MYSM (miss you so much)

331 22 4
                                    

Semenjak kemenangan itu kami semua menjalani kehidupan normal kami, hingga kelulusan tiba.
Aku yang masuk fakultas kedokteran, dan Levin yang memilih untuk penerbangan, sementara sahabat sahabatku tetap bersamaku, satu fakultas. Hingga kini kami sudah bekerja, di usia ku yang
24 tahun ini aku sudah cukup dewasa untuk menjadi dokter yang baik, haha.
Aku yang memilih dokter bedah kini hanya berurusan dengan pisau bedah dan alat-alat lainnya, tak jauh dari darah dan pisau tajam.
Sementara kedua sahabatku, Trisha yang menjadi dokter optik tentu sangat cantik dengan kaca mata biru mudanya. Dan terakhir adalah Marsha sang dokter anak, yang selalu bertemu dengan anak-anak lucu dengan wajah lugu yang masuk ke ruangannya.
"A a a a a aisyah j j j j jatuh cintaaa p p p p pada j j jamila tung tang tung tang tung tang" nyanyian seorang anak kecil laki laki yang dengan polos memasuki ruangan Marsha dengan keempat jari telunjuk yang bergoyang. Aku yang sedang diruangan Marsha sedang bercerita-ceritapun heran melihat anak itu, dan
"A a a a a aisyah j j j j jatuh cintaaa p p p p pada j j jamila tung tang tung tang tung tang" aku ikut bernyanyi menyusul sang anak yang juga ikut bergoyang dengan nyanyianku.
"Eh maaf dok, anak saya gila toktok" ucap seorang ibu yang tergesa gesa untuk mendekap halus anaknya untuk mengehentikan aksinya itu.
"Lu main toktok?" Tanya Marsha heran padaku, aku hanya menggeleng dan menjelaskan bahwa aku tak sengaja melihat vidio di instagram dengan lagu itu, dan aku suka lagu itu, aku pun keluar ruangan Marsha dan memegang kepala anak itu dan langsung keluar dengan senyum.
Apakah kalian masih bertanya? Hubungan kami semua masih langgeng atau tidak?
Tentu jawabannya, iya. Kami setia.
Aku hampir lupa dengan kehadiran Sky, aku tak tahu bagaimana Sky, semenjak lulus kami hanya berpelukan sekali itu, dan dia hilang tanpa kabar bahkan di social media.
Bram kekasih Trisha, maaf aku lupa bahwa Trisha sudah tak menjalin hubungan lagi dengan Bram, karna tepat di depan mata Trisha, Bram yang dikenal lugu dan penyayang tega mengkhianati cinta Trisha, so Trisha cantik hanya 2 minggu dia sudah menemukan tambatan hati yang aku rasa bahwa yang satu ini layak untuk Trisha, namanya Iyan. Dia bekerja menjadi salah satu manager perusahaan terkenal, dimana perusahaan itu milik ayahnya.

• • •

"Jadi kamu kapan nikahin akuuuu?" Gerutu manja Trisha kepada calon suaminya, Iyan, yup bulan maret lalu mereka sudah menggelar acara pertunangan mereka, di umur 25 tahunnya ini mereka merasa sudah layak untuk menempuh hidup baru.

"Sabar aja lagian udah tunangan kok" sahut Marsha yang asyik memakan es kepalnya.
Malam ini kami sedang berkumpul dirumah Marsha, tepat di lantai 3 rumah Marsha yang sengaja dijadikan basecamp kami, asyik juga kan?

"Cowok lo mana?"
"Biasalah, mungkin dia sekarang lagi diatas awan" jelasku seraya melihat ke langit malam yang tersinari cahaya rembulan dan cantiknya awan.
Banyak yang bertanya, kapan dia pulang? Aku tidak tahu, bahkan untuk menghubunginya saja aku tidak bisa.
Tatapan ini terus mengarah kepada sang layar ponsel, menanti notifikasi penting darinya, apa daya semua tak mendukung.
"emang dia lagi kemana?" tanya Kevin untuk kedua kalinya, aha Kevin kini telah menjadi seorang pengelola hotel ternama, yang diwariskan oleh kakeknya, sungguh masa depan yang cerah.
"California, pin"
"Jauhnyaa astoge, untung aja ga ke urk wkwk" tawa garing Kevin yang membuat kami semua menoleh kearahnya dengan tatapan malas itu.
"Garing goblog, untung pacar gua lu" Marsha yang kesal akhirnya berkata dan memukul pelan bagian tulang belikat Kevin.
"Ish, yaudah tunangan bulan november aku batalin" jawab Kevin malas dan langsung berjalan dan duduk disebelah Iyan.
"Cieeee, sekalian aja double wedding kalian" ucapku sembari menyeruput matcha hangat.
"Urunan gitu ya" sahut si Kevin.
"Dasar gak modal" sambar Iyan sembari melempar bantal ke arah kepala Kevin.

Andai saja malam ini dia ada, mungkin aku tidak se-sepi ini, aku butuh komunikasi walau hanya 5 detik.
"Kling.." bunyi ponselku disaat aku sedang berdiam diri.

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang