sembilan belas

3.8K 286 3
                                    






" Jangan sampai menyesal Tae...."

Sekarang mereka sudah kembali duduk di taman itu. Taehyung hanya diam saja, perasaanya campur aduk, dia merasa tak enak hati pasa Lisa, tapi jujur sebenarnya perkataan Lisa tak sepenuhnya benar, Taehyung menyayangi Lisa tapi dia tak tau arti kasih sayangnya pasa Lisa itu apa. Seumur hidup dia tak pernah dekat dengan Lisa, hari harinya selalu di lewati bersama dengan Jungkook. Jika bersama Jungkook dia sudah merasa bahagia, untuk apa mencari orang lain, iti pikirnya. Tapi saat bertemu Lisa pikirannya sedikit berubah, dia tertari pada Lisa karna menurutnya LIsa cantik dan menarik.

Namun saat sudah dekat dengan Lisa sahabatnya malah menjauh, dan iti membuatnua sadar akan perasaannya yang ternyata lebih me, butuhkan Jungkook berada di dekatnya. Dan kehadiran Lisa hanya bisa sebagai penghiburnya.

Lisa penepuk pundak Taehyung, membuat pemuda itu tersadar dari lamunanya.

" Jangan sampai menyesal nantinya...aku pergi.." Lisa bangkit dan meninggalkan Taehyung yang masih tak percaya akan apa yang di dengarnya. Lisa memintanya agar tak menyesal.

" Apa aku harus mengatakannya pada Jungkook " batinnya.


















" Omma.....aku duluan ya...nanti omma menyusul kan " Jungkook sudah rapi, hari ini hari pengumam kelulusan, seluruh siswa akan hadir dengan orang tuanya.

" Iya sayang....kamu tenang saja, nanti omma akan kesana " Mama Jeon meyakinkan anaknya.

" Kalau begitu Kookie berangkat duluan ya...sampai ketemu di sekolah Omma" Jungkook berlalu keluar rumah,

Mama Jeon tersenyum melihat kepergian anaknya, namun saat anaknya hilang di balik pintu raut muka itu berubah menjadi sendu.
" maafkan omma sayang..." !









Jungkook berdiri di halte bis, menunggu bis datang tangannya dimasukkan ke kantong celana sambil mengayunkan kecil kakinya, tiba tiba suara motor terdengar dari arah kanannya, tampa menolehpun Jungkook tau motor siapa. Tapi perasaannya mulai tak enak, suara motor itu bukannya terdengar melaju melewatinya seperti biasa, dimana seseorang memboceng kekasihnya pergi kesekolah dan Jungkook hanya bisa memandangnya dari jauh dengan perasaan pilu melihat kemesrasaan sepasang kekasih itu.
Tapi sekarang kenapa motor itu malah semakin mendekat padanya.Jungkook tak berani mendongakkan kepalanya. Sampai suara berat itu mengatakan hal yang sudah lama tak di dengarnya.

" Naiklah...kita berangkat bersama " Taehyung memberhentikan motornya tepat di depan Jungkook.

Jungkook terkejut bukan main, dan dengan sekuat tenaga mencoba mengangkat kepalanya melihat lawan bicaranya.

" Palli..." Taehyung menyerahkan helmnya.

" Tidak usah, kau jemput Lisa saja, aku tak apa apa. " Jungkook mengelak.

" Sekali ini saja, ku mohon....Jeon..." Taehyung menatap Jungkook sayu, suaranya sedikit bergetar.

Entah karna dorongan apa Jungkook akhirnya menerima helm yang si berikan Taehyung lalu memasang sikepalanya, dan naik ke atas motor Taehyung.

" Biarlah untuk yang terakhir kalinya aku bisa merasakan lagi betapa senangnya aku bisa didekatmu lagi " batin Jungkook.


" Sudah lama aku tak merasakan suasana seperti ini..." batin Taehyung.



Taehyung memacu laju motornya, membelah keheningan pagi hari. Sehingga Jungkook tak bisa mengelak untuk tidak memeluk Taehyung dari belakang.

"Aki merindukan ini.....Jeon...." Taehyung tersenyum dalam diam sambil terus memacu laju motornya.
























Di sekolah semua sudah berkumpul. Telihat senyum yang tak henti hentinya dari muka siswa itu. Mereka bahagia karna ini hari terakhir mereka di sekolah ini. Karena setelahnya mereka tak lagi berstatus siswa sma, tapi mahasiswa.

Jungkook sudah berkumpul dengan teman temanya.

" Gak terasa ya kita udah mau lulus....wuah. aku pasti kangen moment seperti ini " Haesok berkata sambil memeluk Jungkook.

" Yak...hentikan..." Jungkook mendorong Haesok yang memeluknya.

" Wheee....aku hanya ingin memelukmu, soalnya nanti kita pasti jarang ketemu " Haesok kembali memeluk Jungkook dia menggosok kan kepalanya di bahu Jungkook.

Kali ini Jungkook membiarkan, dia tau suasana ini nanti pasti akan dia rindukan.

Mereka tertawa bersama sembari menunggu acara di mulai.

" Hei.....hei.....Lihat siapa yang datang...." Yonggi yang sedang asyik duduk berdua dengan Jimmin tiba tiba membuat semua perhatian tertuju pasa arah telunjukknya.

Saat mereka memandang ke arah di mana yang di maksud Yonggi, semua tersenyum kecuali Jungkook, mukanya merah dan berusah mengalihkan pandangannya.

" Wuaaaah.....pangeran kita datang...." Namjoon menyambut Taehyung dengan merentang kan tangannya.

Taehyung menyambut nya dengan balik memeluk Namjoon, berlanjut kepada semua temannya, Haesok, Jimmie, Yonggi, Jin tapi tidak pada Jungkook.

Hal itu sontak membuat teman temannya heran, sementara Jungkook berusaha mengalihkan pandangannya, Taehyung sekarang berdiri tepat di sebelah Jungkook.

" Kenapa Jungkook tidak kau peluk...." Tanya Jin dia sedikit tak suka melihat Taehyung mebedakan sikapnya.

" Siapa bilang, sudah kok..." jawab Taehyung enteng.

" Kapan aku tak melihatnya..." Jawab Jimmin, jujur Jimmie ingin melihat kedua sahabatnya itu kembali bersama, walaupun bukan sebagai kekasih setidaknya kembali seperti sahabat. Dia sudah cukup kasihan melihat Jungkook yang selalu tersiksa setiap kali melihat Taehyung bersama Lisa.

" Tadi di motor....dia memelukku..." Jungkook tak bisa menyembunyikan muka merahnya. Dia menunduk menggigit bibirnya.

" Jadi kalian sudah baikkan...." Tanya Haesok

" Baikan...? Siapa yang bertengkar....kami tidak pernah bertengkar, Iya kan Jeon..." Taehyung melingkarkan tanganya di bahu Jungkook. Jungkook tak bisa mengelak. " Dianya saja yang selalu menghindariku " Lanjut Taehyung.

Jungkook tak bisa mengelak, karna sejatinya mereka memang tak pernah bertengkar, hanya dia saja yang selalu menghindari Taehyung.

" Aku tak percaya.." Jawab Haesok dengan melipat kedua tangannya di dada.

" Buat apa aku bohongi kalian nanti tanya saja pada Ommaku, dia tau kok kalau Jungkook selalu menungguku di rumah sampai ketiduran di kasurku. " Taehyung sengaja menceritakan pada temanya.

" Wauuahhh daebak....benarkah itu Jungkook. Wuah...aku tak menyangka kau begitu setianya menunggu Taehyung,. " Namjoon menimpali.

Jungkook sudah benar benar malu, dia tidak bisa lagi menyembunyikan wajahnya. Apalagin teman temanya tau akan perasaanya pada Taehyung.

" Auuuuuh.......sakit......ampun ...." Jungkook memcubit perut Taehyung. Lalu memukulnya berkali kali. Dia malu...malu sekali.
Dan semua teman temanya bahagia melihat moment itu, moment yang sudah lama tak mereka lihat. Dapat mereka saksikan seraut wajah bahagia di balik muka muka merah malu Jungkook. Setidaknya Jungkook sudah kembali seperti dulu.

Mereka masih saja saling cubit...saling gelitik seakan lupa dengan teman teman yang lain, saking bahagianya bisa kembali seperti dulu, namun suara seorang gadis sontak membuat mereka berhenti, dan itu sukses membuat Jungkook kembali cemberut dan seketika dadanya kembali sesak menahan sakit,

" Tae......" Lisa memanggil Taehyung.






Friend Is Love / Taekook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang