empat

3.6K 294 10
                                    










Tak hanya di kelas, kehadiran mereka bertiga di kantinpun tak luput menjadi sorotan. Secara gitu lho mereka lebih di kenal sebagai sepasang manusia dengan status ketampanan tingkat dewa, tak tertandingi baik di bidang olahraga maupun akademik. Terlalu sempurna sehingga lebih banyak yang takut mendekati lebih memilih jadi pemuja. Bahkan ada yang bilang kalau sebenarnya mereka malah saling cinta. Saking gak pernah pisah barang sedetikpun. Bukan sekedar rumor saja. Melihat bahasa tubuh mereka yang kelewat mesra melebihi sepasang kekasih asli, tak heran jika orang orang beranggapan demikian.



Tapi sekarang diantara mereka terapat satu mahluk yang bisa di bilang titisan bidadari dari langit. Duduk di tengah duo pangeran sekolah, siapa yang gak heran coba.




Lisa sadar akan pemandangan aneh yang tertuju padanya. Ada apa sampai semua orang memandangnya seperti itu.

" Kenapa aku merasa semua orang sedang memandang kita, apa ada yang salah dengaku " Lisa mencoba mengutarakan isi hatinya. Jujur dia merasa sedikit tak nyaman.

" Jelas saja, karna dua pangeran sekolah ini tak pernah mengajak seorang gadis bersama, apalagi untuk makan " Taehyung yang memang memiliki rasa percaya diri tinggi sedikit menyombongkan dirinya pada Lisa.

" Kami sadar magnet kami sangat kuat, tapi belum ada yang berhasil membuat kami mendekat pada mereka, kau yang pertama" Jungkook  menjelaskan.

Lisa mengangguk tanda dia paham. " Lantas kenapa sekarang kalian malah mengajakku "

" KARNA KAU MENARIK PERHATIAN KAMI " serentak mereka menjawab.

Merekapun makan di kantin dengan suasana yang agak kurang nyaman. Beberapa pasang mata tek hentinya menatap mereka yang sedang makan. Merasa gerah akhirnya Jungkook pun buka suara

" Apa kalian tak punya kerjaan selain melihat kami....kenapa....ingin gabung ? Ayo sini kalau berani ! ".

Bukannya senang di ajak Jungkook yang ada malah mereka berbalik muka menghindari tatapan tajam Jungkook. Bahkan ada yang sudah kabur keluar kantin.

Jungkook memang terkenal sedikit jutek dari Taehyung. Tapi justru itu pesonanya, wajahnya yang lembut tak selaras dengan sifatnya yang pemarah. Terkesan cool, berbeda dengan Taehyung yang lebih ramah dan sedikit gila, mereka malah memberikan julukan dengan alien pada Taehyung dan Devil pada Jungkook.

















Di kamar Taehyung



" Joen..menurutmu Lisa bagaimana ? "

" Bagaimana apanya ? "

" Ya penilaianmu ?"

" Cantik "

" Trus...."

" Ya hanya itu "

" Tentu saja, memangnya kau mau dengar apa dariku "

"Payah...tak pandai menilai wanita kau rupanya "

" Bagaimana aku bisa menilainya lebih jauh, kenal baru sehari. Dia memang cantik, aku juga tak memungkiri jika aku juga tertarik ingin mengenalnya "

" Itu dia maksudku pabbo..ya...tak ku sangka kita jadi menyukai wanita yang sama ."

Jungkook hanya mengangkat bahu dan sedikit memiringkan kepalanya.

Sebuah ide muncul di kepala Taehyung. Dia mendekat pada Jungkook yang sedang duduk bersandar pada kepala ranjang dengan hp di tangan, apalagi kalau bukan main game.

" Kookie....aaa.."

Jungkook heran melihat perubahan Taehyung. Kalau sia sudah memanggil Jungkook dengan sebutan Kookie itu artinya anak ini ada maunya.

" Apa bangsat....jijik tau...."

" Kookieah....kau sayangkan sama Taetae...." dengan muka yang di buat seimut mungkin agar Jungkook mau menuruti permintaanya nanti.

" Kemanhe.....menjijikan Kim..apa sih mau mu..."

" Katakan dulu kau sayang padaku...." rengeknya lagi.

" Bangsat.....kau Kim...pergi sana" balas menendang keras Taehyung hingga terjungkal jatuh dari kasur

Bbruuukkkkkk.


" Aaawwww,.... sakit Joen "

" Salah sendiri siapa suruh bersikap menjijikkan seperti itu "

" Tapi kau tak perlu menendangku, bokongku jadi sakit. "

Jungkook bangkit dari duduknya dan meraih tangan Taehyung membantu berdiri. Kasihan juga dia akhirnya. Soal pertayaan Taehyung, tentu saja jawabannya iya. Jungkook menyayangi Taehyung sebagai sahabat sekaligus saudaranya. Kan mereka udah dari kecil sama. Setelah Taehyung berdiri dia memijat bokong sahabatnya itu. Mencoba menghilangkan rasa sakit.

" Sebenarnya apa maumu..?" Jungkook akhirnya mengalah.

Berbalik dengan muka yang terlihat sangat senang. Mendekatkan muka pada Jungkook meninggalkan jarak hapir 5 centi.

" Mau mengalah untukku..?"

" Maksudmu..."

" Biarkan aku yang menjadi pacarnya...."

" Mbbwoooo?"

" Ah...ayolah Joen. Mau ya....?" Masih tetap mencoba merayu.

" Kau gila....berjuang saja belum, sudah memintaku mundur....sherro...!"

" Wheee..., justru karna kita sama sama belum berjuang makanya aku minta kau mengalah duluan. Aku hanya tidak mau nanti kalau kau terluka..."

" Percaya diri sekali kau Kim..."


" Bukan begitu....ah....ayo lah Joen. Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang..."


" Lantas kau pikir aku sudah sejuta kali menyukai gadis begitu...?"

" Mana aku tau....."

" Mana mungkin aku bisa melirik gadis sementara hidupku selalu di tempeli orang sepertimu.."

" Memang apa salahku..."

" Ah..sudahlah..bicara denganmu tak akan ada pernah habisnya. Aku mau pulang dulu. Ingat aku gak mau mundur, memangnya ada tentara mundur sebelum perang " . Jungkook berdiri mengambil tasnya dan melangkah keluar kamar Taehyung.


" KAU TAK MAKAN DULU DI SINI..." Taehyung teriak saat Jungkook sudah menghilang dari pintu. Biasanya anak itu makan dulu baru ke rumanya. Merasa tak ada jawaban Taehyung jadi tertunduk lesu. Dalam hati dia jadi merasa tak enak pada Jungkook.

" Apa dia marah...?"

Taehyung mengusap muka kasar. Dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

























Gimana....

Apa suka....

Maafin aja kalau masih terasa garing.

Masih proses belajar nulis soalnya.






Friend Is Love / Taekook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang