Persengka dengan muka persengka dengan wajah (ahh ralat!!) Mksdnya persetan bukan persengka
***
"Andai keponakan kita seperti rangga,pasti ayah bangga"
"Iya yah,tapi kayaknya morgan punya pilihan sendiri"
"Sudahlah mending kita istirahat biarkan rangga bekerja" ucap om bimo meninggalkan ruangan rangga dan kembali ke kamar utk beristirahat.
Sementara itu,rangga yg baru menyelesaikan berkas itu segera mencari sesuatu. Kesana kemari tak di jumpa hingga tepat di atas nakas ia segera mengambilnya dan mencoba mengetikan sesuatu dari hp tsb,dan tersambunglah.
"Hallo,novi apa kau sedang sibuk"
"......."
"Kalau gitu coba kamu buka file sengketa lalu dikirimkan ke email aku"
"........"
"Iya aku pengacara penggantinya,tolong kirimkan segera"
"........"
"Aku tunggu dan maaf menganggu istirahatmu"
Telepon pun terputus dan tak butuh lama email yg ia minta sudah sampai. Ia kembali duduk dan membuka file tsb dan baca secara perlahan lahan.
Surat sengketa tanah dan rumah antara ny. Sinta dan PT. *** (tak disebutkan takut yg punyanya marah)
..........
***
Keesokan harinya tampak wanita paruhbaya turun terburu buru menuruni tangga,tak perduli keselamatannya yg penting ia turun ke bawah.
Dari arah dapur tampak pemuda yg bermata coklat itu berjalan dan tersentak kaget melihat ada sosok wanita yg agak terburu buru. Wanita itu menoleh ke arah dapur dan memandang pemuda itu.
"Mama mau kemana??" Tanya pemuda itu kpd sang mama yg mematung.
"Mama ada urusan,kamu jaga rumah dan jaga rafael dan bisma. Dan ingat kunci pintu dan jendela" pinta sang mama.
"Iya ma,pasti itu!!" Jawab sang pemuda disertai anggukkan.
"Mama pergi dulu dick!!!" Ucap sang mama yg berjalan menuju keluar rumah.
Dengan perpaduan baju bunga bunga dan jelana jeans serta tas tangan warna merah marun berjalan keluar gerbang rumahnya menuju kerumunan jalan raya.
Tengoklah kanan kiri menuggu angkutan umum lewat mau taksi ataupun angkot yg penting ia bisa lolos dari daerah rawan preman ini. Dan lihatlah sebuah taksi yg melintas dan dengan cepat tangannya melambaykan agar taksi itu berhenti.
Mobilpun berhenti dan dengan cepat ia masuk. Dan taksi pun menancabkan gasnya menuju tempat yg ia tuju. Tapi ditengah perjalanan taksi itu mogok padahal tinggal sedikit lagi.
Mau tak mau ia berjalan kaki dan baru beberapa meter ia berjalan dari arah belakang ada yg mendorong hingga keduanya terjatuh.
"Maaf maaf bu saya gak sengaja" ucap sang pemuda yg menabraknya.
"Iya gapapa " ucap wanita paruhbaya yg mengecek tubuhnya sendiri sambil mengiris kesakitan.
"Ada yg luka gak,bu!!!" Panik pemuda tsb sampai sampai ia menghampiri wanita tsb.
Keduanya bertatap muka. Wanita itu menatap pemuda itu dengan seksama seakan akan ia kenal sama pemuda itu."bukankah kamu namanya il......."
"ILHAMMMMMMMM!!!!!"
sudah diduga ia akan mengejarku,batin ilham. Rupanya pemuda itu ilham,tampaknya ia sedang panik dan ia meminta izin utk meninggal wanita paruhbaya itu.
***
Sampailah ia disebuah restoran,tempat yg dikirimkan oleh pengacaranya utk bertemu. Ia mencari cari orang bernama bimo tersebut.
Akhirnya ia menanyakan sama resepsionisnya dan ia menunjuk meja makan no 23. Wanita pun menemui meja tersebut,tapi ia merasa aneh kenapa mana bimo itu masih muda ataukah ia salah orang.
"Maaf apakah anda bernama bimo" ucapan wanita itu.
"Oh maaf bukan,tapi saya bernama rangga" jawab rangga yg memperhatikan wanita itu dan sesekali mengecek hpnya.
"Tunggu!!,apakah anda bu sinta" lanjut rangga yg menebak.
Tbc.sambung ke 9
KAMU SEDANG MEMBACA
SGS [1] Fanfic | SM⭐SH ( siap mati atau siap hidup) ✔
Fiksi PenggemarCover by @its_a_me_12 "Kami akan tetap bertahan" *** semua awal dari dance yg menarik perhatian saya utk membentuk sebuah boyband pertama dan terakhir di dunia ini (indonesia) "kita bentuk ini dari awal" Reza, Dicky, & Ilham "Dan akan tetap bertaha...