PART 6

15K 667 38
                                    

Hai readers ketemu lagi sama EdyMath. Jangan lupa vote dulu yah sebelum baca.

Happy reading
===

Pagi ini Edymar bangun seperti biasanya, namun kali ini ada yang berbeda ketika ia bangun. Ia sempat melihat ke sekitar ruangan, sesaat melihat lagi-lagi ia merutuki kebodohannya yang lupa bahwa sekarang ia berada di apartemen pria itu.

'Sialan!'

Satu kata itu yang diucapkannya ketika sadar. Edymar segera menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah keluar dari kamar mandi, Edymar keluar dari kamarnya menuju ke arah dapur dan terlihatlah beberapa bodyguard yang sudah berada di setiap sudut ruangan.

'Apa mereka tidak ada yang tidur?' batin Edymar bertanya-tanya

"Kau sudah bangun?" suara bariton itu nyaris membuat Edymar terkejut dan menatap pria yang saat ini tengah berada di meja makan.

"Kau tidak lihat tuan Houston!" ketus Edymar

"Of course i see it" ucap Matheus sambil melirik sekilas Edymar.

"Hari ini kau akan ikut denganku ke perusahaan. Jadi bersiap-siaplah aku akan menunggumu setengah jam lagi" ucap Math lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi entah kemana.

Setengah jam kemudian...

Edymar sudah siap dengan penampilannya, saat ini ia tengah mengenakan celana bahan berwarna hitam serta kemeja putih yang dilapisi blazer hitam di luarnya tidak lupa dipadukan dengan sepatu yang juga berwarna hitam. Sedang Math tengah menunggunya di dalam mobil tak lupa dengan para bodyguard yang ikut serta dengan mobil di belakangnya. Ketika sudah sampai di basement mobil Edymar langsung masuk dan duduk disamping Matheus.

"Tepat waktu" ucap Math ketika melihat arlojinya yang bertengger manis dipergelangan tangan kirinya.

"Of course mr.Houston" ucap Edymar. Math pun langsung mengendarai mobilnya menuju Houston corp diikuti dengan bodyguardnya di belakangnya.

Dalam perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang mencoba memecahkan keheningan. Hingga terdengar suara dering ponsel membuat Math segera menepikan mobilnya lalu mengangkat telpon tersebut. Ya, telpon Mathlah yang sedari tadi berbunyu dan tertera nama Diego di sana.

"Ada apa?" tanya Math

"Mr.Cooper ingin bertemu dengan anda tuan dan kini dia sedang berada di ruangan anda."

"Baiklah, sebentar lagi aku akan sampai disana" ucap Math dan mematikan sambungan telponnya lalu kembali menjalankan mobilnya. Edymar yang memperhatikan Math hanya mampu mengernyitkan kening bingung.

"Lucky Antonio Cooper pemilik dari perusahaan LAC INK. Aku yakin kau sudah mengetahui siapa itu Mr.Cooper, karna menurutku kalangan dari kalian sudah mengetahui hal itu lebih dulu" Jelas Math ketika tau Edymar memperhatikannya.

"Ya.. aku tau siapa dia, pria licik yang akan melakukan apa saja demi mencari keuntungan semata" ucap Edymar membuat Math tersenyum. Kini Math tidak salah menjadikan wanita itu sebagai bodyguard pribadinya.

Sesampainya di Houston corp Math memerintahkan kepada bodyguardnya yang laun untuk tidak ikut masuk dan cukup stay di dalam mobil. Aneh memang pikir bodyguardnya karena Math tidak biasanya menyuruh mereka untuk tetap stay di luar. Karena kemanapun Math pergi mereka akan slalu berada di sampingnya dalam kondisi apapun. (See! Setia banget kan mereka sama Math)

"Halo mr.Houston" sapa mr.Cooper

"Jangan terlalu formal padaku Lucky. Cukup panggil Math saja"  ucap Matheus walau sebenarnya dia sudah mengetahui rencana di balik kedatangann Lucky di perusahaan.

The Beautiful Mafia In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang