Ketika biru dan cakrawala melebur cerita,
Berbinar indera bersahaja,
Beruntung sekali, aku memiliki merekaBiru, sang penguasa cerita
Cakrawala, yang sedia menampung cerita
Hadiahmu begitu indah, semestaSenyum delapan belas detik,
Masih terjaga dalam sukma,
Aku disebutnya Penyair Rindu,
Memerah pipiku syahduKalimatnya energi,
Guruku berliterasi,
Essai dan Puisi adalah abar kamiDua manusia kiriman Sang Penguasa一
Biru, Cakrawala, terima kasih sudah ada di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELUKIS RINDU
PoetryHai pelukis rindu, Karena aku tak pernah punya nyali untuk menyuarakan Maka ku persembahkan aksara yang lahir dari pikiran, kenangan, dan sebuah buku catatan ----- Hangat tak selalu beriringan, dekap tak melulu pada jangkauan, penerimaanlah yang men...