Aku gak tahu apa yg harus lakukan sekarang rasa rasanya aku ingin mati
***
Suara langkahan kaki mengiri langkahnya menyusuri sebuah jembatan,ia menatap sendu kala.ingatannya kembali mengenang sosok ia teramat ia rindukan.
Ilham...
Baru pertama kali ia melihat tubuh ilham kaku yg bungkus kain putih yg sengaja di buang kesungai sebagai permintaan utk membunuh bisma. Namun yg ia bunuhnya bukan bisma melainkan rangga.
Entah rangga selamat atau tidak ia tak tahu,yg ia khawatirkan sekarang dirinya sendiri. Menanggung dosa alias karmanya sendiri.
Matanya kosong,pikirannya kacau yg ia tahu hanya kata 'bunuh diri' hingga ia menatap sungai yg dibawah dan dlm beberapa saat ia jatuh ke sungai tersebut.
Tubuhnya tersapu derasnya aliran sungai pandangan air sungai warna coklat itu perlahan lahan berubah gelap, sudah saatnya aku mati. Maafkan aku ilham.
***
Suara alat pendeteksi jantung berbunyi dengan iringan garis naik turun tandanya kehidupan. Tubuh kaku rangga terbaring lemah di atas ranjang setelah dokter menvonis koma.
Teman teman rangga menunggu rangga sadar di balik pintu ruangan IGD tersebut, nesha tak henti hentinya menangis melihat kondisi rangga.
***
Siang mulai terasa panas kala matahari naik diatas kepala mereka dan tampaklah rafael dan dicky tengah berjalan di jalan raya dan hendak berjalan menuju sebuah jembatan.
Kala mereka hendak kesana suara bisikan beberapa warga yg berada di sekitar jembatan tersebut membicarakan hal yg penting.
"Bu tau gak 3 hari yg lalu ada yg bunuh diri" ucap seorang bapak
"Masa sih pak??"jawab sang ibu yg kayaknya istrinya.
" kalau gak salah itu preman pasar deh yg kejam dan kalau gak salah itu namanya reza"
Mendengar nama reza baik dicky maupun rafael segera menuju jembatan tersebut. Setelah sampai mereka segera menelusuri aliran sungai tersebut.
Rafael dan dicky trus menelusuri aliran sungai tersebut sampai Di suatu tempat tampak seorang pria terbaring di sisi sungai. Mereka mendekati orang tersebut betapa terkejut mereka saat yg mereka temukan ialah.
Reza
Segeralah mereka membawa reza kerumah sakit utk diperiksa.
***
Pandangan gelap perlahan lahan terbuka dan lihatnya ruangan serba putih dan oksigen yg tepat dihidungnya. Ia melihat sekelilingnya tampak tak ada orang.
Taklama berselang suara pintu terbuka dan datanglaj sosok ia kenal berlari dan memeluknya begitu erat.
"Reza!!!! Kau sudah sadar" ucap ilham sang adik
"Ilham ini benar kau ilham!! Aku pikir kau sudah..."
"Aku baik baik saja za!!"
"Syukur lah ham,teman teman yg lain mana??"
"Mereka..."
"Hallo ilham dan reza" ucap dicky rafael dan bisma
"Guys kalian semua" ucap reza
"Kami disini!!!" teriak dicky
"Maafkan aku guys,selama ini aku jahat sama kalian"
"Sudahlah yg lalu biarlah berlalu kami sudah memaafkanmu" ucap bisma
"Makasih guys, oh rangga mana??"
Saat menanyakan rangga muka semuanya mendadak sedih begitupun juga ilham hingga membuat reza bingung dan malah menambah kesalahannya.
Taklama berselang pintu kembali terbuka dan tampak seorang yg dikiranya akan menambah dosanya lagi. Yah rangga ia datang dan duduk dikursi roda dengan bantuan nesha dibelakangnya.
"Aku disini za!!!" ucap rangga disertai senyuman khasnya
"Rangga!!!"
"Aku baik baik saja"
"Aku minta maaf aku salah,tlah mencoba membunuh kamu dan kalau kamu mau bawa masalah ini ke polisi aku siap ngga"
"Sudahlah lagi pula itu bukan slah kamu karna ini takdir "
Akhirnya mereka kembali bersama seperti dulu dengan membawa nama smash di music indonesia setelah beberapa kejadian hampir menimpa mereka.
Tbc.Sambung ke 32
KAMU SEDANG MEMBACA
SGS [1] Fanfic | SM⭐SH ( siap mati atau siap hidup) ✔
FanficCover by @its_a_me_12 "Kami akan tetap bertahan" *** semua awal dari dance yg menarik perhatian saya utk membentuk sebuah boyband pertama dan terakhir di dunia ini (indonesia) "kita bentuk ini dari awal" Reza, Dicky, & Ilham "Dan akan tetap bertaha...