Chapter 16 : Sesuatu yang Harus Diberitahukan ( Bagian ke-2 )

60 13 3
                                    

"Ya, sesuatu yang sangat penting," Ucap Rizkiya dengan raut wajah serius.

"Untuk saat ini, ayo kita pindah tempat."

"Kemana?"

"Entahlah."

Dan mereka berdua keluar dari hutan. Alice hanya mengikuti Rizkiya yang tengah berjalan di depannya kini. Dia tidak tahu Rizkiya akan membawanya kemana, yang pasti dia tidak akan mengkhianati temannya sendiri.

Setelah sekian lama perjalanan, akhirnya Rizkiya memberitahu Alice bahwa mereka telah sampai di tempat tujuan. Sebuah tempat yang sangat ramai.

"Wah! Ramai sekali!" Ucap Alice takjub melihat keramaian di tempat mereka kini berada.

"Tapi ingat, ini adalah tempat kau hampir kehilangan nyawamu loh!" Kata Rizkiya memperingatkan. "Dan jangan sampai tudungmu terlepas seperti dulu."

Mereka bedua kini telah berada di tengah-tengah keramaian pasar. Yang mengajukan ide ini adalah Rizkiya, tapi Rizkiya juga tidak memaksanya karena takut Alice masih trauma dengan tempat ini. Namun, perkiraan Rizkiya telah salah. Kini, Alice sedang berlarian kesana-kemari dengan riang.

Orangtua Rizkiya tentunya tidak akan setuju untuk dia berkeliaran sesukanya, jadi Rizkiya memilih keluar diam-diam dari rumah. Untuk berjaga-jaga Rizkiya telah memberi Alice jubah dengan tudung berwarna oranye yang baru untuk menyembunyikan telinga dan ekornya.

Dan Rizkiya mengajak Alice ke tempat ini dengan suatu tujuan, untuk memberitahu Alice sesuatu yang mungkin sudah saatnya diberitahu.

"Alice, aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Hm, apmd?" Tanya Alice sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya. Tampak di kedua tangannya ada banyak barang.

"Telan makananmu dulu dan apa maksudmu ini?" Ucap Rizkiya sambil menunjuk barang-barang yang ada di kedua tangan Alice.

"Saat Al-aku melihat-lihat barang-barang yang dijual mereka, mereka bilang aku boleh mengambilnya setelah melihatmu,"

'Jadi mereka sudah mengenaliku, ya?'--Pikir Rizkiya di dalam hatinya.

Rizkiya mulai melirik para pedagang yang terus melihati mereka berdua. Merasa tidak nyaman, ia menarik lengan Alice menjauh dari tempat itu dan pergi ke sebuah gang sempit.

"Alice Ercilia, ada yang harus kuberitahu padamu," Kata Rizkiya dengan wajah serius.

"Ada apa Rizkiya? kenapa serius sekali?" Tanya Alice sambil memakan apel di tangannya. "Kau juga kembali memanggil Al-aku dengan nama lengkapku?"

"Kurasa sulit untukmu memahami hal ini," Kata Rizkiya sedikit menenangkan dirinya dengan cara mengatur nafasnya perlahan.

"Sebenarnya aku adalah pangeran pertama dari sebuah kerajaan bernama Eijinoma yang sebentar lagi akan ikut berperang melawan kerajaan timur," Kata Rizkiya lagi sambil mengangkat pedangnya yang menunjukkan sebuah lambang kerajaan yang terlihat baru. Gambar seekor burung dengan nama Heron.

"Hah?"

"Maaf mengatakannya padamu secara tiba-tiba, aku yakin kau ti-" Kata Rizkiya sambil menurunkan kembali pedangnya.

"Tolong ulangi kalimat terakhir yang kau ucapkan tadi," Kata Alice mulai serius dan berhenti memakan apelnya.

"Dan sebentar lagi akan ikut berperang melawan kerajaan timur."
Setelah Rizkiya mengulang kata-katanya dengan jelas, tepat setelah itu, seluruh barang yang ada di genggaman Alice terjatuh hingga menyentuh tanah.

"Tolong katakan kalau itu hanya sebuah candaan," Kata Alice serius menatap wajah Rizkiya.

"Maaf Alice, itulah kenyatannya," Kata Rizkiya sambil menundukkan kepalanya.

The Wolf & Prince - Tale of Two World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang