Sekuntum Bunga Kenikir Untukmu

20 4 0
                                    

Melody POV

Pagi itu seusai aku melaksanakan kewajibanku sebagai sebagai seorang muslim, seperti biasa aku membantu nenekku memasak untuk sarapan pagi ini. Ada sedikit yang istimewa dari nenekku. Jika di jaman modern seperti sekarang ini lebih senang memasak dengan kompor gas, lain halnya dengan nenekku. Ia sendiri enggan untuk memasak menggunakan kompor gas, meski nenek punya namun kompor gas hanya ia gunakan untuk keperluan mendadak serta keperluan mendesak. Aku pun heran dengan pemikiran nenek yang se-kuno ini. Setiap kali aku bertanya, untuk apa nek memasak dengan tungku api, kan lebih praktis dengan kompor, namun lagi-lagi jawaban nenek sama, katanya hanya orang-orang malas lah yang tak mau memasak dengan kompor. Namun perkataan nenekku itu jauh dari pemikiran. Ah entahlah, mengapa aku jadi membahas sampai situ ya, emm Salahin Authornya nih😁😁

        Aku tak membantu nenekku banyak, hanya sekedar menunggu api agar tidak mati, sesekali aku meniupnya dengan semprong jika api hendak mati. Sedangkan nenekku, tengah meracik bumbu dan menyiapkan keperluan memasaknya. Ingin ku membantu, namun sepertinya sekujur tubuhku butuh kehangatan, maka dari itu aku lebih memilih duduk didepan tungku api, untuk menunggu api dan sekedar menghangatkan tubuh. Dari dulu sewaktu aku masih kecil hingga sekarang, hobby yang tak akan pernah hilang jika aku bermalam dirumah nenek adalah ketika sehabis subuh, aku selalu duduk di depan tungku api.

"Cucu kakek sudah bangun" suara kakek yang tengah datang menggugah lamunanku.

"Eh kakek" jawabku kikuk

Kakek hanya tersenyum simpul

Ku lihat kakek tengah menyiapkan keperluan untuk pergi ke kandang

"Kakek mau ke kandang?" tanyaku

"Iya" jawab kakek

"Ikut ya kek"

"Yaudah ayo"

Tanpa berfikir panjang, ku ambil khimarku dan bergegas membuntuti kakek. Tapi langkahku terhenti di kebun belakang rumah nenekku, ku lihat bunga kenikir berwarna kuning dan jingga tengah bermekaran, sungguh indah dipandang. Kemudian terbesit ide konyolku. Ide konyol yang belum pernah ada sebelumnya.

"Kek, kita nanti ke kandangnya lewat rumah Hiddan nggak" teriakku

"Iya, memangnya kenapa" sahut kake

"Kakek duluan aja, ntar Melody nyusul"

Aku pun segera berlari kedalam rumah. Nenek yang melihatku pun heran

"Lho, bukan ya kamu tadi ikut kakekmu?" tanya nenek

"Nanti Melody nyusul, sekarang Melody mau ngejalanin misi" ujarku tersenyum

"Misi apa" heran nenek

"Ntar nenek juga akan tau" aku pun segera melangkahkan kakiku ke kamarku, ku ambil secarik kertas dan sebuah pena. Ku tulis uneg-uneg yang sejak tadi memenuhi otakku.
Kalian mau tau, apa yang aku lakukan kali ini?? Hahaha aku hendak menaruh sekuntum bunga kenikir dan secarik puisi didepan rumah Hiddan, bukankah itu hal konyol, apalagi jika yang melakukan itu seorang wanita. Sungguh konyol.

Seusai ku menulis semua rangkaian kata-kata indah, aku pun memasukkan secarik kertas itu dlm sebuah amplop berukuran kecil, lalu berlari kecil kearah kebun untuk memetik bunga kenikir yang telah jadi incaranku tadi.

"Tak apalah, hanya bunga kenikir. Lagian bunga mawar dengan bunga kenikir juga sama istimewanya, meski faktanya bunga kenikir tak seharum bunga mawar.

💞💞💞

Sesampainya aku berada didepan rumah Hiddan, ku tengok kanan kiri, berharap tak ada seorangpun yang tau aksiku. Setelah ku rasa aman, aku mulai meletakkan bunga kenikir dan secarik amplop itu didepan rumahnya persis. Kemudian aku berjalan menyusul kakek sambil berharap, semoga Hiddan membacanya.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang