Namun, menurutku merangkai kata-kata dalam puisi adalah kelegaan tersendiri untuk orang-orang yang sedang dirundung rasa bimbang sepertiku. –aci.
.
Empat hari telah beralu dari kejadian saat kunjungan penelitian diadakan oleh sekolahku. Hari ini pada hari ke dua ratus lima puluh tujuh sebenarnya tidak ada hal-hal yang berarti dari Dirga untukku ataupun sebaliknya.
Maka dari itu, aku memutuskan untuk menamakan bagian ini adalah intermezzo saja. Karena perlakuanku pada Dirga sudah tidak se-intensif seperti di awal cerita. Entah ini sudah bisa dikatakan menyerah atau kah masih ada kelanjutan pada akhirnya. Aku juga tidak tahu.
Di hari ini mungkin tidak sebanyak part-part sebelumnya. Ya, karena memang tidak ada apa-apa disini. Aku hanya menuliskan suatu puisi di blog yang aku buat. Dan itu termotivasi dari Dirga yang selama ini ku kejar.
Puisi itu berjudul Teruntuk Kamu, namun menurutku puisi itu masih menggantung akhirnya. Karena aku sudah terburu menangis saat menulis puisi itu. Mengeluarkan air mata yang menggambarkan betapa susahnya dia untuk di gapai. Begini isi puisi itu...
Hai kamu :)
Apa kamu sadar,
Bahwa ada seseorang yang selalu memperhatikanmu?
Selalu memperjuangkanmu?
Selalu berusaha untukmu?
Dan apa kamu tahu?
Dia akan bertahan dengan penantian yang tak pasti.
Namun, akan ada saatnya,
Hati akan mempertimbangkan.
Apakah kamu pantas untuk diperjuangkan, Dengan sifatmu yang terlalu mengacuhkannya,Aku memang membubuhkan tanda koma di sana, bukan titik. Karena aku memang sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan puisi itu. Sesak rasanya. Tapi, ya mau bagaimana lagi.
Aku memang bukan seorang pujangga terkenal seperti Chairil Anwar dengan puisi-puisinya yang bisa menggetarkan hati seseorang. Namun, menurutku merangkai kata-kata dalam puisi adalah kelegaan tersendiri untuk orang-orang yang sedang dirundung rasa bimbang sepertiku.
Kalau kalian menanyakan apa maksudku menulis puisi seperti itu, mari ku jelaskan. Aku membuat puisi seperti itu bukanlah hanya ke-isengan semata. Aku ingin meluapkan emosiku melalui puisi, karena kalau melalui lagu atau semacamnya menurutku bukanlah hal yang efektif. Walaupun aku tahu kalau puisi juga tidak akan efektif kalau tidak diketahui siapa-siapa.
Tapi saat itu yang aku pikirkan adalah bagaimana aku bisa merasa lega tapi yang bisa menikmati itu bukan hanya aku sendiri. Dan akhirnya aku memutuskan membuat puisi itu dan memasukkannya dalam blog. Berharap ada seseorang yang sadar dan peka pada perasaannya.
Namun apalah daya kalau seseorang tersebut sadar dan peka tapi ternyata tidak membalas perasaan yang sama pada seseorang yang 'menyenggol'nya.
Lalu, maksudku menuliskan kalimat 'Dia akan bertahan dengan penantian yang tak pasti.' adalah satu hal yang sesuai dengan kenyataanku. Kenyataan kalau diriku masih bertahan dalam penantian yang entah kapan berakhirnya. Menunggu kepastian yang belum dapat dipastikan. Benar bukan?
Hingga sampailah pada empat baris kalimat terakhir yang membuatku terisak. Aku menangis karena hatiku saat ini sedang bimbang. Hatiku merasa bahwa sebentar lagi aku akan mencapai kejayaan dalam masa mendekati Dirga.
Namun, di sisi lain hatiku, mengatakan kalau aku sudah pantas untuk berhenti di sini. Berhenti karena sifat Dirga yang seperti itu. Berhenti karena Dirga belum tentu menjadi orang yang pantas untuk aku perjuangkan. Walaupun aku sendiri juga belum pantas mendapatkan Dirga.
Saat itu, aku juga merasakan kalau aku ini sudah berjalan terlalu jauh. Berjalan melampaui batas. Tapi, perjalanan ini bukanlah menjadi akhir segalanya. Bahkan masih menjadi awal sesuatu itu dimulai. Aku percaya itu. Aku juga masih percaya kalau Tuhan masih mau menopangku.
Hmm, sudahlah tunggu saja kelanjutan puisi itu sampai pada titik terakhir. Mungkin aku juga akan menuliskan puisi-puisi lainnya tentang Dirga. Tentang orang yang selama ini aku kejar. Mengejar untuk mendekat, bukan mengejar untuk mendapat.
Maaf aku tidak bisa memberikan cerita apapun di hari ke dua ratus lima puluh tujuh ini. Karena sejatinya memang tidak ada cerita atau perlakuan yang terjadi antara aku dan Dirga. Hanya diriku yang membuat coretan puisi kecil di dalam blog-ku.
♤♤♤
Hei! Huft sudah h-4 menuju UKK dan aku belum persiapan apa-apa😂
Jangan lupa vote sama comment ya biar Aci gak bimbang teruss...
KAMU SEDANG MEMBACA
363 days of you [✔]
Teen Fiction[Longlist Wattys 2018] Ini bukanlah cerita cowok cuek tingkat kubik bertemu dengan cewek periang lalu si cowok meleleh dan akhirnya mereka bersama. Bukan. Cerita ini jauh dari bayangan itu. Sangat jauh. Jadi, kalau kalian menginginkan cerita yang c...