Bait-bait puisi semu akan namamu
Aku ambigu, apakah aku hanya jemu atau sudah berada di titik temu?Sakit dan senang seakan menyaru
Jika itu berkaitan denganmu
Aku heran, sebaik itukah cinta sampai mampu menerima luka untuk yang kedua?Kau tahu, kenapa akhir-akhir ini kau jarang menemukan tulisanku yang bercerita tentangmu?
Jika kau mengira aku marah, kau salah
Aku hanya tak ingin terkesan lancang
Karena menjadikan seseorang yang telah menjadi milik orang lain sebagai muara sebuah tulisanPuisiku tak benar-benar mati
Saat kau memberi spasi
Aku tetap menulis
dengan atau tanpa indahnya diksiTenanglah,
Aksaraku sedang berkemas dan akan kembali berkelana
Menyusuri semesta lalu menemukan muara sebenarnyaBeri aku waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
PELUKIS RINDU
PoetryHai pelukis rindu, Karena aku tak pernah punya nyali untuk menyuarakan Maka ku persembahkan aksara yang lahir dari pikiran, kenangan, dan sebuah buku catatan ----- Hangat tak selalu beriringan, dekap tak melulu pada jangkauan, penerimaanlah yang men...