Kenapa harus kau sembunyikan padahal mataku sudah terlanjur menyaksikan?
Apa kau tahu yang kau lakukan itu menimbulkan berbagai terkaan?
Pantaskah aku merasakan kecewa meski aku tak pernah bermakna?
Apa selama ini aku salah menilai kau yang tak akan mampu menciptakan sedu?
Apa kau sepengecut itu sampai tak berani berbicara denganku?
Apa aku terlalu egois, seakan aku mengerti padahal tidak sama sekali?
Apa aku terlalu serius menanggapi apa yang terjadi?
Apa aku terlalu payah dalam hal mengerti?
atau,
Apa aku terlalu bodoh dalam hal mencintai?
Sebanyak apapun aku membuat pertanyaan
Aku selalu memasabodokan jawaban
Aku hanya takut akan ada perpecahan
Meski sebenarnya aku begitu membutuhkanAku tak benar-benar menulis jutaan pertanyaan,
Aku rasa semua yang ku tulis sudah cukup mewakilkan
Apa yang tak pernah bisa ku suarakan
KAMU SEDANG MEMBACA
PELUKIS RINDU
PoetryHai pelukis rindu, Karena aku tak pernah punya nyali untuk menyuarakan Maka ku persembahkan aksara yang lahir dari pikiran, kenangan, dan sebuah buku catatan ----- Hangat tak selalu beriringan, dekap tak melulu pada jangkauan, penerimaanlah yang men...