Chapter 27 : Keputusan

34 6 13
                                    

Dan mereka pun kini berada di hadapan pria itu. Menyadari kedatangan Alice dan Alex, pria itu menoleh. Walaupun cuma berdasar perasaan semata, entah kenapa Alice yakin ia pernah melihat pria itu di suatu tempat.

Alice berusaha bersikap senormal mungkin. Bersikap seolah-olah baru pertama kalinya bertemu dengannya dan membungkuk kepadanya. Lelaki itu menatap Alice cukup lama dengan matanya.

"Apa aku mengenalmu?"

Alice memberanikan dirinya untuk bertanya kepada pria itu. Dari tingkah laku pria itu, seolah-olah ia seperti mengenal Alice.

"Hmm, sepertinya tidak. Ayo naik," Ajaknya pada Alice dan Alex. Dan mereka pun masuk ke dalam gerobak dagangnya itu

Di perjalanan, mereka tidak banyak mengobrol. Hanya menikmati udara segar dari dalam gerobak dagang yang ditarik seekor kuda ini. Namun, entah kenapa Alice agak terganggu dengan tatapan yang sebelumnya diberikan oleh pria itu.

"Ah, gadis kecil. Apa kau terganggu dengan tatapanku tadi?" Tanya lelaki itu.

"Tidak," Jawab Alice sambil menggelengkan kepalanya.

"Ketika aku melihat wajahmu, itu mengingatkanku pada anakku."

Alice sesekali melirik wajah Alex yang tengah tertidur pulas di sisi lain gerobak. Dan mungkin merasa sedikit bingung bagaimana bisa anak lelaki itu bisa tidur pulas di cuaca sepanas ini. Setelah itu, ia kembali melihat ke arah lelaki yang tengah mengendarai gerobak ini.

"Memang anak bapak seperti apa?" Tanya Alice penasaran.

"Mirip sepertimu. Tapi, sayangnya dia telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu."

Dan Alice pun memilih sikap diam untuk menanggapi jawaban itu. Ia merasa bingung. Ia merasa tidak enak karena telah menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak ia tanyakan. Dan suasana kembali hening sampai akhirnya tempat tujuan mereka mulai terlihat.

"Alex, sudah sampai!" Ucap Alice mengagetkan Alex yang tengah tertidur pulas.

"Dimana?" Tanya Alex refleks.

"Dibalik pepohonan itu!" Ucap Alice seraya menunjuk pepohonan yang tak jauh dari mereka.

Dan ketika Alice dan Alex berada di depan pepohonan itu, mereka berdua mohon pamit pada si pemilik gerobak dan melanjutkannya dengan berjalan kaki.

"Terima kasih karena telah mengizinkan kami menumpang," Ucap Alex sambil membungkuk terima kasih. Alice mengikutinya dan membungkuk ke arah lelaki itu.

Kejadian tak terduga muncul. Datang hembusan angin yang cukup kuat. Karena hembusan itu, tudung yang menutupi kepala Alice terbuka. Karena itu, Alice sangat terkejut dan segera memasangnya kembali. Sambil ketakutan, ia mulai melihat ke arah lelaki tua itu.

Wajahnya menampakkan ekspresi terkejut. Tapi masih dalam level normal. Tindakannya seperti menunjukkan bahwa ini bukanlah pertama kalinya dia melihat kejadian ini. Alice sudah siap dengan kuda-kudanya untuk berlari bersama Alex jika kejadian yang tak diinginkan terjadi.

"Kau masyarakat dunia kedua?"

Alice terkejut ketika pria itu menanyakan identitasnya. Ini adalah kedua kalinya setelah Alex yang mengetahui indetitas miliknya sebagai masyarakat dunia lain secara langsung.

"Untuk anak masyarakat dunia kedua berada di dunia seperti ini sangat berbahaya. Kau harus cepat kembali," Ucapnya memperingati Alice. Dia siap berangkat kembali, tetapi, alice menahannya.

"Apa anda tidak takut padaku?"

"Untuk apa takut? Salah satu anakku adalah masyarakat dunia kedua," Ucapnya sebelum dia mulai membuat kuda yang menarik gerobaknya kembali bergerak dan meninggalkan mereka.

The Wolf & Prince - Tale of Two World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang