PART 36 // CCTV

6.7K 368 151
                                    

Happy Reading my readers😚😚😚
===

Seminggu kemudian.....

"Bagaimana? Kau sudah menemukannya Diego?"

"Belum tuan, semua rekaman CCTV yang saya periksa tidak ada satupun menangkap kejadian dimana nona Kylie di culik malam itu. Semuanya seolah-olah memang sudah di rencakan tuan, dan maaf karna kelalaian saya tidak bisa mengawasi nona Kylie."

Math menghembuskan nafas kasar. Bukan ini yang ingin dia dengarkan.

"Carilah Diego!! Bagaimanapun caranya kau harus bisa menemukan paling tidak jejak keberadaan mereka."

Diego menunduk dan langsung melaksanakan perintah tuannya.

Sepergi Diego, ruangan yang semula rapi kini kembali berantakan akibat ulah Math yang langsung menghempaskan barang-barang yang dapat di jangkaunya.

"Sialan kau Alva! Jika aku sudah menemukan mu tidak akan kubiarkan kau lolos begitu saja." geram Math

"Kau habis menggila dude?"

Math menoleh ke asal suara. Arsen memasuki ruangan beserta dengan laptop yang berada di tangannya di ikuti Robbert yang mengintil di belakang.

"Ada apa?"

"Mencari keberadaan little girl kami. Tapi sepertinya kau tidak ingin kami bantu, Math." mereka memutuskan untuk kembali keluar.

"Melangkah saja sampai keluar melewati pintu itu. Ku pastikan detik ini juga perusahaan kalian bangkrut."

Robbert bergidik ngeri saat mendengar ancaman dari Math. Tidak bisa di bayangkan. Perusahaan yang baru saja dia bangun kini bangkrut tidak tersisa. Tamatlah riwayatnya saat itu juga.

"Bercanda dude, kau ini susah sekali di ajak bercanda."

Mereka kembali masuk ke dalam ruangan..
"Tapi bagaimana bisa kita menyelesaikan ini saat ruangan bagaikan kapal pecah. Ckckckc..... bisa buyar konsentrasi ku." oceh Arsen

"Benar Math. Ruangan ini adalah kantormu. Tapi sekarang bukan kantor lagi yang kita lihat. Kapal pecah pun masih rapi jika di bandingkan dengan ruanganmu ini." Robbert ikut menimpali.

Bisa di bayangkan bukan bagaimana berantakannya ruang seorang Matheus.

"Stella!!!" teriak Math

Akhir-akhir ini Math seringkali teriak-teriak hingga seluruh karyawannya merasa kebal mendengar teriakannya.

"I..iyah..Pak. Ada apa?"

"Panggil office boy untuk bersihkan ruangan ini!" perintahnya

Arsen dan Robbert hanya dapat menatap kasihan melihat seluruh karyawan Math harus mendapatkan imbasnya karna kejadian ini. Tapi bukankah itu lebih baik dari pada Math berdiam diri dengan berbagai rencana mengerikan yang tentunya akan sangat sulit untuk di kendalikan.

•••

Edymar menatap beberapa komputer yang saat ini tengah berada di depannya. Dari segala sisi dan arah rekaman CCTV itu kembali di putar. Anehnya terasa ada yang janggal dalam rekaman itu. Entah sudah keberapa kali rekaman cctv itu dia putar.

"Pukul 20:30 lalu langsung beralih ke pukul 21:15. Bukankah 45 menitnya hilang." gumam Edy

Sial!

Sekarang ia mengerti. CCTV itu tidak rusak. Tapi sengaja di Sadap dan di hapus untuk menghilang kan jejak. Pantas saja  mereka tidak ada yang tau hal ini jika hanya melihat satu rekaman.

Kau sungguh pintar dalam bermain aman Alva, tapi kau lupa jika aku tidak bisa kau kelabui begitu saja.

"Pak, bisakah anda salinkan rekaman ini ke dalam flashdisk."

The Beautiful Mafia In Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang