Di dalam sebuah hutan belantara yang rimbun dan subur dengan berbagai jenis makhluk hidup tinggal di dalamnya.
Dua makhluk hidup yang masih belum bisa digolongkan sebagai manusia tengah berada di dalam rumah kayu yang terletak di atas pohon. Sedang berbincang satu sama lain, lebih tepatnya seperti bertengkar.
"Hei, apa kau memberikan ujian lagi untuk gadis itu?!" Bentak si perempuan sambil menggebrak meja, hingga minuman yang di atasnya bertumpahan.
"Ha? Aku tidak memberikan ujian lagi kepadanya!" Bantah lelaki itu.
"Lalu apa itu?" Tanya si perempuan sambil menunjuk bayangan yang ada di air. Bayangan itu menunjukkan beberapa orang yang sedang berusaha melawan sosok jubah hitam.
"Aku tidak tahu! Yang pasti adalah si jubah hitam itu bukanlah manusia," Jelas si lelaki sambil menatap bayangan sosok jubah hitam dengan penuh selidik.
"Kalau begini terus, gadis itu akan mati kan?" Ucap si gadis dengan penuh kekhawatiran.
"Kalau dugaanku benar, dia adalah kegelapan."
"Bukankah kalau begitu, jika dia mati dia tidak akan be-reinkarnasi?" Ucapnya dengan panik.
"Kau benar."
"Apa kita perlu turun tangan?" Ucap si gadis makin panik.
"Sepertinya tidak, atau kita akan melanggar prinsip yang telah kita buat bersama."
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?"
"Untuk saat ini, mari kita melihat apa yang akan terjadi," Ujar si lelaki dengan tatapan mata tajam mengarah pada bayangan sosok jubah hitam di dalam air.
***
Alex masih saja terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Dibalik jubah tebal itu, hanya ada aura gelap yang hampir membentuk menjadi manusia sempurna. Tak ada satupun tanda-tanda kehidupan di dalam sana.
"A-apa yang kakak maksud dengan ragu bisa membunuhnya?" Tanya Alex tanpa mengalihkan pandangannya dari makhluk itu.
"Dia...adalah kegelapan yang sebenarnya."
"Kegelapan?"
"Yang bisa mengalahkan kegelapan hanyalah cahaya. Tapi, dengan keadaan Alice yang sekarang, kurasa tidak mungkin," Ucap Aletha tiba-tiba.
"Alex, biar kuatasi dia."
"Apa maksudmu?" Tanya Alex ketakutan.
"Mungkin ia bukan penguasa kegelapan. Tapi, setidaknya aku bisa membalaskan kematian mereka," Ucap Aletha.
Tubuh Aletha mulai bercahaya keunguan. Alex yang mengetahui itu terkejut.
"Kak Iliana! Jangan-jangan..."
"Aku akan memakai 'itu'," Jawab Aletha ambigu membuat Alex makin mengerti apa yang akan dilakukan Aletha.
Setelah itu, Aletha menutup mata dan mulai mengucapkan sesuatu dengan konsentrasi tinggi.
"Wahai kau yang telah melakukan perbuatan keji..."
Tanah di sekitar Aletha mulai bergetar, angin mulai berputar tidak wajar di sekitarnya. Keadaan di sekitar mereka mendadak berubah menjadi aneh.
"Kak Iliana! Hentikan!" Larang Alex sambil berteriak dari kejauhan.
"...jiwa dibalas jiwa, nyawa dibalas nyawa. Ku gunakan kekuatan ini untuk melindungi diri..."
Alex yang menyadari apa yang sedang dilakukan Aletha, makin ketakutan. Mulai muncul lingkaran cahaya dengan ukiran aneh di bawah Aletha.
"Kak Iliana! Jangan lakukan itu! Kekuatan Esper dengan sihir tidak akan pernah bisa bersatu! Kau tahu apa yang akan terjadi kan?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/120476170-288-k568297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf & Prince - Tale of Two World [END]
Fantasy------------------ Dunia yang tak pernah ku inginkan. Dunia yang bahkan tak pernah ku ketahui. Bukan ini yang sebenarnya kuinginkan. Aku ingin pulang. Bagaimana keadaannya disana? Apa mereka masih melakukan hal-hal seperti itu padanya? Andaikan ak...