"Penyihir? Ras di kedua dunia yang dianggap tidak pernah ada. Ini tidak mungkin," Ucap Alex kali ini yang sama-sama menampilkan ekspresi terkejut.
Sebenarnya, Aletha juga terkejut dengan pernyataan yang diberikan si perempuan misterius. Namun, ia memilih untuk menutupinya dan mempertahankan sikap waspadanya. Tapi, Aletha mempunyai keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai masalah ini.
"Jadi, penyihir. Apa tujuanmu menyerang mereka berdua?" Tanya Aletha lagi kembali serius.
"Sebenarnya anak lelaki itu bukanlah targetku. Gadis itulah satu-satunya targetku," Jawabnya sambil menunjuk Alice.
"Kenapa kau mengincar Alice?" Tanya Aletha lagi berusaha untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari penyihir itu.
"Alice? Jadi itu namanya. Baiklah, aku tidak terlalu peduli dengan namanya karena alasanku memburunya hanyalah satu," Jawab penyihir itu. "Karena dia adalah calon penjaga cahaya."
"Kenapa kau mengincarnya?"
"Tentu saja karena aku benci dengan penjaga cahaya."
Saat percakapan Aletha dan penyihir itu sedang berlangsung, Alice mulai membuka suara karena ia merasa dirinya sedang di perbincangkan.
"Anu, kenapa kau membenci penjaga cahaya?" Tanya Alice mulai berdiri tegak.
"Karena kalian adalah sisa-sisa penguasa cahaya!" Jawab penyihir itu sambil mengarahkan tangannya ke Alice dan seketika tombak-tombak itu muncul lagi dan berjalan menghujani diri Alice.
Melihat itu, Aletha tidak tinggal diam. Ia segera menangkis seluruh serangan itu dengan pedangnya.
*Krek
Aletha berhasil menangkis serangan itu. Namun, pedang yang ia gunakan kini mulai retak dan tumpul. Ia kembali menatap tajam si penyihir. Aletha Masih dengan niatnya untuk mengintrogasi penyihir itu.
"Apa kau benar-benar membenci penguasa cahaya?"
"Bukankah karena dia, penguasa kegelapan menjadi tersegel?" Tanya penyihir itu lagi. "Lagipula bukan hanya aku yang membencinya. Namun, seluruh kaumku membencinya."
Aletha berusaha agar kata-kata penyihir itu tidak mempengaruhinya dan mempertahankan sikap waspadanya.
"Kenapa kau dan kaummu membenci penguasa cahaya?"
"Sepertinya kau berusaha untuk mengintrograsi diriku. Baiklah, akan kuberitahu karena setelah kau mendengarnya pun kau akan segera mati," Jawab penyihir itu menyadari kalau dari tadi yang dilakukan Aletha hanya bertanya dan bertanya.
"Dari cara bicaramu diawal. Telah terlihat kalau kau mengenal legenda serigala hitam dan sebuah desa. Dan awal kebencian kami kepada penguasa cahaya-pun berawal dari legenda itu."
"Bukankah dalam legenda itu memang penguasa kegelapan yang bersalah?" Tanya Aletha memberikan argumennya.
"Kau salah! Jika saja waktu itu penguasa cahaya tidak ikut campur, legenda itu tidak akan berakhir tragis!"
"Maka dari itu, kami berniat untuk membebaskan penguasa kegelapan dan mengulang kembali legenda itu untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yang lebih berpihak kepada cahaya."
"Tunggu dulu, bukankah kau sudah tahu kalau penguasa cahaya kini telah tiada? Jika kau membebaskannya, kau tahu apa yang akan terjadi kan?" Bantah Aletha.
"Bukankah itu lebih bagus? Dengan tidak adanya penguasa cahaya, Penguasa kegelapan bisa lebih berkuasa!"
"Kalian sudah gila," Ucap Aletha dengan kesal. Bagaimanapun juga, ia tidak bisa memahami jalan pikiran si penyihir dan kaumnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf & Prince - Tale of Two World [END]
Fantasy------------------ Dunia yang tak pernah ku inginkan. Dunia yang bahkan tak pernah ku ketahui. Bukan ini yang sebenarnya kuinginkan. Aku ingin pulang. Bagaimana keadaannya disana? Apa mereka masih melakukan hal-hal seperti itu padanya? Andaikan ak...