Tujuan ketiga adalah Pantai Baron. Sepanjang perjalanan, Hiddan dan Melody saling bertatapan meskipun jarak bangku keduanya terpisah 5 bangku.
Sesampainya di Pantai Baron, tiba-tiba Hiddan menghilang begitu saja. Pantai Baron memang lebih ramai dibanding Pantai-pantai yang Melody kunjungi sebelumnya. Sambil menggandeng Clara, Melody terus saja mencari-cari Hiddan diantara kerumunan orang-orang.
"Mbak, ada penjual gelang tuh. Ayo kita beli" ajak Clara
Melody hanya pasrah. Ia terus saja mengikuti langkah kaki adiknya. Sesampainya di tempat penjualan gelang, Clara segera memilih. Gelang yang Clara pilih adalah gelang yang terbuat dari batok kelapa. Sedangkan Melody hanya membeli Bross yang terbuat dari kerang.
Saat Melody dan Clara hendak bermain-main di bibir pantai. Tak sengaja sorot mata Melody menangkap sesosok Hiddan yang sedang berada ditempat penjual kacamata. Setelah Melody menatapnya lekat-lekat memang benar, itu Hiddan. Disana ada Hiddan dan Adiknya yang sedang memilih-milih kacamata. Segera saja Melody menggandeng Clara ke tempat penjual kacamata tersebut.
"Hey" sapa Melody
"Hey juga" sapa Hiddan
"Lagi milih-milih kacamata ya"
"Iya nih, kamu disini juga mau beli kacamata?"
"Iya"
Hiddan segera mengalihkan perhatiannya ke adiknya. Adiknya masih saja sibuk memilih-milih kacamata. Dilihatnya satu persatu hingga Adiknya menemukan kacamata yang pas untuk ia beli.
"Mas, aku pilih yang ini ya" ucap Arif, Adik Hiddan
"Yaudah deh, aku bayar dulu ya" ujar Hiddan.
Hiddan segera merogoh saku celananya, dicarinya dompetnya, tetapi ternyata tidak ada. Mendadak Hiddan kebingungan, harus membayar kacamatanya dengan apa.
"Aduhhh maaf ya dek. Dompet mas ketinggalan di Bus" ucap Hiddan.
"Yah, mas tuh gimana sih" ujar Arif kecewa
"Yaudah deh, mas ambil dulu di Bus ya" saat Hiddan hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba saja Melody mencegahnya.
"Pakai saja uang ku dulu" tawar Melody
"Gak usah repot-repot"
"Gak apa-apa"
"Aku tak ingin merepotkanmu"
"Aku gak merasa direpotin kok, santai aja"
"Enggak ah"
"Pakai saja uang ku, nanti setelah di Bus kamu bisa ganti uangku"
Setelah Hiddan berpikir panjang, akhirnya ia mau menerima tawaran dari Melody.
Clara menarik tangan Melody menuju bibir pantai. Tak seperti pantai-pantai yang sebelumnya pantai yang satu ini berpasir hitam. Untuk kali ini Melody enggan untuk bermain ombak. Ia hanya mengawasi Adiknya yang tengah bermain-main di bibir pantai.
Sambil duduk santai di perahu-perahu nelayan, Melody berfoto-foto dengan kamera di ponselnya. Tak sengaja sorot matanya menangkap sesosok Hiddan dan Arif yang tengah asyik berselfie ditebing. Melody hanya tersenyum memperhatikan mereka berdua.
Setelah Clara puas bermain-main di bibir pantai, Melody mengajaknya ke kamar mandi umum. Tak lupa ia mengganti pakaian adiknya yang basah kuyup akibat terpaan ombak.
Selesai mengganti pakaian adiknya, ia bergegas menuju tempat penjual oleh. Dipilih nya ikan-ikan laut segar, udang dll. Tak lupa ia membeli topi dan dua untai kalung yang ada gantulan huruf M dan M. M untuk dirinya dan M satu lagi untuk Mahardhika (Dhika)
Jam tangan Melody menunjukkan pukul 4 sore, sudah waktunya untuk pulang. Setelah panitia memastikan semua penumpang sudah memasuki Bus, Bus pun akhirnya berlalu meninggalkan tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
RomansaTerkadang Cinta itu rumit. Berawal dari kisah cinta seorang pemuda yang bernama Dhika. Ia amat mencintai sahabat karibnya sendiri yaitu Melody. Namun apakah Melody juga mempunyai rasa yang sama dengan Dhika??? Tentu tidak Awalnya memang Melody juga...