"Jangan mudah menaruh kepercayaan kepada orang lain! Karena kita tidak tau maksud yang sebenarnya..."
Waktu menunjukkan pukul 9 malam, dan Daehli baru saja memasuki kamarnya untuk tidur. Namun sebuah ketukan pintu sangat mengganggu! ngetok dengan bringas... macam rentenir nagih utang.
"Bentar!!" teriaknya ga nyelow, "Siapa sih ganggu malem²." cibirnya sambil melenggang menuju pintu utama. Dia pun membuka pintu itu, dan menampakkan sesosok....
"Ngapain sih... lama banget." Daniel memandang kekasihnya dari kepala sampe kaki, "Mana bajunye kek gini lagi..." Dia langsung menerobos masuk dan langsung menutup pintu. "Kalau yang dateng bukan aku gimana? Aku kan ga ikhlas kalo orang lain yg liat!!" omelnya lagi.
"Apa sih Niel!" Daehli berjalan kemudiam duduk disofa ruang tamu.
"Eh... kamu ngapain kesini lagi?" tanyanya lagi."Ck! Papa nyuruh aku nemenin kamu." Daniel pergi kekamar Daehli.
'Kayanya dia marah...' pikir Daehli
"Niel... Sayang~ kamu marah huh?" Daehli menyusul Daniel kekamarnya.
"Engga.." jawabnya singkat sambil melepas jaket dan celananya, kemudian masuk ke kamar mandi buat gosok gigi sama cuci² yg lain.
"Yaudah..." Daehli membuka lemari baju dan mengambil jaket dan celana longgar kemudian mengenakannya.
"Mau kemana kamu?"
"Mau keluar, pengen sama martabak telor." Jawab Daehli mengambil dompetnya yg tergeletak diatas meja.
"Tunggu.. aku anter."
Daniel nganter calonnya itu beli martabak didepan komplek.
*Udah nyampe + beli + Udah balik*
"Enak, mau?" tanya Daehli sambil makannin itu martabak telor.
"Ga usah ditanya juga aku bakal minta." jawab Daniel sambil nyomot itu martabak terus masukin kemulutnya.
"Kamu udah ga marah kan?" tanya Daehli kemudian masukin martabak kemulutnya.
"Aku ga marah... cuma kesel." jawabnya.
"Iih.. jangan marah." ucap Daehli mencubit hidung Daniel dengan tangannya yang penuh minyak.
"Iiih! minyak yang..." rengek Daniel kemudian mencium calon istrinya, "Ga mau tau! kalo ga diajak nganu, aku bakal ngambek." Dia menyilangkan tangan didepan dadanya. Namun sebuah gaplokan manjah berhasil mendarat dikepalanya.
"Gatel banget jing!" Gumam Daehli sambil meggaruk badannya yang gatal dan dia juga terus mengubah posisi tidurnya hingga membangunkan orang yang tidur disebelahnya.
"Kamu kenapa sih?" Daniel mendekatkan tubuhnya pada seorang yang tidur disebelahnya.
"Hah? emm... gatel." ucap Daehli, lalu merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Daniel juga duduk kemudian menghidupkan lampu kamar itu.
"Isshh kenapa bisa kaya gini? jangan digaruk lagi! Tar jadi buruk rupa... " Daniel menepis tangan Daehli yang sibuk menggaruk tangan dan lehernya yang merah² dan sedikit bentol².
"Alergi... daun bawang." cicitnya sambil menunduk.
"Ck! Kalo tau alergi daun bawang.. kenapa makan martabak huh?!" Daehli hanya diam mendengar ocehan Daniel, "Kamu punya obatnya kan?" tanyanya lagi.
"Ada di dalam laci itu..." Daehli menunjuk laci dibawah meja riasnya, kemudian Daniel mengambilnya dan segera mengoleskan obat itu dibagian yang gatal. Sedangkan Daehli hanya diam dan sesekali menggaruk kulitnya karena ga tahan dengan rasa gatalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Couple | Kdn [END]
Fanfiction[TAMAT] [WANNAONE] Awalnya ng'anu...eh... Humor maksudnya.. Entah kenapa diakhir jadi Drama... dan penuh tragedi.... Kisah cerita Kang Daniel Dkk... dari Smk hingga ia sukses menjadi seorang pengacara.... dan menjalin hubungan selama 8 tahun, namun...