Part 25 // Night Club

8K 302 53
                                    

Malam semua😘
Jangan lupa berikan vote yah.

Happy Reading
===

Menjebak, dijebak, dan terjebak. Tiga kata itulah yang slalu membawa keberuntungan masing-masing. Josh bahkan bingung harus memilih kata yang mana untuk keburuntungannya. Niatnya menjebak Alvarez, ternyata malah dia ikut terjebak oleh umpan Alvarez untuk mengetahui sosok Edymar. Di bawah terangnya lampu, Josh memejamkan ke dua matanya di atas kasur. Kini ia harus memikirkan banyak cara dan kemungkinan yang akan terjadi jika Alva sudah kembali.

Di sisi lain seperti biasa di bawah remang-remang cahaya lampu yang kian mulai redup. Alvarez telah kembali untuk memulai segalanya. Ia tidak memerlukan waktu yang lama untuk memulihkan semua kondisi tubuhnya. Sudah cukup beberapa hari ini ia menghilang.
Ini akan menjadi kejutan besar bukan saat di tau dirinya sudah kembali dengan banyaknya permainan yang akan dia mulai dan akhirin. Itulah Alva, sesuai dengan janjinya waktu lalu bahwa ia akan kembali untuk memulai apa yang sudah di mulai.

•••

Houston's Corp

"Congrats Mr.Houston, anda berhasil mendapatkan proyek besar ini. Saya cukup terkejut saat mengetahui Hulgo jewelry ikut mundur beberapa hari lalu." ucap Kolega bisnis Math.

"Yah, saya juga cukup terkejut mendengar kabar itu. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah berkenan mempercayakan proyek besar ini kepada Houston's Corp."

"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih kepada kalian semua." Meeting pun diakhiri dengan senyum bangga dari para teman, bahkan kolega bisnis Math.

Mengingat itu membuat Math tersenyum simpul di dalam ruangan. Jujur dia sedikit kecewa mendengar kabar bahwa perusahaan yang di pimpin Alvarez memilih mundur begitu saja.

Edymar sendiri sedari tadi merasa ada banyak kejanggalan dengan semua yang terjadi.

"Apa kau tidak berpikir ada banyak keanehan disini?" tanya Edy kepada Math.

Math sebenarnya juga merasakan keanehan dari semua ini. "Kau merasakannya Edy?" yang dijawab anggukan kepala oleh Edymar.

Math beranjak dari tempat duduknya dan ikut duduk di sofa berhadapan dengan Edymar. "Alvarez menghilang begitu saja setelah kejadian penculikan Ela." ucap Edymar

"Apa kita sendiri terjebak dalam jebakan yang kita buat?" tanya Math

"Aku sudah menduga jika hal ini akan terjadi. Itulah alasannya mengapa Alva tidak melawan saat aku menghajarnya membabi buta."

Lagi dan lagi ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dari balik pintu. Entah bagaimana bisa orang itu mendengarnya, yang jelas senyum miring tersungging di dalam bibirnya. "Aku kira permainannya sudah berakhir, ternyata belum. Menarik." gumam orang itu lalu pergi begitu saja.

"Apa ada orang lain di luar?" tanya Edy

"Tidak ada,"

Padahal aku pikir tadi sempat ada orang lain di luar. batin Edy

Tidak mau berpikir panjang, Edymar mengabaikan firasatnya itu. "Aku pikir kita harus membicarakan hal ini kepada Josh,"

"Tentu saja, malam ini kita akan menemuinya." ucap Math.

•••

Di apartemen lebih tepatnya di dalam kamar, Kylie hanya mengerjapkan matanya bingung harus melakukan apa. Tadi pagi Math memerintahkannya untuk tetap berada di rumah.

"Oh tuhan!! Ini sangat membosankan sekali," frustasi Kylie.

Untuk apa dia berada disini, jika keluar saja tidak boleh. Kylie merasa diperlakukan seperti anak kecil oleh kakaknya. Jika saja sifat keras kepalanya ini tidak menurun dari mom tercintanya, mungkin saat ini Kylie bebas pergi kemana saja. Kakanya itu sungguh menguji kesabaran nya.

The Beautiful Mafia In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang