1. Persahabatan💕

163 33 21
                                    

Hari ini serasa malas bagi seorang perempuan yang duduk dibangku kelasnya itu untuk melakukan rutinitasnya. Gadis cantik berperawakan tinggi, berisi, berkerudung itu hanya berdiam diri dikelas. Ia tak menghiraukan teman-temannya yang lain yang tengah asyik dengan dunia mereka. Perhatiannya hanya tertuju pada Novel yang sedang ia baca. Seakan novel tersebut adalah dunianya sendiri.

Namanya Narrien Melody Renataasha. Gadis cantik yang berasal dari Jogja tersebut kini tengah menempuh di bangku salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang. Ia mulai pindah ke Semarang ketika usianya menginjak 12 tahun dikarenakan harus ikut ayahnya yang ditugaskan di Kota Semarang.

Di jam istirahat tak seperti biasa Melody stay in Kantin. Melody hanya berdiam diri dikelas diiringi dengan hobinya, yaitu membaca Novel. Ia selalu menjalankan rutinitas setiap hari Senin dan Kamis untuk menunaikan puasa Sunnah, maka dari itu Melody lebih menyibukkan diri dengan novelnya, agar laparnya tak terasa.

Dari arah pintu masuk, tiba-tiba seorang lelaki berperawakan tinggi, kekar datang membuatnya terkejut.

"Buaaaaa" Dhika mengagetkan Melody dari depan

"Ganggu aja sih kamu" omel Melody

"Ya Maaf" Celoteh Dhika

Melody tak memperdulikannya. Perhatiannya kini hanya tertuju dengan Novel yang sedang ia baca.

"Serius amat sih mbak" celoteh Dhika

"Apa sih, Ganggu orang yang lagi serius aja" sebal Melody

Dhika hanya tertawa garing menertawakan sahabatnya itu

"Eh tumben kamu nggak ke kantin. Biasanya ke kantin kan sudah jadi rutinitasmu" tanya Dhika

"Apa kamu nggak lihat, aku ini sedang apa" tukas Melody

"Iya-iya" Dhika kembali ke tempat duduknya.

"Oh iya, hari ini hari Senin ya Mel. Kamu puasa sekarang?" Tanya Dhika

"Inshaa Allah" jawab Melody seadanya

Dhika pun hanya beroohria

Melody hanya memicingkan matanya ke arah Dhika lalu pandangannya tertuju pada Novel yang ia baca.

Kebetulan tempat duduk Melody dengan Dhika hanya bersebelahan. Tak jarang jika Dhika seringkali menyontek jawabannya saat ulangan harian.

Pria yang berada dibangku sebelahnya itu bernama Dhika, pria berperawakan tinggi, kekar itu sahabat Melody sejak pertama masuk sekolah. Meski bagi Melody ia begitu menyebalkan, disisi lain, Dhika adalah sesosok pria yang begitu ramah, baik dengan orang yang dikenal maupun tidak.

Tak jarang mereka sering berkelahi dan ribut-ribut hanya karena masalah kecil saja. Bahkan sudah menjadi rutinitas disetiap harinya mereka saling berkelahi, beradu mulut. Terlebih ketika Dhika dihadapkan dengan Fara, seperti Kucing dan Anjing. Tak ada akurnya sama sekali

"Eh dhik, besok minggu aku mau piknik ke Jogja, mau mirip oleh-oleh nggak" tawar Melody

"Titip donk" jelas Dhika

"Mau titip apa?"

"Bakpia sama Tiwul aja deh"

"Okay"

"Bener ya, jangan sampai lupa"

"Iya-iya"

"Kalau lupa, 20.000"

"Hmm"

"Ya"

Pandangan Melody pun akhirnya tertuju pada Novel yang tengah ia pegang. Ia begitu antusias dengan novel yang ia baca. Apalagi ketika tengah memasuki babak konflik, berbagai macam cara akan Melody lakukan demi bisa menyimak konflik dalam novel tersebut, bahkan sampai pernah seorang guru menegurnya. Untung saja tidak disita.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang