loser

216 40 4
                                    

...
Seorang gadis tampak sedang melamun di balkon kamarnya menatap kosong kearah langit malam yang sayangnya tak terdapat banyak bintang bahkan terkesan mendung berkabut lagi.

Ini sudah seminggu sejak pembicaraan terakhir dengan Tiffany, mereka sama sekali belum bicara hingga saat ini dan tak bisa dipungkiri saling mendiamkan itu menyiksa mereka.

Gadis itu mengenal sahabatnya cukup lama, tiffany gadis yang rapuh, pemikir dan sensitif berbeda dengan dirinya yang terkesan acuh dan pasif sebab itu tentu saja akan jadi beban untuknya jika harus berlama-lama.

Bahkan Jessica pun sadar jika semua yang terjadi bukan hanya tentang dan kesalahan tiffany, ada sikap dan perhatian taeyeon yang terlalu berlebih hingga gadis lain akan merasa nyaman dengan situasi ini terlebih orang itu Tiffany.

Namun kembali lagi pada permasalahan utama, jessica tak meragukan hubungan mereka berdua tak ada yang lebih dekat dan peduli dibanding mereka, tapi apa iya yang mereka rasa itu benar-benar cinta?? Atau hanya emosi sesaat? Apalagi sikap Tiffany yang jarang sekali menujukan keseriusan gadis itu labil dan ya...pemikir.

Jessica takut jika semua ini hanya akan menghancurkan persahabatan mereka terlebih sampai menyakiti keduanya.

Mungkin Jessica egois dan terlalu posesif pada kedua sahabatnya apabila dilihat dari sudut pandang orang lain bukankah sakit hati dan terluka adalah konsekuensi saat jatuh cinta, tiffany atau taeyeon bisa saja terluka juga nanti oleh pasangan mereka, cinta dan sakit hati itu satu paket jadi saat mereka jatuh cinta itu artinya mereka juga harus siap terluka, Karna itu apa masalahnya?.

Masalahnya adalah...
Cinta mereka tak sama...
Akan banyak tekanan yang datang dan Jessica yakin itu tak akan berdampak baik bagi mereka sebab keduanya rapuh hanya berusaha terlihat kuat didepan yang lainya mereka berdua saling bergantung maka saat yang satu menyerah sisanya akan seperti apa??.

" Huh...!" Hembusan nafas lelah terdengar untuk kesekian kalinya...

Masalah kedua sahabatnya saja belum selesai dan sekarang masalah lain muncul kepermukaan.

Gadis dingin itu mulai muak dengan konsep cinta mereka, ini menyebalkan dimana semua saling mengarah namun tak pernah searah..

Apalagi saat mengetahui fakta jika perasaan seseorang itu bercabang dan dalam sulit diatur atau diterawang.

Namun dengan tingkah dan cara bicara orang itu mulai muncul spekulasi-spekulasi gila dalam otak Jessica.

Haruskan dua sahabatnya jatuh cinta pada orang yang sama...

Flash back...

Sepulang sekolah tadi Jessica memutuskan untuk ikut Yoona kerumahnya, sebenarnya rumah mereka tak terlalu jauh bahkan kurang dari 10 menit berjalan dari rumah Yoona ke rumah Jessica tapi rumah gadis dingin itu selalu sepi jadi akan sangat membosankan apabila hanya sendiri lagipula kamar sahabatnya ini cukup nyaman juga bersih dan tertata, wangi kamarnya sama seperti wangi pemiliknya Jessica suka.

" Kau membuat kamar ku membeku lagi!" Gerutu Yoona Karna Jessica selalu saja menyetel pendingin ruangan dengan agak berlebihan bahkan suhu kamarnya sekarang hampir mengalahkan suhu dingin lemari pendingin miliknya.

Dan sipenyebab hanya mengangkat bahu acuh dengan tubuh yang terlentang di atas sofa, mungkin lima menit kedepan gadis itu sudah hilang, tertidur lebih tepatnya.

Yoona mendudukkan tubuhnya di atas karpet berbulu dan bersandar pada badan sofa, sejujurnya hari ini Yoona sedang tak mood untuk melakukan apapun.

" Hahaha...seandainya dia tahu!" Ucap Yoona berbarengan dengan tawa melodiusnya. Yang entah kenapa justru terdengar menyedihkan dan putus asa.

andante ( judul asli ).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang