'Calon mantu loh'

247 15 1
                                    

"Loving can hurt, loving can hurt sometimes" putaran lagu yang keluar dari radio mobil Levin, ini lagu favoritku, tentu bila kita mendengar lagu favorit kita, secara tak sengaja mulut kita akan ikut bernyanyi.
"Apaan sih lagunya" gerutu Levin dan mengganti lagu.
"But it's true" balasku cepat.
"Aaaaudah-udah, baru dateng males galau-galauan"
Levin langsung menggapai tanganku dan menggenggamnya. Aku bahagia, tapi kenapa perasaanku aneh? Aku takut suatu pertanda datang.
"Sayang?" Panggil Levin dengan manja.
"Em?"
"Kapan cuty sih?"
"Besok kayaknya aku libur, coba nanti cek jadwal, kenapa?"
"Jalan-jalan"
"Ayok, udah lama juga ga gitu lagi sama kamu"

• • •

"By aku udah pulang"
"Hati-hati ya, iya cepet soalnya diganti dr. Arka."

Sudah jam 3 kurang 12 aku tinggal membereskan barang-barangku dan segera mengunjungi kedua sahabatku upaya berpamitan lalu pulang.

• • •

Sesampai dirumah aku langsung mandi dan Levin bermain game dikasurku, so aku akan berganti pakaian dikamar mandi dan juga kamar mandiku tidak begitu langsung terpampang pada kasur.

"Yok by" ajakku sambil menyemprotkan parfum ke tubuhku yang ditutupi pakaian yang aku pakai.
"Bentar-bentar" ucapnya yang masih asik bermain game.
[25 menit kemudian]
"Akhirnya selesai, yok by"
"By?"
25 menit ku yang hampir terbuang, aku pun turun ke lantai dasar dan memasak disana, selagi masih ada bahan pangan di kulkas.
Aku melihat Levin turun masih dengan gadgetnya. "Susah emang kalau punya cowok yang pacarnya dua" gerutuku dalam hati. Tahukan pacar Levin lagi satu siapa?
"Waww masak dia" teriaknya bahagia sembari menaruh pacarnya lagi satu ke kantongnya.
"25 menit gue hampir sia-sia, mending gue masak, biar nanti ga makan diluar, uangnya simpen pake nikah" Cerocosku secara lancar tanpa ku sadari terselip kata 'nikah'
"Oo mau cepet dinikahin?"
Sudah 10tahun lebih kami bersama, wanita mana yang tidak menginginkan moment spesial itu, dan lagi umur sudah cukup untuk menempuh hidup baru, tapi hati ku berkata untuk, tegakkan karirmu, maka kau dapatkan hasilnya nanti. Tapi apakah 10tahun lebih bersama hanya membuang waktu saja?
"Ngga, kan aku cuma bilang nabung, nikahnya ya gatau kapan"
Levin hanya tersenyum dan menatapku dimeja dekat dapur, karna aku masih memindahkan makanan dari wajan ke piring.
"Napa lo?" sahutku sadis.
"Sabar ya, aku pasti nikahin kamu kok" dengan senyum manisnya itu, w*f 😂 aku gak kuat.
Aku berbalik arah dan diam.
Setelah selesai menyiapkan makanan kami makan dan pergi.

• • •

"Mau film apa, Tha?" tanya Levin yang sedang melihat jadwal-jadwal film hari ini di ponselnya.
"Horror aja, indo ya" balasku yang duduk disebelahnya sambil menatap-natap pengunjung lain.
Eh...
Mataku menangkap sesosok yang ku kenal.
Sky?
Aku kembali mengusap mataku, oh bukan ternyata orang lain.
"By itu bukannya Iyan? Sama Trisha?"
"Mana?"
"Itu yang baju abu sama merah maroon."

"WOY TRISHA!!!" teriakku polos.
Semua pengunjung bioskop mengarah kepadaku. Dan terjadilah sunyi
Krik...krik...
"dih Toa amat, pacarnya ganteng banget, mau aja sama cewe gitu" ucap salah satu pengunjung yang sedang mengantri pop corn kepada pacarnya.
"Hustt" balas pacarnya.

Aku dan Levin dengan jelas mendengar ocehan haters itu, Levin bukan menjauhiku, ia semakin mendekat dan merangkulku.
Aku bahagia, terharu rasanya, Levin cinta pertamaku.

"Kling.."
Line ku berbunyi.

[16.07]
Trisha kacang kenari : parah sih lo😑 ga pernah berubah.

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang