Hari baik itu ketika hati dan pikiran tenang dan tentram tanpa gangguan sedikitpun
***
Taman rumah sakit mendadak ramai kalau disiang hari,dan tampaklah sosok rangga tengah mendorong kursi roda rafael di hari yg baik ini. Dan dorongannya terhenti di tempat yg nyaman.
Rangga mensejajarkan badannya dengan rafael agar enak kalau bicara.
"Rangga makasih yah!! Atas semuanya??"
"Sama sama"
"Aku bingung sama dicky dan bisma,emang mereka kenapa"
"Akibat kecelakaan dulu,membuat bisma mengalami kelumpuhan serta amnesia begitupun dengan dicky"
"Trus keadaan reza dan ilham bagaimana"
"Reza...aku gak tahu ia dimana,sementara ilham aku hampir ketemu sama dia namun..."
Rangga menggantungkan ucapannya yg ia truskan hanya menggelengkan kepala saja. Rafael menggangguk dan merasa bersedih dengan keadaan yg ia alami sekarang.
Tepat dibelakang mereka terdapat dua mata mengikutinya dan tanpa disadari keadaanya diketahui oleh dua orang sahabat ini, rangga yg bangkit langsung memutar badannya dan dilihatnyan sosok yg tak asing baginya.
Ditha!!!
Rafael menoleh kepada arah suara yg rangga panggil, ternyata wanita yg selama ini ia kagumi di kantor kejaksaan agung ternyata secantik yg harapkan.
"Kebetulan ada ditha disini,oh ya tolong jagain rafael dulu soalnya aku masih ada pasien"
"Baiklah"
Ranggapun memutar kembali badannya dan segera berbisik kepada rafael dan disudahi dengan tawa rangga,kayaknya rangga mengodanya.
Tinggallah rafael dengan ditha ditaman itu,salah tingkah dirasakan keduanya dihari yg baik ini,dan rafael mulai berani menggoda ditha hingga akhirnya canda tawa menghiasi hari mereka.
***
"Kalian gak becus!!!!,kenapa bisa kalah sama mereka sih!!"
"Maaf bos kami gagal karna gara gara pengacara muda itu"
Morgan menggebrakkan meja,rangga lagi rangga lagi sebentar lagi aku bisa hancurkan bisma namun dihalang sama kamu,marah morgan.
"Ya sudah biarkanlah!!! Sekarang kalian cari reza dan ilham katanya dengar dengar mereka menjadi anak buahnya salah satu prema pasar,aku harap cari bos mereka,SEKARANG!!!"
Anak buah morgan segera bergerak cepat,rupanya selama ini dibalik kasus bu sinta adalah akal akalan morgam utk menghancurkan bisma,namun gara gara rangga dia menhancurkan semuanya.
Morgan mendekati telepon kantornya dan menekan nomor dan ia mengeraskan suara telepon itu.
"Ada apa bos!!!"
"Awasi trus rangga kemana ia pergi,bukan hanya rangga tapi dicky rafael serta bisma jangan sampai lengah"
"Paham bos!!"
Teleponpun mati dengan emosi yg masih mengebu gebu ia terpaksa meninju tembok dengan tangan kosong.
"Awas kamu bisma!!!"
***
Ditha mengantarkan rafael serta keluarga kerumahnya dan diikuti dengan dina dan rangga.
Ditha pamit dan segera meninggalkan lokasi sementara rangga dan dina masih tetap dirumah kediaman sinta karna ingin mengecek keadaan bisma yg belum sempat rangga periksa.
Dikamar bisma,dina dan rangga bergantian mengecek keadaan bisma. Dina tak sengaja memandang bisma begitupun sebaliknya,hingga rangga yg melihat kejadian itu.
"Ehemmm!!"
Dina segera melanjutkan aktifitas hingga mengalihkan pandangan kearah lainnya agar tidak lagi memandang bisma.
Setelah mengecek keadaan bisma,rangga membereskan pelaratannya begitupun dengan dina yg bersiap siap pulang namun dina tertahan oleh tangan yg di pegang oleh bisma.
Dina terkejut,ia bingung harus melakukan apa hingga ia bertatapan dengan rangga utk memberi solusi. Rangga tersenyum lalu meninggalkan kamar bisma yg hanya tersisa dina dan bisma.
Tbc.Sambung ke 25
KAMU SEDANG MEMBACA
SGS [1] Fanfic | SM⭐SH ( siap mati atau siap hidup) ✔
FanfictionCover by @its_a_me_12 "Kami akan tetap bertahan" *** semua awal dari dance yg menarik perhatian saya utk membentuk sebuah boyband pertama dan terakhir di dunia ini (indonesia) "kita bentuk ini dari awal" Reza, Dicky, & Ilham "Dan akan tetap bertaha...