Aku sakit bila kau tak sembuhkan aku,ku mohon siapapun yg bersedia.
***
Suara derungan mengawali pagi hari ini,suara itu makin lama makin keras rupanya suara itu hadir dari alat pengering rambut milik nesha lavina gadis pemilik rumah itu yg bersiap siap utk bekerja di kejaksaan agung.
Dengan perpaduan baju hitam dengan warna baju dalam warna merah memakai rok span warna hitam dengan bibir warna pink pias agar tak mencolok. Nesha berjalan menuju keluar rumahnya dan menunggu taksi datang.
Sampailah di lokasi itu, ia turun dan berjalan masuk ke kantor kejaksaan agung. dan menemui resepsionis yg bername tag ditha maharani.
"Permisi mba"
"Iya ada apa mba"
"Bisa ketemu sama mas rangga,saya assisten baru mas rangga"
"Maaf mba,mas rangganya tidak ada"
"Kemana mba??"
"Ia menghubungi saya,kalau ia sakit"
"Oh kalau gitu say permisi,mba"
Setelah menemui resepsionis itu,nesha berjalan keluar ruangan dengan tanda tanya. Sakit!!! Sakit apa dia?? Padahal ia kemarin baik baik saja!!!. Ucap hatinya.
Nesha berjalan tak tentu arah ia seakan tak percaya,apa mungkin resepsionis itu berbohong??. Daripada ia berburuk sangka ia mengambil hp utk menghubungi seseorang.
"Hallo dina,apakah mas rangga di rumah sakit"
"Iya nes,kayaknya gak ada karna bukan jadwalnya kerumah sakit,emang kenapa"
"Gapapa kok,makasih ya maaf ganggu"
"Iya"
Tut
Handphone terputus,ia sekarang percaya bahwa rangga tidak ada dirumah sakit,sekarang ia ada dimana?? Bahkan ia lupa meminta alamat rangga?? Kalau ia telepon dina takut ia lagi sibuk!!!
Kenapa ia sekhawatir ini?? Padahal ia ketemu rangga baru kemarin atau jangan jangan aku.....?? Ah enggak,enggak gak mungkin. Nesha mengelengkan menghapus pikiran yg bukan bukan.
Kali ini ia sampai di kompleks perumahan dan berniat utk menyebrang namun pikirannya menjalar kemana mana. Saat menyebrang dan dikira aman rupanya dari arah kanan ada motor yg melaju dengan kecepatan tinggi,nesha yg sadar melirik arah kanan dan menjerit sekuat kuatnya dan
Brugh!!!
Ia terjatuh ke trotoar yg untungnya berumput. Nesha masih memejamkan matanya dan perlahan lahan ia membuka matanya. Aku masih hidup!!! Siapa yg menolongku??
Nesha bangkit dan membersihkan tubuhnya dari rerumputan dan pasir yg menempel itu. Dan menengok ke arah belakang rupanya sosok pemuda yg sedang berusaha bangkit. Neshapun langsung membantunya berdiri dan memungut tisue tisue yg berhamburan kemana mana.
"Kamu"
Mereka berhadap hadapan sambil menunjuk kepada masing masing.
"Kamu pemuda yg kesakitan di taman itu"
"Iya,kalau gak salah kamu yg nolongin aku waktu itu. Makasih ya"
"Iya sama sama,oh ya kita belum kenalan namaku nesha lavina"
"Namaku ilham fauzi"
Akhirnya mereka berkenalan dan makin lam mereka makin akrab akibat pertemuan itu. Di sela sela berjalan di trotoar ilham tak sengaja melihat roni yg tengah mengawasi anak buah yg lain.
Karna takut ketahuan akhirnya ilham menarik tangan nesha utk sembunyi dari roni. Nesha bingung sebenarnya apa yg terjadi.
Ia berusaha bertanya namun ilham tak menjawabnya,nampaknya ilham masih berpikir bagaimana ia bisa lolos dari pengawasan roni.
Adegan sembunyi sembunyi terjadi layaknya buronan polisi. Setelah merasa aman akhirnya ilham menceritakan dari awal sampai akhir kenapa ia sampai disini. Nesha yg awal awal penasaran lama kelamaan tahu.
".....aku senang kemarin hampir ketemu rangga,namun kayaknya gagal lagi"
"Sebenarnya.... rangga itu.....??
"Ilhammmmmm!!!!"
Tbc.sambung ke 18
KAMU SEDANG MEMBACA
SGS [1] Fanfic | SM⭐SH ( siap mati atau siap hidup) ✔
FanfictionCover by @its_a_me_12 "Kami akan tetap bertahan" *** semua awal dari dance yg menarik perhatian saya utk membentuk sebuah boyband pertama dan terakhir di dunia ini (indonesia) "kita bentuk ini dari awal" Reza, Dicky, & Ilham "Dan akan tetap bertaha...