Chapter 24 : Mimpi yang Aneh

43 9 2
                                    

Alice mencoba untuk kembali membuka kedua mata miliknya dengan perlahan. Namun, yang muncul di dalam penglihatannya bukanlah Alex ataupun tempat dimana ia bersama dengan Alex tadi. Melainkan sebuah pemandangan serba hijau yang berasal dari padang rumput yang membentang luas dan sebuah hutan yang lebat tak jauh dari tempat kini ia berdiri.

Selain rerumputan dan tumbuhan lainnya, Alice sama sekali tidak melihat ada makhluk hidup lain. Sesekali, angin yang arah bertiupnya berubah-ubah mengibarkan rambut miliknya. Pikiran dirinya kini hanya diisi oleh kebingungan.

"Bukankah tadi aku sedang dalam perjalanan pulang ya?" Gumam Alice pada diri sendiri.

Alice kembali mencoba untuk memastikan keberadaan dirinya saat ini. Namun, berapa kalipun ia mencoba, hanya ada rumput sepanjang mata memandang. karena penasaran, ia mencoba untuk memasuki hutan yang tak jauh darinya itu dan berkeliling di dalamnya.

"Apa ini?"

Karena sempat berjalan-jalan disana, Alice menemukan sebuah benda yang tidak asing baginya di dalam hutan itu.

"Sebuah busur dan panah?"

Ya, di hadapannya saat ini tengah tergeletak sebuah busur dan beberapa anak panah yang di letakkan di sebuah tempat yang biasanya selalu dibawa oleh pemanah--seperti kehidupannya yang dulu.

Awalnya Alice sama sekali tidak berniat untuk mengusik sepaket senjata jarak jauh itu. Tapi, kejadian Setelahnya memaksanya untuk menggunakannya.

*Jleb

"Aakh?!"

Sesuatu yang tajam berhasil mengenai bahu kanan Alice. Tanpa melihatnya pun ia sudah tahu benda apa itu karena dulu Alice sudah sering memakainya. Itu adalah panah. Asalnya dari pepohonan di sekitarnya. Walaupun sakit, Alice mencabut panah yang menancap di punggungnya itu.

Kini, Alice harus menarik perkataannya yang mengatakan kalau tidak ada makhluk hidup lain selain dirinya dan tumbuhan disini. Fakta kalau ada panah yang mengenai dirinya membuktikan kalau ada orang lain di dalam hutan ini.

Panah lainnya menyusul dari belakang seakan-akan berlomba untuk menusuk bagian tubuh dirinya yang lain. Tak mau tinggal diam, Alice berusaha menghindari semua panah itu dan membawa sepaket senjata jarak jauh yang ia temukan tadi.

"Pertama, yang harus kulakukan sekarang adalah pergi keluar hutan ini dulu!"

Dari banyaknya panah yang dilepaskan, Alice bisa memprediksi ada lebih dari satu orang yang menyerangnya. Dan mereka melepaskan panah dengan cepat walaupun hampir dari semua panah mereka itu melenceng. Bagi Alice yang sudah terbiasa menggunakan panah pun tetap sulit untuk menembak objek yang bergerak.

Alice pun ikut melepaskan beberapa panah miliknya ke arah belakang untuk mempertahankan diri. Sangat jelas, ia bisa melihat sekelebat bayangan yang mengejarnya dan ia berusaha untuk membidiknya dan melepaskan tembakan ke arah kaki kanan orang yang mengejarnya sambil berlari dan menghindari semua panah dari belakang.

Entah tepat sasaran atau tidak, Alice meneruskan larinya sambil menembak ke belakang sampai akhirnya dapat keluar dari hutan rimbun itu.

Setelah keluar dari hutan itu, Alice masih berlari lalu membalikkan tubuhnya ke arah hutan tempat ia keluar tadi dan menunggu si penyerang dengan panah yang siap ia lepaskan kapan saja. Seketika hujan panah berhenti. Tapi, Alice masih memasang sikap waspada dalam situasi ini.

"Tunjukkan dirimu!" Ucap Alice meneriaki orang di dalam hutan itu setelah menunggu beberapa lama namun sama sekali tidak ada respon.

Keadaan di tempat itu terlalu tenang. Dan hal itu memberikan Alice keuntungan. Dengan mengandalkan pendengaran miliknya, Alice bisa tahu dimana keberadaan orang-orang yang menyerang dirinya di dalam hutan jika ia fokus.

The Wolf & Prince - Tale of Two World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang