PART 20 // Uncovered

7.6K 347 80
                                    

Met malming guys😊😊
Yuk sambil nikmatin malming kalian bersama mereka😉
Vote nya jangan lupa yah guys😁

Happy Reading
===

"Kau tau Alva, aku tidak datang sendirian. Ingin tau dengan siapa.....?" maka, sehabis mengatakan itu. Suara tembakan dari luar ruangan mulai terdengar.

Dor

Dor

Dor

Edymar menyunggingkan senyum sinis. "Let's play.
__________________________

Math yang sudah mempersiapkan semuanya segera keluar dari tempat persembunyiannya. Sambil menodongkan pistol yang berada di ke dua tangannya, tanpa memberikan mereka waktu untuk berfikir Math segera menembak kan nya.

Dor

Dor

Dor

Tidak butuh waktu lama bukan?  Anak buah Alva sudah jatuh, bahkan sebelum mereka sempat untuk memperlihatkan kemampuannya.

"Bodoh!" desis Math lalu melengkapi masuk ke dalam ruangan.

"Fantastis Alva. Aku bahkan belum memulai semuanya." ucap Math. Terlihat rahang Alva mengeras melihat Math berada di depannya.

"See! Kau selalu sendirian Alva. Bahkan aku tidak yakin jika Hector akan bertahan menjadi tangan kananmu terus-menerus." ucap Edymar. Perlahan dia mulai melepaskan masker hitam yang di kenakannya. "Dugaanmu benar Alva. Edymar Martinez Blanco, yang slalu kau lihat dan ketemui dimanapun kau berada. Wanita yang slalu membuatmu penasaran, kini sudah berada tepat di depan wajahmu." Edymar perlahan melangkah mendekat ke arah Alva. "Masih penasaran? Jadi...apa yang ingin kau lakukan?" tanya Edymar.

"Kau tau Alva, aku tidak menyangka jika kau sangat mudah untuk di kelabuhin. Mempunyai banyak anggota, tapi tidak ada satupun dari mereka yang bisa kau andalkan." sinis Edymar.

"KAU!!!" geram Alva dengan rahang mengeras. "Apa? Kau ingin menembakku? Menghajarku? Atau menamparku?" tanya Edymar.

"Tapi sebelum itu terjadi..." Edymar memberi jeda ucapannya lalu melirik sekilas ke arah Math. "Aku duluan yang akan menghabisimu." bisik Edymar. Sebelum sempat Alva untuk mencerna bahkan bernapaspun Edymar dengan gesit segera menendang tulang kering Alva. Memelintir ke dua tangan Alva. Menendang perut Alva. Menonjok wajahnya, bahkan sampai terdapat luka robek di bibir Alva. Itu semua dia lakukan tanpa memberi jeda kepada lawannya. "Ini untuk sahabatku yang kau tampar, luka di bibirnya, bahkan dengan teganya kau menipunya dengan menggunakan profesinya sebagai seorang model."

Begitu pula dengan Math, ia langsung menodongkan pistol ke arah Hector. Hector juga tidak tidak tinggal diam. Dia pun mencoba untuk melawan Math sebisa mungkin. Memang dasarnya Math cukup kuat dan tangguh, usaha apapun yang di lakukan Hector untuk melawannya dengan mudah Math hindari.

Suasana semakin panas, Ela yang merasa tidak ada lagi orang di sekitarnya. Mulai membuka tali yang melilit di tubuhnya. Setelah terbuka semua, Ela menghampirk Edymar dan berdiri di sampingnya membuat Edy berhenti menghajar Alva. "Ada yang ingin kau lakukan terhadap orang ini El?" tanya Edy menatap sahabatnya.

"Tentu saja." jawab Ela. Dia pun menampar pipi kanan dan kiri Alva berulang-ulang dan di rasa cukup, dia ikut menendang area terlarang pria itu membuat Alvarez menjerit kesakitan. "AAAAAAAA....." jeritnya.

"Aku rasa sudah cukup." ucap Edymar. Lalu matanya menatap ke arah Alva yang terkulai lemah tak berdaya. "Aku masih mempunyai hati untuk membiarkanmu hidup. Ini kali kesempatan yang kedua, aku membiarkan mu. Apa kau tak malu, jika melawan aku saja kau masih kalah. Dimana Alva yang selalu memperlihatkan ke angkuhannya? Aku rasa sudah lenyap." ejek Edymar. Melihat kondisi sahabatnya, Edymar langsung membawa pergi Ela dan meninggalkan tempat itu. Math pun sama halnya dengan Edymar. Ia menyusul dari belakang. Sebelum dirinya juga sudah benar-benar menghilang, Math sempat bersuara. "Aku rasa sangat mudah bagiku untuk mendapatkan proyek itu?" Math berhenti melangkah dan menoleh ke belakang. "Bahkan kini aku mengetahuinya, jika dalang kematian Lucky Antonio Cooper adalah kau, Alvarez." Math pun langsung meninggalkan tempat itu.

The Beautiful Mafia In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang