. Daripada otong mereka kena pangkas Mingyu kan kasihan calon istrinya.
Sedangkan Nara dibawa ke koridor dekat belakang sekolah sama Junghwa, dalem hati dia udah baca ayat kursi takut-takut Junghwa khilaf gitu.
"Kita lupain kejadian kemarin sore." Junghwa buka suara setelah mereka sampai di belakang.
"Jadi lo maapin gue Hwa?" Junghwa mengangguk dan langsung dipeluk sama Nara tapi Junghwa langsung ngelepasinnya.
"Gue maafin lo gk gratis, gue punya satu syarat yang lo harus penuhi."
"Apapun syaratnya gue bakal penuhi Hwa."
"Jauhin Mingyu."
"M-maksud lo?"
"Cukup anggep dia orang asing bagi lo, simpel kan?"
Deg.
Junghwa menghela napas. "Gua ini pacarnya Mingyu, coba deh posisinya kita ubah, lo jadi gue dan Taehyung lebih perhatian dan setiap kalian ketemu selalu bahas tentang gua. Gimana perasaan lo? Pasti sakit kan, sama—gua juga merasakan hal itu."
Nara nangis dengar ucapan Junghwa. Nara itu terlalu cengeng untuk hal-hal yang sepele karena setiap masalah yang datang dia selalu coba tahan dan berakhirlah dengan dikit-dikit nangis, jatoh sedikit nangis, di bentak sedikit nangis. Ya begitu.
"Dan kita bisa kyk biasanya, deal?" Junghwa ngulurin tangannya berniat buat jabat tangan.
Nara cuma natap tangan Junghwa yg terulur, hati Nara mencelos dengar persyaratan yang Junghwa ajukan.
"Gue setuju."
Ayolah Nara! Bisakah katakan tidak atau memberontak sedikit?
"Oke gue anggap kita gk pernah ngalami kejadian kemarin." Junghwa nepuk pundak Nara dan pergi gitu aja ninggalin Nara sendirian.
Nara terduduk di koridor yang sepi. Dia berada di koridor yang sama saat dia mendengar percakapan Jimin dan Taehyung.
Nara nangis sejadi-jadinya, sebenarnya berat buat nyetujuin permintaan Junghwa. Secara Nara kenal sama Mingyu udh dari kecil dan sekarang dia harus jauhin Mingyu dan nganggep orang asing.
"Maafin gue Gyu... Hikss... Tae g-gue hiks... Butuh lo...." Nara membenamkan wajahnya dilututnya dan terus menangis.
"Sayang?"
Ajaib.
Taehyung sekarang berdiri dihadapan Nara. Lalu berjongkok dan langsung meluk Nara. "Tae... Hikksss... G-gue..."
"Sssstt... Aku udah denger kok, tenang ya sayang, aku ada disini." Taehyung ngusap rambut Nara dan ngebiarin dia nangis dalam dekapannya.
"Tae... G-gue harus gimana... Hikss?" Nara makin erat meluk taehyung.
Taehyung melonggarkan pelukannya dan bantu Nara berdiri.
"Sayang-" ucap Taehyung lalu mengusap kedua pipi Nara.
"Please jangan nangis, kalo aku lihat kamu nangis itu bikin hati aku sakit."
"Maaf-" lirih Nara pelan.
"Bukan kamu yang salah. Disini aku yg salah karena gk bisa bikin kamu bahagia. Maafin aku belom bisa jadi pacar yg baik buat kamu." Taehyung nunduk dan natap Nara yang hanya setinggi dadanya
"Jangan tinggalin aku Tae, aku sayang banget sama kamu." Nara balik meluk Taehyung
"Aku janji gk akan ninggalin kamu, aku juga sayang banget sama kamu." Taehyung ngecup kening Nara.
Irene yang berada di tempat kejadian benar-benar marah tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, matanya berkaca-kaca dan tangannya mengepal.
"Apa yg lo rasain?"
"Ngapain lo di sini?"
"Sama kayak lo, mandangin orang yg gue sayang pelukan sama orang lain."
Irene natap malas orang di depannya.
"Gak usah munafik, gue tahu lo benci sama Nara atau lo mau nyerah dan ngerelain Taehyung gitu aja?" ucap Chanyeol tanpa memandang Irene.
"Park Chanyeol, jangan lo kira gue lemah dan ngerelain Taehyung gitu aja, gue bisa aja lenyapin cewek gatel itu."
Chanyeol senyum miring dengar perkataan Irene. "Sebelum lo lenyapin Nara, gue duluan yang bakal lenyapin lo."
"Ck! sekarang siapa yg lemah? Park Chanyeol yg gk bisa ngungkapin perasaannya atau gue?"
Chanyeol tertawa, "daripada lo rela kasih apapun buat si brengsek Taehyung. Oh atau jangan-jangan lo udh kasih keperawanan lo ke dia?"
"Jaga ucapan lo!"
"Gue cuma mau kasih penawaran buat lo, dan kita bakal sama-sama beruntung."
"Maksud lo?"
"Lo dapet Taehyung dan gue dapet Nara, adil kan?"
Irene mikir sejenak.
Hm kyk punya otak aja pada mikir (¬‿¬)
"Oke, jadi apa rencana lo?"
Chanyeol ngeluarin smirik bangsatnya dan jalan mendekati irene. Kemudian berbisik tepat ditelinga irene.
Yaiyalah ditelinga 😒
"Cukup lo tidur bareng Taehyung, atau buat apapun biar Taehyung berada di posisi bersalah."
-
TuBerColosis
TBC.-
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadian »» KTH [Selesai✔️]
FanfictionSuka sama lo itu ibarat nepok nyamuk sekencang-kencangnya. Sakit iya, dapet mah gak!