LIMA PULUH

3.8K 411 144
                                    

Taehyung POV

"Maaf, tapi kami tidak bisa menyelamatkan nyawa nya..."

Seketika itu juga tubuh gue limbung, kaki gue lemes, hati gue hancur.

Gue gak nyangka Nara bakalan pergi secepat ini.

"Kami para tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi pendarahan sukar untuk dihentikan dan juga kondisi tubuh pasien yang sangat lemah."

Gue lihat bang Yoongi mencengkram kerah baju dokter tersebut, "GAK MUNGKINN!! BERAPA PUN GUE BAYAR, tapi tolong selametin Nara!"

Suaranya melemah, dari kejauhan gue bisa lihat betapa terpukulnya dia. Semua orang coba buat nenangin dia.

Tapi disini gue juga sama terpukulnya kayak bang Yoongi, gak mungkin Nara pergi ninggalin gue secepat itu, pasti gua cuma mimpi. Siapa pun tolong kasih tahu gua kalau ini cuma bercanda.

Tangis bang Yoongi makin jadi waktu Nara dibawa keruang jenazah. Sedangkan gue, untuk berdiri aja gk sanggup.

"Lo bilang gak akan pergi Ra--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo bilang gak akan pergi Ra--"

"Tae, bunda tahu ini berat. Tapi kamu harus ikhlasin Nara."

"Nunda.." Gue memeluk bunda.

Gue belom sempet bahagiain lo Ra, tapi lo udah pergi secepat ini. Bahkan gue selalu buat lo sedih, gue nyesel pernah nyakitin lo Ra, gue bener-bener nyesel.

Kehilangan dan penyesalan adalah sebuah kombinasi kesakitan yang tak berujung, butuh waktu lama untuk mengobatinya. Sangat lama.

Dan itulah yang gue rasakan sekarang.

***

Pemakaman sudah selesai beberapa jam yg lalu. Sekarang sedang diadakan acara doa dirumahnya. Gue bahkan gak bersemangat sama sekali buat ikut acara itu.

Tapi tentu saja, doa gue bakalan selalu terlantun khusus untuk Nara.

Gue melangkah menuju lantai dua tepatnya ke kamar Nara. Pelan-pelan gue buka pintunya dan masuk. Gue duduk di atas kasurnya, tidak lebih dari 24 jam yg lalu Nara masih terbaring aman disini.

Ini memang bukan pertama kalinya gue masuk kamar Nara, terlalu banyak kenangan disini.

2 minggu berlalu, tapi gue belum bisa mencapai titik ketegaran. Gue masih sering nangis saat nginget lo Ra.

Cengeng? Iya gue tahu kalo gue itu cengeng Ra. Kalo aja lo lihat gue nangis pasti lo bakalan ledekin gue, dan gue diketawain sampe mampus.

Gue masih inget waktu pertama kalinya gue nangis didepan lo. Di mall pas lo ngilang bolos sama Chanyeol dan habis itu lo ngejekin gue abis-abisan.

Jadian »» KTH [Selesai✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang