Met malming semua😘 part ini khusus untuk menemani malming kalian😊 abaikan judulnya yah, soalnya hanya itu yang terpikir😂
Happy Reading
===Seorang pria berdiri terbujur kaku. Hatinya seakan tertusuk ribuan jarum . Bahkan untuk hanya sekedar berbicara saja lidahnya kelu. Pandangannya hanya mengarah ke satu arah. Gadis yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
Pria itu adalah Alva, dia telah datang untuk menemui gadisnya. Gadis yang sudah berhasil memporak-porandakan hatinya. Mengubah seluruh isinya, mengubah kehidupan gelapnya menjadi berwarna.
Alva berjalan mendekat ketepi ranjang. Memandangi wajah yang slalu membuat hatinya berdesir. Tangannya terulur untuk membelai lembut kening gadis itu hingga membuat sang empu menggeliat dalam tidurnya.
Merasa ada yang mengusik kenyamanan tidurnya, perlahan Kylie membuka ke dua matanya. Satu hal yang di lihatnya ketika mata itu terbuka. Sebuah pemandangan yang selalu dimimpikannya di tidur malamnya. Tak sadar air matanya menetes melihat pemandangan itu.
"Bahkan ketika ini mimpi pun, aku rela jika tidak terbangun dari tidurku." gumamnya.
Melihat gadisnya terisak pelan Alva mencoba menenangkan nya. Dia tau mungkin gadisnya berpikir ini adalah sebuah mimpi. Mimpi yang sangat indah, hingga membuat gadis nya enggan membuka mata..
Kylie nyaris memejamkan kembali ke dua matanya. Tapi merasakan sentuhan lembut itu, ia kembali membuka ke dua matanya. Mata mereka terkunci ketika saling bertemu satu sama lain.
"Kau nyata?" tanya Kylie yang masih tidak melepas tatapan mereka.
"Hmmm," hanya gumaman yang Alva jawab. Kylie kembali menangis.
"Bahkan di dalam mimpi hanya gumaman yang kau jawab ketika aku bertanya." Kylie kembali terisak. Matanya kembali terpejam, tidak ingin ketika matanya terbuka pria itu menghilang lagi.
Satu hal yang harus Alva lakukan sekarang. Yaitu membuktikan jika dirinya nyata adanya. Alva menangkup kedua pipi yang memerah akibat terlalu banyak menangis. Dia mengarahkan bibirnya ke bibir gadis itu. Menciumnya dan mengecap permukaan bibir gadis itu lalu melumatnya dengan sangat perlahan namun pasti. Setelah cukup, dirinya melepaskan ciuman itu dan dilihatnya ke dua mata Kylie terbuka.
"Sekarang kau percaya jika aku nyata."
Kylie tidak menjawab, refleks dirinya menghambur kepelukan pria itu. Pria yang sudah berani memasuki hatinya. Dia yakin jika pria itu dapat berubah. Walaupun belum ada ungkapan cinta di bibir mereka masing-masing. Tapi detakan jantung saat ini sudah bisa menjawab semuanya.
Alva membalas pelukan gadis itu dengan erat. Dia rela jika harus meninggalkan semuanya demi kenyaman ini. Merubah hidupnya yang selalu gelap dan hampa dengan banyak warna.
Di luar pintu yang memiliki kaca transparan, Math dapat melihat semua yang terjadi di dalamnya. Dia tersenyum mengingat sebelum Alva menemui adiknya, Alva menemui dirinya terlebih dahulu membuat janji dengannya. Dan tentu saja janji itu hanyalah mereka para pria yang mengetahui.
Tidak mau mengganggu kesenangan mereka Math melangkah menjauh meninggalkan rumah sakit. Urusan tentang adiknya telah selesai. Sekarang biarkanlah dirinya mengurus satu hal yang belum terselesaikan. Mencari data wanita dan turut menemukan kebahagiaan yang dalam tertunda. Siapa lagi kalau bukan nona mafianya.
Math menuju mobilnya, sebelum sampai di mobil sebuah motor nyaris menabraknya dari arah yang berlawanan. Jika saja Math tidak menghindar lebih dulu, mungkin dirinya sudah di tabrak dan menjadi korban tabrak lari. Motor itu berhenti sejenak seperti memastikan sesuatu lalu kemudian pergi begitu saja. Aneh.....itulah yang dirasakan Math, postur tubuh itu di yakini seorang pria bahkan dirinya seperti mengenali postur tubuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Mafia In Love
RomanceCERITA AKAN DI PUBLIS ULANG LENGKAP! ©2018 ___________ Jangan Lupa di Follow Ya ___________ Apa jadinya jika kalian bertemu dengan seorang Mafia tapi bukan pria melainkan seorang Mafia wanita. Dia adalah Edymar Martinez Blanco, wanita yang sang...