Ya, mungkin dari kalian ada yang mengatakan kalau aku yang terlalu terbawa perasaan hanya karena perkataan yang mungkin tidak disengaja itu. Oke, tapi bagaimana kalau kalian sendiri yang merasakannya? -aci.
.Hampir satu bulan telah berlalu dari kejadian perkataan Dirga yang menganggap kalau aku tidak jelas. Dalam waktu yang hampir satu bulan itu pula aku tidak lagi terlalu 'mengejar' Dirga. Aku mulai sadar kalau aku hanyalah hama bagi hatinya.
Hari-hariku juga masih berjalan seperti biasa, tidak ada yang menarik. Di otakku memang sudah tidak ada nama Dirga di sana, tapi di lubuk hati terdalamku masih ada namanya.
Entahlah aku juga bingung, mengapa otak dan hati ini tidak pernah mau sejalan. Membiarkanku dengan kebingungan yang tak berujung ini. Hati dan otak sama-sama memikirkan perasaannya masing-masing. Tapi tidak bisakah mereka sekali saja sejalan untuk masalah ini?
Selama waktu hampir satu bulan itu, aku mulai berusaha mencari kesibukan baru. Kesibukan yang mungkin saja bisa mengenyahkan Dirga dari pikiranku. Pikiran tentang diriku yang berpikir kalau menjadi teman Dirga itu adalah suatu hal yang mudah. Atau pikiran tentang perjuanganku yang takkan terbalas ini.
Kesibukanku yang pertama adalah meng-install aplikasi permainan yang menurutku ternyata tidak ada gunanya itu. Ya, aplikasi permainan yang aku pasang seperti salon-salonan, masak-masakan, cuci mobil dan semacam itu semua.
Lalu, lama-lama aku bosan dengan permainan itu semua. Akhirnya aku memutuskan untuk menghapus aplikasi itu dan meng-install permainan monopoli yang di berdayakan oleh LINE. Ya, apalagi kalau bukan Let's Get Rich atau LGR itu. Hah, hidupku penuh dengan permainan.
Aku cukup cocok dengan permainan itu selama kurang lebih lima bulanan. Bagiku LGR adalah permainan yang tidak membosankan dan bisa menambah banyak pengalaman dan menambah banyak teman. Dan ajaibnya lagi, Rani mengatakan kalau Dirga juga suka memainkan permainan itu.
"Lohh Aci main itu juga?? Sama kayak Dirga dong? Uhh kalian tuh cocok sebenernya. Tapi beda sih." Begitu kata Rani. Ya, mungkin aku dan Dirga memang sepasang manusia yang cocok. Namun kecocokan itu menjadi hal yang mustahil ketika kata 'beda' datang. Aku dan Dirga memang berbeda. Ku rasa aku tahu mengapa Dirga tidak menginginkan diriku di dekatnya, dia kurang nyaman dengan teman yang 'berbeda'. Secara kelas Dirga, muridnya satu agama. Tidak seperti kelasku dan kelas yang pertama yang berisi dua agama di dalam kelas itu.
Pengamatanku tentang teman-teman Dirga juga bisa membuktikan kalau Dirga adalah orang yang cukup menjaga jarak dengan teman yang 'berbeda'. Hampir semua teman dekat Dirga memiliki kesamaan dalam agama. Namun, menurutku Dirga tetap mau bertoleransi dan tidak melakukan diskriminasi pada siapapun. Jujur sebenarnya aku menyukai sikap itu, namun mengapa dia tidak bisa melakukannya padaku?
Ah sudahlah, Dirga adalah Dirga yang tidak banyak orang tahu tentang pikirannya. Pikiran yang membuat banyak orang bingung atas tindakannya. Termasuk aku. Si cebol yang sedang bimbang apakah ini berhak diteruskan atau harus berhenti di sini saja.
Menurut kalian, aku harus melanjutkan semua ini atau sudah berhenti saja sampai sini?
Tapi, sebelum kalian berpendapat. Aku juga mau mengeluarkan pendapatku di sini agar kalian bisa memikirkan kalau yang selama ini kulakukan bukanlah hal yang sia-sia. Pahami itu.
Jadi begini. Kalau aku harus melanjutkan semua ini memang benar aku sudah lelah dan pasrah dengan semua ini. Mengesampingkan apakah perasaanku akan terbalas atau tidak. Aku hanya ingin menjadi TEMAN untuk Dirga. Ya hanya teman, tidak perlu ditambahi dengan kata HIDUP hingga menjadi TEMAN HIDUP. Tidak.
Menurutku, di sini tidak hanya aku yang salah. Dirga pun juga. Dia tidak mau menjelaskan hal apa yang membuat dirinya tidak mau kalau aku menjadi temannya. Dengan mengatakan kalau aku masih belum pantas untuk dirinya. Apa maksudnya? Kalau Dirga mengatakan aku belum pantas untuknya karena kami 'berbeda' it's okay. Tapi kan aku hanya ingin berinteraksi dengannya saja. Bukan untuk mendapatkannya, apalagi memilikinya. Tidak. Sudah itu pendapatku kalau aku harus melanjutkan semua ini. Hingga aku bisa meluruskan masalahku dengan Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
363 days of you [✔]
Teen Fiction[Longlist Wattys 2018] Ini bukanlah cerita cowok cuek tingkat kubik bertemu dengan cewek periang lalu si cowok meleleh dan akhirnya mereka bersama. Bukan. Cerita ini jauh dari bayangan itu. Sangat jauh. Jadi, kalau kalian menginginkan cerita yang c...