PART 32 // Mischance

6.6K 305 85
                                    

Happy Reading
===

Baru saja Kylie berlari kearah dapur untuk mengambil sebilah pisau tersebut. Ternyata pergerakannya di ketahui oleh Alva yang langsung mencegah tangannya.

Beruntung! tangan Kylie cepat meraih pisau tersebut dan mengarahkannya tepat di wajah Alva.

Alva yang mengantipasi tangannya agar tidak terkena pisau tersebut dengan cepat melepaskan cekalannya dari lengan Kylie.

"Hufffttt...hampir saja, jika tidak mungkin aku akan kehilangan salah satu jariku malam ini." Alva masih saja bisa tersenyum.

"Keberuntungan sedang berpihak padamu."

"Benarkah? Apa aku harus bersyukur karna masih bisa mempertahankan ke lima jariku?"

Kylie memutar bola matanya malas, tapi tangannya tidak henti-hentinya untuk mengarahkan pisau tersebut ke wajah Alva.

"Santai honey...kau terlalu aggresif. Aku penasaran bagaimana jika kau berada diatas ranjang. Apa akan se agresif ini atau bahkan lebih liar dari malam ini."

"Hentikan perkataan vulgarmu itu tuan, cih! Sungguh menjijikan para wanita yang mau mengahangatkan ranjangmu."

"Kau saja belum mencoba gadis kecil, bagaimana kau tau rasanya menjijikan atau tidak."

Semua perkataan vulgar Alva membuat Kylie mual mendengarnya.

"Keluar dari rumahku!" kini wajah Kylie memerah menahan amarah.

Alva? Jangan ditanya. Pria itu sepertinya menikmati ekspresi yang di keluarkan oleh gadis di depannya ini.

Beberapa detik suasana terasa hening. Tidak ada satupun dari mereka yang berniat memecahkan keheningan. Kylie masih tetap dengan posisinya seperti sedia kala dengan pisau yang terus mengacung ke wajah Alva.  Begitupun Alva masih berdiam diri tidak di lupakan dengan sorot mata tajamnya yang seakan ingin menerkam Kylie saat itu juga.

Jengah dengan keadaan seperti ini, Alvarez mulai mendekat ke arah Kylie.

"Berhenti! Kubilang berhenti!! Jika kau masih tidak berhenti, jangan salahkan  aku jika pisau ini mengarah pada bahumu." ancam Kylie namun tak di indahnya sedikitpun oleh Alva yang terus maju mendekatinya.

"Kau bisa melakukannya huh! Aku tidak yakin."

Tidak ada pilihan!

Semua benda yang berada di dapur menjadi sasaran untuk Kylie melawan Alva. Piring dan gelas kaca pun ikut menjadi korbannya. Hingga tak terhitung sudah berapa banyak yang Kylie pecahkan.

Satu-satunya jalan ialah mencari ponselnya yang entah berada di mana untuk menghubungi kakaknya.

Dengan kasar Kylie mendorong Alva yang berada di depannya. Pisau yang berada di tangannya di gunakan untuk melawan Alva.

Srettt

"Arghhh.." pekik Alva yang tak menyangka Kylie akan benar-benar menggoreskan pisau itu pada bahunya.

Sial! Gadis itu benar-benar melakukannya.

Kylie tersenyum sinis melihat darah yang keluar dari bahu Alva.

"Kau tau, aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku."

Kylie berlari mencari ponselnya. Alva yang melihat hal itu tentu tidak membiarkan gadisnya lolos begitu saja. Dia mengeluarkan pistol lalu menembak ke arah dinding saat itu juga.

Dorr

Lampu padam. Alva mengenai tepat sasaran pada arus saklar lampu tersebut.

"Shit!!" umpat Kylie yang masih dapat di dengar oleh Alva.

The Beautiful Mafia In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang